Kredibilitas dan Reliabilitas Penelitian

3.8 Kredibilitas dan Reliabilitas Penelitian

Menurut Pawito 2008 memperbaiki instrumen-instrumen secara berkesinambungan akan menempatkan penelitian kualitatif bertolak belakang dengan penelitian survey yang mensyaratkan kekokohan instrumen reliabilitas tes dan tes ulang untuk meyakinkan pengukuran yang andal. Dalam penelitian kualitatif masalah validitas dan reliabilitas instrumen sangat bergantung dari keahlian peneliti itu sendiri. Seorang peneliti sebagai seorang pribadi yang tidak luput dari kesalahan melakukan observasi, wawancara dan pencatatan sementara itu juga memodifikasi piranti observasi, wawancara dan mencatat rancangan dari satu perjalanan lapangan ke lapangan berikutnya. Berikut adalah prasyarat yang harus dimiliki seorang peneliti sebagai instrumen dalam penelitian kualitatif: 1. Sudah mengenal fenomena dan latar yang diliput dalam kajian 2. Memiliki minat konseptual yang kuat 3. Memiliki suatu pendekatan multidisipliner 4. Memiliki keterampilan “menyelidik yang baik” meliputi penyiasatan, kemampuan untuk menarik orang-orang dan kemampuan mengelak penutupan penelitian sebelum waktunya. Berdasarkan prasyarat ini, peneliti telah mengenal gerakan SPPQT sejak tahun 2004, peneliti memiliki minat penelitian yang bersentuhan dengan gerakan sosial sejak strata sarjana judul skripsi: Konflik Pengelolaan Sumberdaya Agraria antara PTPN XII dengan Masyarakat, dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan komunikasi dan menggabungkannya dengan sosiologi, interaksi sebelumnya dengan pegiat serikat memudahkan peneliti menjelajah informan sekaligus memutuskan kapan penjelajahan informasi dihentikan. Sedangkan menurut Morse dalam Denzin NK, Lincoln YS 2009 untuk menguji keakuratan penelitian kualitatif sangat erat kaitannya dengan pengujian validitas dan realibilitas. Terdapat empat cara dalam pengujian validitas dan realibilitas penelitan kualitatif. 1. Syarat kecukupan dan kesesuaian data. Kecukupan merujuk pada sekumpulan data bukan sejumlah subyek. Kecukupan terpenuhi jika data yang memadai dapat dihimpun sedangkan jenis dan variasinya dapat ditafsirkan dan juga dipahami. Kesesuaian merujuk pada pilihan informasi sesuai dengan tuntutan teoritis. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berbentuk narasi hasil wawancara dan pengamatan komunikasi dalam berbagai kegiatan consciousness raising serta data sekunder. Kecukupan data tercapai ketika hasil penelitian mudah dipahami dan ditafsirkan oleh peneliti dan informasi yang didapat sejalan dengan konseptual yang dibangun oleh peneliti. 2. Serangkaian tahap auditing. Proses domumentasi rumusan konseptual secara cermat sebaiknya menghasilkan sejumlah bukti kuat yang dapat menarik pihak- pihak tertentu untuk merekonstruksi proses sosial yang dapat digunakan peneliti untuk mencapai kesimpulannya. Serangkaian tahap auditing terdiri atas enam tipe proses dokumentasi yaitu, data mentah, reduksi data dan hasil- hasil analisis, rekonstruksi data dan hasil sintesis, catatan-catatan proses, materi-materi yang terkait dengan maksud dan tujuan dan perangkat pengembang informasi. Tahap auditing dimulai sejak peneliti melakukan pra penelitian hingga selesainya proses penulisan bersama dengan informan dan subyek kasus. 3. Verifikasi penelitian berdasarkan informan sekunder. Model yang dihasilkan dapat diajukan dan disajikan ulang kepada informan. Biasanya para informan langsung segera dapat menguji keakuratan validitas penelitian. Verifikasi langsung dilakukan ketika terdapat beberapa hal yang mengganjal kepada pihak pegiat serikat tani selepas berkunjung kepada subyek kasus. 4. Beragam penilai. Seorang penelitia kualitatif dapat meminta bantuan peneliti lain untuk membaca dan mengkodekan transkrip atau mengecek validitas suatu kategori dengan cara bertanya kepada orang lain sambil mengamati apa yang terjadi di sana. Peneliti melakukan bantuan validitas informasi terhadap hasil penelitian kepada pembimbing yang memang telah meneliti gerakan SPPQT sebelumnya. Hal ini memudahkan peneliti untuk melihat sejauhmana validitas informasi yang didapat. 4 GAMBARAN UMUM GERAKAN PETANI SPPQT

4.1 Kelahiran Gerakan Pembebasan Kaum Tani