pendamping ahli. Para pengasuh tidak membeda-bedakan anak yang satu dengan yang lainnya, diasuh menggunakan hati dan
kasih sayang sehingga anak tidak merasa direndahkan martabatnya. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Atun, sebagai berikut:
Tentunya kita disini sudah ahli pendamping ahli tentu mengasuhnya pakai hati, dengan kasih sayang, tidak
membeda-bedakan antara satu dengan yang lainnya.
15
Hal ini juga diungkapkan oleh Ibu Ningrum sebagai berikut: Di panti kita dilarang hukum anak seenaknya dan
gak pernah ada ngasih hukuman yang sampe parah. Anak suka dihukum bersihin rumput di halaman belakang panti
pake cangkul tapi anak gak jera-jera malah seneng kayak cocok tanem jadinya, justru anak jeranya kalo dikasih
hukuman merangkum pelajaran 5 buku.
16
Hal lain juga disampaikan oleh klien E sebagai berikut: Disini terjamin dari perlakuan merendahkan,
selama kitanya ngejaga perilaku yang baik.
17
Hal lain juga disampaikan oleh klien U sebagai berikut: Ya kalo itu kan di jamin disini ka, semua ada
peraturannya juga ka.
18
Dari pernyataan di atas penulis menyimpulkan bahwa anak yang tinggal di panti bukan anak yang bermartabat rendah, anak
yang mendapat pengasuhan sementara di panti adalah anak yang sama dengan anak yang tinggal dengan pengasuh utama atau di
luar panti. Bedanya hak-hak mereka diberikan oleh pengasuh di panti tetapi orang tuakeluarga tetap berperan sebagai pengasuh
15
Wawancara pribadi dengan Ibu Atun Satuan Pelaksana di PSAA PU 3 Ceger Jakarta, 26 Agustus 2016
16
Wawancara pribadi dengan Ibu Ningrum Bimbingan dan Penyaluran di PSAA PU 3 Ceger Jakarta, 5 Juli 2016
17
Wawancara pribadi dengan Klien E Jakarta, 24 Agustus 2016
18
Wawancara pribadi dengan Klien U Jakarta, 24 Agustus 2016
utama dan panti tidak membatasi relasi antar anak dan orang tuakeluarganya. Disinilah panti harus menjamin tidak ada unsur
perlakuan atau perkataan yang merendahkan martabat anak seperti yang sudah disebutkan di bab II halaman 34.
d. PSAA PU 3 Ceger menjamin anak terhindar dari segala bentuk diskriminasi dengan membuat tata tertib selama di panti, setiap
kamar diberikan 3-4 pengasuh dan di setiap kamar anak SMP dan SMA digabung, harapannya pengasuh dapat memantau dan
memonitor setiap kegiatan anak dan bagi anak-anak SMA dapat memberikan contoh yang baik kepada adik-adiknya. Sebagaimana
telah diungkapkan oleh Ibu Atun sebagai berikut: Kita disini mempunyai barakasrama yang terdiri
dari 7 kamar, di setiap kamar ada 3-4 pengasuh agar pengasuh lebih dekat dengan anak dan anak mudah
terpantau. Supaya
diantara mereka
tidak terjadi
diskriminasi masing-masing kamar disatukan yang SMP dengan SMA dengan harapan yang SMA bisa memberikan
contoh kepada adik-adiknya, agar bisa mendidik dan menyayangi adik-adiknya.
19
Hal ini juga disampaikan kak Angger sebagai berikut: Setiap kamar ada 3-4 pengasuh buat mengontrol
dan mencegah terjadinya tindakan kekerasan antar anak.
20
Hal lain juga disampaikan oleh klien E sebagai berikut: Ya gitu paling kita ngerasa beda dunia aja gitu antara
dunia kerja sama dunia anak.
21
19
Wawancara pribadi dengan Ibu Atun Satuan Pelaksana di PSAA PU 3 Ceger Jakarta, 26 Agustus 2016
20
Wawancara pribadi dengan Kak Angger Pekerja Sosial di PSAA PU 3 Ceger Jakarta, 22 Agustus 2016
21
Wawancara pribadi dengan Klien E Jakarta, 24 Agustus 2016
Peraturan yang dibuat oleh panti merupakan peraturan yang melarang segala bentuk tindakan yang merendahkan martabat
anak, termasuk perkataan dan sebutan yang dapat mempermalukan, menyinggung atau melecehkan martabat anak dan melarang semua
jenis perlakuan diskriminasi yang dilakukan oleh orang dewasa dan antar anak atas dasar jenis kelamin, usia, status sosial, etnisitas,
budaya, agama, atau kecacatan. Aturan yang ditegakkan dalam panti dilakukan dengan tujuan untuk mendukung perilaku positif
dan menghargai orang lain seperti yang sudah disebutkan di bab II hal 34.
4. Perlindungan anak
a. PSAA PU 3 Ceger melindungi anak dari segala bentuk tindak kekerasan dan hukuman fisik
PSAA PU 3 Ceger sangat melarang adanya bentuk tindak kekerasan dan hukuman fisik, selama ini panti mempunyai aturan
bagi siapapun yang melanggar aturan akan ditindak lanjuti. Pelanggaran yang selama ini dilakukan oleh anak-anak, panti
memberikan sanksi tetapi masih dalam batas kewajaran. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Atun sebagai berikut:
Hukuman fisik disini masih dalam batas kewajaran, walaupun begitu jika ada yang melakukan kekerasan kita
panggil karena kita mempunyai aturan disini.
22
22
Wawancara pribadi dengan Ibu Atun Satuan Pelaksana di PSAA PU 3 Ceger Jakarta, 26 Agustus 2016
Hal ini juga disampaikan oleh kak Angger sebagai berikut: Panti punya sanksi bagi siapapun yang melanggar
peraturan tapi selama ini panti gak sampe ngasih hukuman yang berat-berat.
23
Hal lain juga disampaikan oleh klien E sebagai berikut: Kalo tindakan kekerasan dari luar mah kita aman
tapi ya itu tindakan dari dalem yang bikin gak betah, kadang-kadang ada yang gak kuat terus keluar mungkin di
luar dia jadi gelandangan kali. Kita juga sedih tapi mau gimana lagi kita juga masih belum punya apa-apa buat
dibagi. Rata-rata karena peraturan sih kalo dulu masih enak, tapi sekarang anggaran panti udah dibabat abis jadi
anak-anak yang melenceng yang menyimpang dan gak bisa ikutin aturan udah langsung dikeluarkan. Sekarang mudah
banget anak dikeluarin dulu mah masih dipertahankan anak yang melanggar itu, dulu ada temen saya kabur 2 minggu
terus dicariin sekarang mah udah nggak. Itu lah yang saya sebut kurang bimbingan ka kurang perhatian, di kamar itu
pengasuh gak stand by, adanya kalo pagi sore sama ada kegiatan aja.
24
Hal lain juga disampaikan oleh klien U sebagai berikut: Aman ka dari para pengasuh pun aman, buat yang ditindak
fisik emang dari anaknya kadang suka susah diatur.
25
Bu Ningrum juga menyampaikan sebagai berikut: “..anak suka dihukum bersihin rumput di halaman belakang
panti pake cangkul tapi anak gak jera-jera malah seneng kayak cocok tanem jadinya, justru anak jeranya kalo
dikasih hukuman merangkum pelajaran 5 buku.”
26
Dari hasil wawancara tersebut penulis menyimpulkan bahwa PSAA PU 3 Ceger mempunyai kebijakan untuk mencegah segala
bentuk tindak kekerasan terhadap anak. Aturan yang dibuat oleh
23
Wawancara pribadi dengan Kak Angger Pekerja Sosial di PSAA PU 3 Ceger Jakarta, 22 Agustus 2016
24
Wawancara pribadi dengan Klien E Jakarta, 24 Agustus 2016
25
Wawancara pribadi dengan Klien U Jakarta, 24 Agustus 2016
26
Wawancara pribadi dengan Ibu Ningrum Bimbingan dan Penyaluran di PSAA PU 3 Ceger Jakarta, 5 Juli 2016
panti tidak hanya ketua panti dan pengurus panti saja yang terlibat, tetapi anak asuh juga terlibat di dalamnya. Sehingga kebijakan atau
aturan yang ada di panti mewakili suara anak. Seperti yang sudah dijabarkan di bab II halaman 34 bahwa pelayanan pengasuhan
yang dilakukan PSAA PU 3 Ceger mencerminkan ketiga point tersebut. Namun ada sebagian anak yang masih mengeluhkan
adanya tindakan kekerasan dari pengasuh, hal ini dialami oleh anak-anak osis yang selalu mendapat keluhan dari anak-anak di
panti. Tindakan yang diambil oleh temen-temen osis adalah menyampaikan keluhan-keluahan tersebut dalam forum rapat
bersama ketua panti. b. Mekanisme pelaporan yang berlaku di PSAA PU 3 Ceger
Mekanisme pelaporan yang berlaku di PSAA PU 3 Ceger anak bisa melaporkan ke wali kamar, jika wali kamar tidak bisa
menangani maka diserahkan ke pengasuhnya, karena setiap anak memiliki pengasuh. Setelah itu jika pengasuh tidak bisa
menangani, panti mempunyai tim yaitu tim peksos dan tim psikolog khusus untuk menangani kasus anak. Hal ini sebagaimana
diungkapkan oleh Ibu Atun sebagai berikut: Kami disini mempunyai tim, ada tim psikolog dan
tim peksos. Jika anak tidak bisa ditangani oleh wali kamar diserahkan ke pengasuh, jika pengasuh juga tidak bisa kita
akan serahkan ke tim peksos dan tim psikolog.
27
27
Wawancara pribadi dengan Ibu Atun Satuan Pelaksana di PSAA PU 3 Ceger Jakarta, 26 Agustus 2016
Hal ini juga diungkapkan oleh Ibu Ola sebagai berikut: Setiap anak memiliki pendamping atau pengasuh di
panti, segala hal yang menyangkut anak yang tau duluan itu pendampingnya.
28
Hal lain juga diungkapkan oleh Klien E sebagai berikut: Biasanya ke pengasuh lapornya terus kalo
responnya lama langsung ke bu Atun atau bu Uchu sebagai kepala panti.
29
Hal lain juga diungkapkan oleh Klien AH sebagai berikut: Ya ngomong langsung ka ke pengasuh sama orang
kantor
30
Dari pernyataan di atas penulis menyimpulkan bahwa mekanisme pelaporan yang diterapkan panti tepat sesuai dengan
indikator mekanisme pelaporan yang ada di bab II halaman 34. Artinya anak yang berada di panti diberi arahan untuk bekerjasama
dalam mekanisme pelaporan yang bersifat rahasia. Disini anak tahu kepada siapa dia harus melapor atas apa yang dialamilihatdengar
tanpa harus merasa takut akan ancaman dari beberapa pihak. Dari hasil observasi penulis tahu bahwa setiap pengasuh menyimpan
data-data yang menyangkut privasi anak dan salah satu tugas sebagai pengasuh adalah menjaga privasi anak asuhnya. Pengasuh
juga bertanggung jawab untuk selalu mendukung dan melindungi anak dari segala bentuk gangguan yang akan meresahkan anak.
28
Wawancara pribadi dengan Ibu Ola Pekerja Sosial di PSAA PU 3 Ceger Jakarta, 22 Agustus 2016
29
Wawancara pribadi dengan Klien E Jakarta, 24 Agustus 2016
30
Wawancara pribadi dengan Klien AH Jakarta, 24 Agustus 2016