Pakan Ternak Regional development strategy based on duck farming (Case Study in Hulu Sungai Utara District Kalimantan Selatan Province)

Provinsi Kalimantan Selatan sekitar 190 km. Alabio dikenal karena sejak lama menjadi tempat perdagangan unggas itik ini. Kota Alabio ini terletak di tengah- tengah aliran DAS Sungai Nagara, anak Sungai Barito yang merupakan salah satu kawasan rawa lebak yang terluas di Kalimantan Selatan Noor, 2007. “Itik Banar” adalah sebutan masyarakat peternak itik di Kabupaten Hulu Sungai Utara untuk itik lokal yang kemudian diberi nama Itik Alabio. Pemberian nama Itik Alabio ini juga berlatar belakang karena peternak itik membeli itik yang baik di Pasar Alabio di Kabupaten Hulu Sungai Utara Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, 1992. Menurut Cherry dan Morris 2008 cara pemeliharaan dan kandang itik sangat bervariasi di dunia, menggambarkan perbedaan iklim, kelerengan, pembangunan ekonomi dan permintaan pasar. Di beberapa daerah tropis dimana daerahnya banyak perairan, kandang itik dibangun panggung di atas sungai atau danau atau mengembang di atas air sehingga kotorannya ke dalam air.

2.4 Pakan Ternak

Menurut Sukria dan Krisnan 2009 biaya pakan bisa mencapai sekitar 70 dari biaya produksi. Oleh karena itu, perlu menerapkan teknologi yang tepat guna yang disertai dengan pemanfaatan lahan dan sumber bahan baku pakan yang efisien, salah satunya melalui optimasi pemanfaatan potensi sumber bahan baku pakan lokal. Pakan lokal adalah setiap bahan baku yang merupakan sumberdaya lokal Indonesia yang berpotensi dimanfaatkan sebagai pakan secara efisien oleh ternak, baik sebagai suplemen, komponen konsentrat atau pakan dasar. Makanan itik Alabio biasanya terdiri dari ati galih pohon rumbia atau sagu yang dicincang, ikan air tawar yang direbus, keong rawa kalambuai atau bekicot baik isinya maupun kulitnya yang ditumbuk halus. Bahan makanan lainnya yaitu dedak atau gabah. Sagu cincang mengandung energi metabolisme sekitar 2650 kkalkg dan protein 1,5-2,2, dan dapat digunakan dalam ransum itik sedang bertumbuh hingga 25 Wasito dan Rohaeni, 1994. Selanjutnya menurut Sukria dan Krisnan 2009 dedak padi merupakan bagian dari padi yang mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi seperti minyak, vitamin, protein dan mineral. Pada kadar air 14, dedak mengandung pati sebesar 13,8, serat 23,7-28,6, pentosan 7,0-8,3, hemisemiselolusa 9,5-16,9, selolusa 5,9-9,0, asam poliuronat 1,2, gula bebas 5,5 – 6,9 dan lignin 2,8-3,0. Dari kandungan ini maka dedak telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti sumber minyak, pakan ternak dan bahan makanan. Keong mas merupakan hama karena menjadi pemakan tanaman padi di areal persawahan. Pemanfaatan keong untuk pakan itik akan mengurangi hama padi. Itik terbukti efektif dalam pengendalian biologis keong. Kepadatan 5-10 ekor penggembalaan itik per ha di areal persawahan, direkomendasikan dalam pengendalian biologis keong Teo, 2001. Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2000 keong mas baik digunakan untuk campuran pakan itik, karena hewan air ini banyak mengandung protein dan kalsium. Pemberian dalam bentuk segar dapat menyebabkan pengaruh negatif terhadap ternak karena di dalam lendir keong tersebut terdapat zat anti nutrisi yang dapat menghambat pertumbuhan ternak oleh sebab itu dianjurkan menggunakan keong emas yang sudah direbus, karena zat anti nutrisi yang ada akan berkurang bahkan hilang setelah perebusan selama 15-20 menit.

2.5 Daya Dukung Pakan Ternak

Dokumen yang terkait

Prevealence of Salmonella sp. on Hatched Failure of Eggs and One Week's Duckling at The Hatchery Center for Alabio Duck in The District of Hulu Sungai Utara South Kalimantan Selatan

0 5 6

Regional sustainable development in the Kepulauan Bangka Belitung Province (case studies regional economic transformation tin based mining)

3 71 349

Natural resource conflicts on iron sand mining area: an implication study of regional autonomy (A Case Study in Kulon Progo District Yogyakarta Province)

0 14 255

Regional Development Planning based on Rubber Plantation : Case Studies in two Sub-districts in Cianjur District.

3 15 236

Regional sustainable development in the Kepulauan Bangka Belitung Province (case studies regional economic transformation tin-based mining)

0 3 683

Development strategy for community based park in Pontianak Kota District, West Kalimantan

0 12 107

Regional development strategy based on duck farming (Case Study in Hulu Sungai Utara District Kalimantan Selatan Province)

3 13 124

Study On Mangrove Potentials Of Silvofishery Development In Tulang Bawang District, Lampung Province

1 10 78

MAINTENANCE STRATEGY BASED ON RELIABILITY(CASE STUDY IN COOPERATIVA CAFÉ TIMOR, EAST TIMOR MAINTENANCE STRATEGY BASED ON RELIABILITY (CASE STUDY IN COOPERATIVA CAFÉ TIMOR, EAST TIMOR).

0 4 12

Kontaminasi Enterobacteriaceae pada telur itik Alabio di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan Contamination of Enterobacteriacea on Alabio duck eggs in Hulu Sungai Utara District, South Kalimantan

0 0 7