BAB II :  Tinjauan  Teoritis.  Menjelaskan  kerangka  teoritis  yang
melandasi  pemikiran  teori-teori  yang  berkaitan  dengan pelayanan  pengasuhan  lembaga  kesejahteraan  sosial  anak
dan perencanaan permanensi terhadap anak asuh. BAB III
:  Gambaran  Umum  Lembaga.  Bab  ini  menggambarkan sejarah  berdirinya  panti,  visi  dan  misi  panti,  struktur
organisasi  panti,  kerjasama  panti  dan  yang  berkaitan dengan lembaga.
BAB IV :  Temuan  dan  Analisa  Hasil  Penelitian  yang  merupakan
gabungan  dari  hasil  pengumpulan  data  dengan  beberapa konsep yang dipergunakan dalam penelitian ini.
BAB V :  Penutup.  Bab  ini  terdiri  dari  kesimpulan  peneliti  tentang
kualitas pelayanan
pengasuhan anak
lembaga kesejahteraan  sosial  anak  dan  kesiapannya  dalam
pelaksanaan  permanency  planning  di  panti  sosial  asuhan anak  PSAA Putra  Utama  3  Ceger dan  saran-saran  untuk
perbaikan  pelayanan  pengasuhan  kedepan  bagi  panti, peneliti, fakultas atau jurusan kesejahteraan sosial.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pelayanan Pengasuhan Anak
1. Pengertian Pelayanan Pengasuhan Anak
Pelayanan  pengasuhan  adalah  berbagai  jenis  pelayanan  yang diberikan  untuk  memenuhi  kebutuhan  anak  akan  pengasuhan,
terpenuhinya  hak-hak  anak  baik  dalam  keluarganya  maupun  keluarga pengganti.
1
Pengasuhan  anak  dalam  kerangka  hak  anak,  keluarga  adalah tempat  pengasuhan  yang  utama.  Selain  itu  dalam  kerangka  hak  anak,
pengasuhan  bukan  karena  anak  adalah  propertimilik  orangtua,  tetapi lebih  karena duty kewajiban. Dalam  kerangka  hak anak, pengasuhan
tidak  hanya  ada  di  tangan  orangtua  yang  melahirkannya,  tetapi  bisa dilakukan  oleh  “orangtua”  yang  lain  yang  bisa  menjamin  anak  akan
tumbuh dan berkembang dengan layak.
2
Pelayanan  anak  adalah  segala  kegiatan  untuk  menjamin  dan melindungi  anak  dan  hak-haknya  agar  dapat  hidup,  tumbuh,
berkembang,  dan  berpartisipasi,  secara  optimal  sesuai  dengan  harkat dan  martabat  kemanusiaan,  serta  mendapat  perlindungan  dari
kekerasan dan diskriminasi.
3
1
Mulia  Astuti,  dkk,  Kebijakan  Kesejahteraan  dan  Perlindungan  Anak.  Studi Kasus:  Evaluasi  Program  Kesejahteraan  Sosial  Anak  PKSA  di  Provinsi  DKI  Jakarta,
DI. Yogyakarta dan Provinsi Aceh Jakarta: P3KS Press, 2013, h. 8.
2
Ibid, h. 8.
3
Farid Ahmad, Pedoman Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak PKSA 2011, h. 9. Diakses pada tanggal 26 Juni 2016 pukul 10.30 www.sribd.com
Pelayanan diartikan juga sebagai tindakan nyata atau aktivitas yang dilakukan  oleh  individu,  kelompok,  masyarakat  dan  pemerintah  untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
4
Dasar-dasar  pengasuhan  anak  menurut  al-Quran  tercermin  dalam firman Allah swt. yang berikut:
5
 
 
 
 
 
 
 
 
Artinya:
“dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui  sesuatupun,  dan  Dia  memberi  kamu  pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur” QS. An-Nahl: 78.
Dari  ayat  di  atas  menjelaskan  bahwa  pendidikan  anak  dipengaruhi oleh  faktor  pembawaan  sejak  lahir  dan  faktor  empiris,  yakni  pola
pengasuhan sejak lahir mencapai kematangan dan kedewasaan.
6
Dari  pengertian  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  pelayanan pengasuhan  anak  adalah  upaya  pemberian  layanan  yang  ditujukan
kepada  anak  asuh  untuk  membantu  memenuhi  hak  dasar  anak, terpenuhinya  segala  kebutuhan  anak  serta  perkembangan  dan
pertumbuhannya.
4
Pipit  Febrianti,  Pelayanan  Kesejahteraan  Sosial  terhadap  Anak  Terlantar  di Panti Sosial Asuhan Anak PSAA Putra Utama 3 Tebet h. 32.
5
Mushaf al Quran al Quran dan Terjemahnya, Islam House page 558
6
Asep  Usman  Ismail,  Al-Qur’an  dan Kesejahteraan  Sosial  Tangerang,  Lentera Hati: 2012, h. 155.