adalah orang-orang yang mempersekutukan Allah. Serta surat Al- Baqarah ayat 30 yang artinya:......Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman
kepada Malaikat Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang Khalifah di muka bumi. Mereka berkata: mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah
di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau, Tuhan Berfirman: sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. Wawancara KH. BR,
12102012
Selain media pertemuan kelompok, komunikasi interpersonal juga sangat penting bagi pembangkitan kesadaran petani akan organik. Komunikasi
interpersonal melibatkan tokoh-tokoh paguyuban dengan anggota petani. Seringkali komunikasi interpersonal berhasil memberi kesadaran petani untuk ikut
terlibat dalam kelompok organik.
“Semua informasi ini didapat dari pak MF. Lalu menawarkan bagaimana manfaat organisasi organik. Anggota yang berfikir panjang akan terlibat.
Tidak ada paksaan untuk terlibat dalam kelompok tani” wawancara pak MB, 02032013
Kepercayaan masyarakat desa terhadap tokoh mempengaruhi keberhasilan komunikasi interpersonal. Pak MF sebagai salah satu tokoh organik Desa
Ketapang dipercaya menguasai informasi tentang pertanian organik. Kesadaran akan pertanian organik juga dilihat dari keberhasilan pembuktian padi organik
yang ditanam bernilai jual tinggi di pasaran. Masyarakat di luar anggota yang melihat hal ini, justru tertarik untuk mencari informasi di petani anggota
kelompok. Komunikasi interpersonal juga terjadi di level antara petani non anggota dengan petani anggota kelompok.
6.3.2 Media Komunikasi Pembangkitan Kesadaran Forum Perempuan
Forum perempuan Desa Jombong Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali merupakan kumpulan 7 kelompok perempuan yang difasilitasi oleh serikat.
Sebagaimana termaktub dalam garis perjuangan serikat, bahwa perempuan merupakan salah satu dari sasaran penyadaran. Media komunikasi penyadaran
yang digunakan menggunakan media kelompok, dimana dalam setiap pertemuan rutin bulanan terjadi proses komunikasi penyadaran yang dilakukan oleh
fasilitator serikat. Pertemuan forum sendiri dilakukan setiap tanggal 16 tiap bulan.
“Prosesnya ketika saya datang ke perempuan, yang saya tanyakan adalah apakah persoalan yang mereka hadapi, punya permasalahan atau tidak.
Itu melalui pertemuan kelompok” wawancara Mba SH, 181012
Pertemuan kelompok bagi perempuan Desa Jombong sangat berpengaruh dalam meningkatkan kesadaran akan ketidakberdayaan dan ketertindasan mereka.
Media komunikasi dalam kelompok juga diperkuat dengan penggunaan komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh tokoh perempuan setempat untuk
mengajak kaum perempuan dalam berorganisasi. Keberadaan komunikasi tatap muka berhasil membuat kesadaran perempuan untuk berdaya melalui partisipasi
dalam organisasi forum perempuan.
“Awalnya ada yang karena faktor kedekatan dengan pengurus kelompok untuk diajak kumpulan. Ibu Patmi yang pertama kali mengajak untuk
pertemuan yang intinya semua harapan perempuan ditampung di pertemuan. Seperti jika ada masalah di pertanian bisa mengajukan
proposal ke Pemerintah. Karena bu guru Patmi sudah meninggal dunia, maka sekarang dilanjutkan oleh bu Wiwik” FGD, 040313
Strategi serikat dalam menyadarkan kaum perempuan juga tidak terbatas pada komunikasi kelompok dan interpersonal. Penggunaan media elektronik dan
diskusi umum dan festival juga dilakukan dalam proses penyadaran. Penggunaan media elektronik yang digunakan adalah berupa SMS dan facebook. Sedangkan
diskusi umum berupa seminar setengah hari dan festival untuk memperingati hari pangan sedunia. Facebook dan SMS digunakan untuk memberikan informasi
berupa ajakan atau motivasi dalam menyikapi isu-isu yang terkait dengan perempuan. Berikut contoh ajakan untuk penyadaran perempuan melalui
facebook.
“Gerakan-gerakan perempuan harus dimulai dari yang kecil tetapi betul-betul ada dan bukan ada hanya karena project.. Dan gerakan kecil
itu jika dilakukan secara bersama-sama pasti hasilnya akan luar biasa..contohnya..kalau kita mau memboikot mie instan sebulan saja dan
seluruh perempuan Indonesia melakukan pasti pabriknya tutup..atau jika seluruh perempuan hanya makan dari yang diproduksinya pasti
kehidupannya menjadi lebih baik..hal kecil dilakukan secara bersama- sama itu yang penting,...pasti” Mba SH, 22022013
Namun proses penyadaran melalui media elektronik ini belum dapat diakses oleh kaum perempuan. Tingkat melek internet yang rendah dan akses
yang terbatas di desa menyebabkan keterbatasan basis untuk mengaksesnya. Selain penggunaan media elektronik, media diskusi dan festival juga digunakan
untuk memperkuat proses penyadaran. Kegiatan diskusi dan festival dilakukan dalam rangka memperingkati Hari Pangan Sedunia. Tema yang diusung adalah
pemberdayaan pangan lokal dan menolak pangan import. Kedua media ini ternyata meningkatkan proses penyadaran kaum perempuan dalam hal penguatan
pangan lokal dan menolak pangan import dalam bentuk lomba pangan lokal selain beras dan minimalisir konsumsi mie instan.
6.3.3 Media Komunikasi Pembangkitan Kesadaran Pemuda Tani