Perumusan Masalah Regional development strategy based on duck farming (Case Study in Hulu Sungai Utara District Kalimantan Selatan Province)

Sumbangan dari peternakan itik sebesar 75,97 terhadap subsektor peternakan dan hasilnya. Dengan demikian komoditas itik merupakan salah satu komoditas unggulan yang mempunyai potensi untuk terus dikembangkan dalam menunjang pengembangan wilayah di Kabupaten HSU. Melihat potensi tersebut didukung dengan program Pemerintah Kabupaten HSU yaitu program rawa makmur 2020, potensi lahan rawa yang prospektif sebagai sumber kemakmuran bagi masyarakat telah dimanfaatkan dan akan terus dioptimalkan dalam pengembangan peternakan. Untuk pengembangan usaha peternakan itik tersebut harus mempertimbangkan aspek fisik dan sosial ekonomi.

1.2 Perumusan Masalah

Sejalan dengan otonomi daerah Kabupaten HSU yang berpisah dengan Kabupaten Balangan sejak tahun 2003, maka peran pemerintah daerah sangat penting dalam menggali potensi lokal untuk pengembangan wilayah. Usaha peternakan itik yang sudah secara turun temurun menjadi mata pencaharian masyarakat di Kabupaten HSU diharapkan menjadi usaha yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan taraf hidup peternak dan penyerapan tenaga kerja dalam rangka pengembangan wilayah. Kabupaten HSU yang menjadi sentra usaha peternakan itik memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan peternakan. Populasi ternak itik di Kabupaten HSU secara signifikan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2006 populasi ternak itik sebanyak 1.162.262 ekor, tahun 2007 sebanyak 1.203.114 ekor dan tahun 2008 meningkat lagi sebanyak 1.216.917 ekor. Untuk tahun 2009 populasi itik mencapai 1.254.252 ekor. Usaha peternakan itik di Kabupaten HSU masih sangat tergantung pada lingkungannya yaitu daerah rawa. Sebagian besar peternak memanfaatkan pakan lokal yang tersedia di daerah rawa yaitu dedak padi, sagu, ikan, padi dan keong rawa kalambuai. Meningkatnya populasi ternak itik membutuhkan pakan ternak yang lebih banyak, sedangkan ketersediaan pakan lokal masih tidak tersedia secara kontinyu. Dalam usaha peternakan, pakan merupakan faktor yang sangat menentukan karena biaya pakan ternak umumnya mencapai 60 sampai 70 dari seluruh biaya dalam proses produksi peternakan. Penyediaan pakan, baik kuantitas, kualitas maupun kontinuitas sangat dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan peternakan Syamsul et al., 2006. Pengembangan peternakan di Kabupaten HSU diarahkan pada pendekatan komoditas unggulan ternak itik yang menjadi plasma nutfah daerah dengan mempertimbangkan kesesuaian agroklimat, ketersediaan bahan baku, dukungan sosial budaya masyarakat dan pendapatan peternak. Dengan demikian aspek fisik wilayah dan sosial ekonomi menjadi perhatian penting dalam pengembangan peternakan. Berdasarkan uraian di atas, beberapa permasalahan dapat dirumuskan pada penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana kesesuaian lingkungan ekologis dan kesesuaian lahan untuk pakan ternak itik? 2. Bagaimana ketersediaan dan daya dukung pakan lokal ternak itik? 3. Bagaimana kelayakan finansial usaha peternakan itik? 4. Bagaimana arahan dan strategi pengembangan wilayah berbasis peternakan itik di Kabupaten Hulu Sungai Utara?

1.3 Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

Prevealence of Salmonella sp. on Hatched Failure of Eggs and One Week's Duckling at The Hatchery Center for Alabio Duck in The District of Hulu Sungai Utara South Kalimantan Selatan

0 5 6

Regional sustainable development in the Kepulauan Bangka Belitung Province (case studies regional economic transformation tin based mining)

3 71 349

Natural resource conflicts on iron sand mining area: an implication study of regional autonomy (A Case Study in Kulon Progo District Yogyakarta Province)

0 14 255

Regional Development Planning based on Rubber Plantation : Case Studies in two Sub-districts in Cianjur District.

3 15 236

Regional sustainable development in the Kepulauan Bangka Belitung Province (case studies regional economic transformation tin-based mining)

0 3 683

Development strategy for community based park in Pontianak Kota District, West Kalimantan

0 12 107

Regional development strategy based on duck farming (Case Study in Hulu Sungai Utara District Kalimantan Selatan Province)

3 13 124

Study On Mangrove Potentials Of Silvofishery Development In Tulang Bawang District, Lampung Province

1 10 78

MAINTENANCE STRATEGY BASED ON RELIABILITY(CASE STUDY IN COOPERATIVA CAFÉ TIMOR, EAST TIMOR MAINTENANCE STRATEGY BASED ON RELIABILITY (CASE STUDY IN COOPERATIVA CAFÉ TIMOR, EAST TIMOR).

0 4 12

Kontaminasi Enterobacteriaceae pada telur itik Alabio di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan Contamination of Enterobacteriacea on Alabio duck eggs in Hulu Sungai Utara District, South Kalimantan

0 0 7