“Karena ini penting, 5 Ha ini sebagai langkah awal, dan ini perlu kesepakatan yang spesifik dari pihak kita. Tambi itu beri, dan itu bukan
sasaran utama. Sasaran utama adalah penguasaan lahan oleh kelompok tani dan petani penggarap sini, tinggal satu tahapan ini menjadi prestasi
paguyuban untuk tujuan lain.” Wawancara Mas AG, 05032013.
7.3 Bentuk Kesadaran Partisipan Gerakan Petani
Melihat sejauhmana bentuk kesadaran yang dimiliki oleh partisipan gerakan
petani dapat
ditelusuri dengan
mencari penyebab
ketertindasankemiskinan yang
dialami, pihak-pihak
penyebab ketertindasankemiskinan dan sejauhmana partisipan gerakan petani usaha
menghadapi ketertindasankemiskinan itu. Merujuk pada bentuk kesadaran Freire yaitu kesadaran magis, naif, kritis dan fanatik, maka dari keempat isu yang ada
dalam gerakan petani SPPQT didapat derajat kesadaran yang berbeda-beda.
Pada isu pemberdayaan pemuda melalui LSDP didapat temuan
20
bahwa para pemuda tani menganggap penyebab ketidakberdayaan karena faktor
individual yaitu sikap malas. Disamping itu penyebab ketidakberdayaan juga karena ketiadaan modal. Selain itu ketidakpedulian Pemerintah terhadap masalah
pemuda juga dianggap sebagai penyebab kemiskinan terutama dalam pemberian lapangan pekerjaan dan bantuan permodalan. Untuk mengatasi permasalahan ini,
maka pemuda tani berpendapat bahwa bekerja kerasberusaha sendiri untuk keluar dari kemiskinan dan ketidakadilan adalah jalan terbaik. Selain itu berdoa kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa juga dilakukan sebagai jalan keluar dari kemiskinan. Berdasarkan hal ini maka, secara umum bentuk kesadaran pemuda tani di LSDP
adalah naif mengarah ke kritis. Pemuda menyadari secara umum penyebab ketidakadilan yang mereka rasakan memang berasal dari dalam diri mereka
sendiri, namun tidak dipungkiri terdapat campur tangan dari Pemerintah sebagai penyebab ketidakadilan. Yang menarik meski realitas kesadaran pemuda adalah
naif-kritis, namun salah satu cara mengatasinya melalui berdoa dan pasrah kepada Tuhan dan ini masuk kategori kesadaran magis.
Pada isu pertanian organik didapat temuan
21
bahwa petani yang tergabung dalam Paguyuban Petani Al-Barakah menilai ketidakadilankemiskinan yang
mereka alami disebabkan oleh Pemerintah karena kurang memberikan perhatian kepada petani. Di samping itu pula terdapat penyebab intenal yaitu malas yang
ada pada diri petani. Namun penyebab utama kemiskinan yang mereka alami adalah masalah harga beras yang rendah. Untuk itu usaha pertanian organik
menjadi pilihan karena memiliki nilai tambah yang lebih ketimbang beras non- organik. Di samping mendapatkan nilai ekonomi, petani juga mendapatkan nilai
kesehatan karena pertanian organik mendukung keberlanjutan lingkungan. Dari sini didapat bentuk kesadaran petani untuk melakukan pertanian organik adalah
kesadaran naif-kritis. Petani mau berorganik dengan iming-iming ekonomi baru
20
Hasil pemetaan penyebab kemiskinan dan ketidakberdayaan pemuda LSDP Harapan Makmur dalam pertemuan FGD tanggal 28022013 di Desa Kranggon Lor Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang Jawa Tengah
21
Hasil pemetaan penyebab kemiskinan dan ketidakberdayaan anggota paguyuban Al- Barakah dalam pertemuan FGD tanggal 02032013 di Desa Ketapang Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang Jawa Tengah
kemudian aspek kesehatan dan lingkungan. Menurut pak MF secara lahir sudah berorganik, namun secara batin belum organik. Salah satu usaha lain untuk
mengatasi kemiskinan adalah dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Ya alhamdulialh di sini kyai-kyai semua, jadi paham. Selama perjalanan 14 tahun ini saja, masih banyak yang belum mengideologikan konsep
organik. Yang banyak lahir nya saja. Batinnya belum.” Wawancara Pak MF, 13102012
Pada isu pemberdayaan kaum perempuan ditemukan
22
bahwa persepsi perempuan terhadap penyebab ketidakadilankemiskinan adalah karena faktor
nasib atau takdir dan karena kemalasan yang ada pada diri perempuan. Perempuan masih beranggapan bahwa ketidakadilan yang mereka terima adalah
karena takdir mereka sebagai perempuan yang masih dianggap pelengkap kaum laki-laki. Ini adalah representatif bentuk kesadaran magis, di mana ketidakadilan
dianggap sebagai kuasa Tuhan. Kesadaran naif juga ditunjukkan oleh pemahaman yang tidak sempurna kaum perempuan terhadap penyebab
ketidakberdayaan perempuan. Mereka sadar bahwa penyebab ketidakberdayaan karena faktor budaya yaitu feodalisme yang menekankan sistem partiarkhi dalam
kehidupan, namun mereka tidak dapat berbuat banyak untuk lepas dari cengkraman dan belenggu budaya partiarhi ini sebagai “given”. Berdoa kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa juga sebagai solusi atas permasalahan yang dialami kaum perempuan.
Pada isu Perdes yang ada di Desa Damarkasiyan ditemukan
23
bahwa penyebab utama ketidakadilan
adalah karena faktor kemalasan dan
ketidakpedulian Pemerintah. Namun faktor eksternal dinilai lebih banyak menyumbang penyebab kemiskinan yang ada di Desa Damarkasiyan yaitu
ketimpangan lahan antara masyarakat dengan Perkebunan Tambi dan Perhutani. Petani yang tergabung dalam Paguyuban Petani Sindoro Kasih menilai bahwa
kondisi alam yanga ada di Desa Damarkasiyan cukup melimpah namun masih banyak lahan yang tidak produktif yang ada di lahan perkebunan dan kehutanan.
Alasan inilah yang mendorong petani berinisitaif membuat Perdes sebagai langkah awal merebut ruang produksi dari pihak perkebunan dan kehutanan.
Namun persoalan lahan sebenarnya tidak menjadi masalah mengingat pengusaan lahan rata-rata 0,5 Ha.
Kemudian kalo soal lahan, blom jadi persoalan di sana. Karena kepemilikan lahan di sana masih cukup luas. Minimal masih 0,5 ha. Sumber
air di sana cukup bagus kan daerah pegunungan wawancara Pak BP, 19092012
22
Hasil pemetaan penyebab kemiskinan dan ketidakberdayaan anggota Forum Perempuan dalam pertemuan FGD tanggal 04032013 di Desa Jombong Kecamatan Cepogo
Kabupaten Boyolali Jawa Tengah
23
Hasil pemetaan penyebab kemiskinan dan ketidakberdayaan anggota paguyuban petani Sindoro Kasih dalam pertemuan FGD tanggal 05032013 di Desa Damarkasiyan Kecamatan
Kertek Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah
Luas lahan rata-rata masyarakat di sini yaitu 0,5 Ha. Tapi ada juga yang tidak punya sama sekali, buruh juga ada. Kalo lahan sangat dibutuhkan.
Tapi kalo mendesak tidak memerlukan lahan lagi. Tapi kalo dulu sebelum pola tanam tumpang sari, ya butuh, saat itu yang ditanam tembakau tahun
1998 an. Hawanya kan butuh lahan yang lebih luas, karena semuanya ingin ditanamin tembakau, karena harganya luar biasa. Tapi sekarang, karena
tembakau harganya jatuh bangun-jatuh bangun ya selesai. Saya sendiri juga pernah macul di perhutani sekitar 0,5 Ha. wawancara Pak SY,
05032013
Berdasarkan hal ini, maka bentuk kesadaran petani akan Perdes adalah kesadaran naif-kritis, di mana petani memahami tujuan Perdes adalah sebagai
langkah awal kemandirian dan kedaulatan desa mereka, namun sisi lain petani masih berusaha menyesuaikan kehidupan mereka dengan keadaan yang ada.
Selain berusaha melalui Perdes, petani Desa Damarkasiyan juga memohon kepada Yang Maha Kuasa untuk lepas dari ketertindasan.
7.4 Ikhtisar