Sektor Basis Regional development strategy based on duck farming (Case Study in Hulu Sungai Utara District Kalimantan Selatan Province)
dan komoditas lainnya yang berbasis lahan peternakan, perikanan dan kehutanan Djaenudin et al., 2003.
Menurut Sitorus 1998 evaluasi sumberdaya lahan merupakan proses untuk menduga potensi sumberdaya lahan untuk berbagai penggunaannya.
Evaluasi sumberdaya lahan membutuhkan keterangan-keterangan yang menyangkut tiga aspek utama, yaitu lahan, penggunaan lahan dan aspek
ekonomis. Manfaat mendasar dari evaluasi sumberdaya lahan adalah menilai kesesuaian lahan bagi penggunaan tertentu serta memprediksi konsekuensi-
konsekuensi dari perubahan penggunaan lahan yang akan dilakukan. Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan suatu bidang lahan untuk
penggunaan tertentu. Kesesuaian lahan tersebut ditinjau dari sifat-sifat fisik lingkungannya yang terdiri dari iklim, tanah, topografi, hidrologi dan atau drainase
sesuai untuk usaha tani atau komoditas tertentu yang produktif. Penilaian kesesuaian lahan dilaksanakan dengan cara mencocokkan matching data
tanah dan fisik lingkungan dengan tabel rating kesesuaian lahan yang telah disusun berdasarkan persyaratan penggunaan lahan mencakup persyaratan
tumbuhhidup komoditas pertanian yang bersangkutan, pengelolaan dan konservasi Djaenudin et al., 2003.
Hasil penilaian kesesuaian lahan berupa kelas kesesuaian lahan aktual dan kesesuaian lahan potensial. Kesesuaian lahan aktual menyatakan
kesesuaian lahan berdasarkan data dari hasil survey tanah atau sumberdaya lahan, belum mempertimbangkan masukan-masukan yang diperlukan untuk
mengatasi kendala atau faktor pembatas yang berupa sifat lingkungan fisik termasuk sifat-sifat tanah dalam hubungannya dengan persyaratan tumbuh
tanaman yang dievaluasi. Sedangkan kesesuaian lahan potensial menyatakan keadaan lahan yang akan dicapai apabila dilakukan usaha-usaha perbaikan.
Usaha perbaikan yang dilakukan harus memperhitungkan aspek ekonomisnya. Kesesuaian lahan potensial merupakan kondisi lahan yang diharapkan dalam
rangka pengembangan wilayah pertanian Hardjowigeno dan Widiatmaka, 2007.