Ekonomi Wilayah Regional development strategy based on duck farming (Case Study in Hulu Sungai Utara District Kalimantan Selatan Province)
nominal PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 maka pada tahun 2006, mencapai 700,96 milyar rupiah, meningkat pada tahun 2007 menjadi 735,48
milyar rupiah dan pada akhirnya tahun tahun 2008 meningkat menjadi 768,87 milyar rupiah.
Gambar 5 Grafik Nilai PDRB Kabupaten HSU Tahun 2006-2008. Pada gambar di atas dapat dilihat nilai nominal PDRB selalu mengalami
kenaikan baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Ini menunjukkan bahwa kinerja ekonomi di Kabupaten HSU terus menunjukkan
situasi yang membaik. Tabel 9 Pertumbuhan PDRB Kabupaten HSU Tahun 2006-2008
Tahun Harga Berlaku
Harga Konstan ribuan rupiah
Pertumbuhan ribuan rupiah Pertumbuhan
2006 951.218.420
8,06 700.956.621
4,06 2007
1.026.829.221 7,95
735.480.562 4,93
2008 1.116.771.462
8,76 768.866.102
4,54
Sumber data : BPS Kab. HSU, 2009
Pertumbuhan perekonomian Kabupaten HSU selama kurun waktu tahun 2006-2008 mengalami peningkatan besarannya pada kisaran lebih dari
4 . Kinerja perekonomian ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi atas dasar harga konstan.
Peranan Kabupaten HSU terhadap PDRB Provinsi Kalimantan Selatan relatif kecil yaitu sebesar 2,6 pada tahun 2008. Hal ini disebabkan oleh
berkurangnya potensi perekonomian sejak sebagian wilayah kabupaten ini dipecah menjadi Kabupaten Balangan. Sebagian besar wilayah yang memiliki
potensi pertambangan dan pertanian di Kabupaten HSU menjadi bagian wilayah Kabupaten Balangan.
Tabel 10 PDRB Kabupaten HSU Tahun 2008 Atas Dasar Harga Konstan 2000 Ribuan Rupiah
SEKTOR 2008
I PERTANIAN
257.180.204 33,45
a. Tanaman Bahan Makanan 121.904.043
47,40 b. Tanaman Perkebunan
12.266.579 4,77
c. Peternakan dan Hasilnya 52.290.401
20,33 d. Kehutanan
1.795.089 0,70
e. Perikanan 68.924.092
26,80 II
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
115.102 0,02
III INDUSTRI PENGOLAHAN
80.055.090 10,41
IV LISTRIK DAN AIR MINUM
4.175.393 0,54
V BANGUNAN
48.081.208 6,25
VI PERDAGANGAN, RESTORAN DAN
PERHOTELAN 151.288.577
19,68 VII
PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
55.202.391 7,18
VIII BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
31.733.174 4,13
IX JASA-JASA
140.994.963 18,34
JUMLAH 768.866.102
100,00
Sumber data : BPS Kab. HSU, 2009
Pada tahun 2008 sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar pada PDRB Atas Dasar Harga Berlaku ADHB Kabupaten HSU dengan nilai tambah
mencapai 338 milyar rupiah. Demikan juga pada PDRB Atas Dasar Harga Konstan ADHK mencapai 257 milyar rupiah 33,45 dari total PDRB. Hal ini
menunjukkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor dominan sebagai penggerak roda perekonomian di Kabupaten HSU. Setelah itu sektor
perdagangan, restoran dan perhotelan dengan kontribusi sebesar 19,68, sektor jasa-jasa 18,34 dan sektor industri pengolahan 10,41.
Peranan sektor pertanian di Kabupaten HSU sangat tergantung pada alam, karena sebagian besar lahan pertaniannya adalah lahan rawa. Kontribusi
sektor pertanian ini terutama berasal dari sub sektor tanaman bahan makanan, perikanan, peternakan, perkebunan dan kehutan. Peranan masing-masing
subsektor dapat digambarkan pada grafik di bawah ini.
Gambar 6. Grafik Peranan masing-masing subsektor pada sektor pertanian
PDRB Tahun 2008 Atas Dasar Harga Konstan 2000.
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa subsektor peternakan mempunyai peranan cukup penting setelah subsektor tanaman bahan makanan
dan perikanan dengan kontribusi 20,33. Sektor perdagangan yang utama adalah kerajinan dan industri kecil yaitu
kerajinan anyaman purun, meubel rotan, dan kerajinan lampit rotan. Berdagang merupakan salah satu karakteristik masyarakat HSU yang diwariskan secara
turun temurun.