4 Pengasuhan 24 jam dan kontinu
86
Pengasuh harus melaksanakan pengasuhan dalam rentang waktu 24 jam kecuali bertentangan dengan kepentingan
terbaik anak. Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak harus menetapkan
aturan tertulis tentang pengasuhan yang mencakup kesediaan pengasuh, pergantian tugas pengasuh, dan
keberadaan pengasuh
yang tinggal
di Lembaga
Kesejahteraan Sosial Anak untuk memastikan pengasuhan kepada anak dilakukan secara tetap dan tidak terputus.
Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak harus melakukan review pelaksanan tugas pengasuhan anak secara periodik
setiap enam bulan sekali. Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak harus segera
memutuskan pengasuhan anak oleh pengasuh yang diindikasikan mengancammembahayakan keamanan dan
keselamatan anak dan mempertimbangkan statusnya sebagai pengasuh.
5 Mendukung hubungan anak dengan pengasuh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak tidak mengganti atau
memindahkan pengasuh anak tanpa perencanaan agar tidak menghambat kedekatan anak dengan pengasuh.
87
86
Ibid, h. 95.
87
Ibid, h. 95.
Penggantian pengasuh harus disertai dengan penyerahan catatan pengasuhan anak dari pengasuh yang akan
meninggalkan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak kepada pengasuh baru yang diketahui oleh kepala
Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak dan Dinas Sosial.
88
c. Pekerja sosial profesional 1 Fungsi dan peran pekerja sosial profesional
89
Pekerja sosial profesional yang bekerja atau ditempatkan di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak adalah mereka
yang memiliki latar belakang pendidikan pekerjaan sosial dan memiliki kualifikasi untuk bekerja dalam bidang
pelayanan anak. Pekerja sosial profesional harus melaksanakan fungsi dan
perantugas secara langsung dengan klien ataupun tidak langsung yaitu mencakup fungsi penanganan masalah
anak dan keluarganya, fungsi pengelolaan sumber dan fungsi edukasi.
2 Manajemen kasus Pekerja sosial melakukan penanganan masalah mulai dari
asesmen; merumuskan rencana pengasuhan baik darurat, jangka pendek dan jangka panjang; melakukan intervensi
untuk mengatasi masalah-masalah khusus yang dialami anak dan keluarganya; serta mendukung pelayanan dan
88
Ibid, h. 96.
89
Ibid, h. 96.
pengasuhan keseharian yang disediakan oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak.
90
Pekerja sosial harus mendukung keluarga untuk lebih memahami pentingnya pengasuhan keluarga, memperkuat
keluarga dan membangun dukungan masyarakat terhadap pengasuhan keluarga.
91
Pekerjaan sosial harus membangun jaringan dengan berbagai sumber untuk mengoptimalkan dukungannya
terhadap penguatan keluarga, penanganan masalah anak, pelaksanaan pengasuhan oleh keluarga alternatid, dan
pelayanan dalam Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak.
92
3 Jaminan ketersediaan kompetensi pekerjaan sosial Jika tidak tersedia pekerja sosial profesional, Lembaga
Kesejahteraan Sosial Anak harus menyediakan tenaga kesejahteraan sosial yang telah mendapatkan pelatihan tentang
sistem pengasuhan anak dan mendapatkan supervisi yang regular dari pekerjaan sosial profesional atau dari lembaga
sosial yang ditunjuk atau dari Dinas Sosial.
93
90
Ibid, h. 97.
91
Ibid, h. 98.
92
Ibid, h. 98.
93
Ibid, h. 99.
4 Supervisi Pelaksanaan tugas pekerja sosial harus disupervisi oleh
pekerja sosial yang memiliki kualifikasi kompetensi dan pengalaman bekerja lebih tinggi dalam pelayanan anak.
94
5. Standar Evaluasi serta Pengakhiran Pelayanan dan Pengasuhan
untuk Anak
a. Review penempatan dan pengasuhan Pemenuhan kebutuhan anak terhadap pengasuhan harus selalu
dimonitor dan dievaluasi secara reguler agar anak tetap mendapatkan pengasuhan yang optimal.
95
b. Pelaporan anak yang melarikan diri atau pengasuhannya diakhiri Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak harus melaporkan anak-
anak yang melarikan diri atau yang dikeluarkan kepada Dinas Sosial dan bertanggung jawab untuk memastikan keberadaan,
keselamatan, dan keamanan anak.
96
c. Pengakhiran pelayanan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak harus melakukan
pengakhiran pelaynan, setelah anak dipastikan mendapatkan solusi pengasuhan yang permanen.
97
94
Ibid, h. 99.
95
Ibid, h. 100.
96
Ibid, h. 101.
97
Ibid, h. 101.
B. Perencanaan Permanensi Permanency Planning
1. Pengertian Perencanaan Permanensi Permanency Planning
Di bidang perlindungan anak, perencanaan permanensi adalah proses membuat perawatan jangka panjang, pengaturan untuk anak-
anak dengan keluarga yang menawarkan hubungan seumur hidup dan rasa memiliki. Perencanaan permanensi bukan hanya tentang
penempatan tetapi tentang hubungan, identitas dan rasa memiliki. Hal ini diakui bahwa kontinuitas dan stabilitas tidak hanya ditemukan
melalui penempatan, tetapi dapat juga ditemukan dalam hubungan melalui kontak keluarga, koneksi masyarakat dan lingkungan di
sekolah. Terdapat tiga aspek permanensi yaitu fisik aman, lingkungan hidup stabil, relasional stabil, hubungan emosional tanpa syarat, dan
hukum resmi ditentukan oleh pengadilan sesuai kesejahteraan anak.
98
Perencanaan permanensi adalah Departemen Perlindungan Anak dan Dukungan Keluarga memungkinkan anak-anak untuk memiliki
rumah yang stabil dan aman, dan terhubung dengan orang-orang yang paling penting bagi mereka. Hal ini karena anak-anak membutuhkan
pengaturan perawatan yang aman, berkelanjutan dan stabil, hubungan seumur hidup dan rasa memiliki. Peran departemen adalah membuat
ketetapan dan stabilitas prioritas dari saat departemen menjadi terlibat dalam merawat anak sehingga ada rencana yang jelas untuk masa
depan mereka. Hal ini juga departemen berperan untuk memberikan
98
Clare Tilbury dan Jennifer Osmond, “Permanency Planning In Foster Care: A Research Review and Guidelines For Practitioners” meadowbrook Q 4131 Australia;
Griffith University; 2006, h. 3. diakses pada tanggal 20 Juni 2016 pukul 10.15
anggota keluarga dukungan sebanyak mungkin untuk membantu anak- anak kembali ke rumah dalam jangka waktu yang disepakati atau
untuk menetapkan opsi jangka panjang alternatif untuk anak.
99
Perencanaan permanensi adalah filosofi praktek pekerja sosial yang mendukung adanya tempat tinggal tetap: untuk setiap anak yang
masuk ke dalam sistem lembaga, dengan usia tua, dengan siapa dia melanjutkan, perpindahan hak asuh dan dalam waktu yang sudah
ditentukan.
100
Perencanaan permanensi adalah proses sistematis, dalam periode waktu yang singkat, guna melaksanakan satu rangkaian kegiatan yang
dirancang untuk membantu anak-anak hidup dalam keluarga yang menawarkan kesinambungan hubungan dengan orang tua atau pemberi
asuhan yang merawat serta kesempatan untuk membangun hubungan seumur hidup.
101
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan permanensi adalah proses kembalinya anak kepada kedua orang tuanya
setelah mendapat pelayanan dari lembaga perlindungan anak atau sering disebut dengan reunifikasi. Lembaga perlindungan anak
menyediakan tempat dan fasilitas bagi anak terlantar dari keluarganya. Anak terlantar adalah anak yang tidak terpenuhinya kebutuhan seperti
99
Government of Western Australia Department for Child Protection and Family Support, “Information Sheet Permanency Planning”, h. 1. Diakses pada tanggal 2
Februari 2016 pukul 21:50
100
North Carolina Division of Social Services, “Family Services Manual: Child Placement,” Volume 1: Children’s Services December: 2009, h. 1. Diakses pada tanggal
2 Februari 2016 pukul 22.23
101
Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 30HUK2011, Standar Nasional Pengasuhan Untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak, h. 15.
sekolah, keamanan, kenyamanan dan haknya sebagai anak. Di lembaga perlindungan anak, anak asuh dipersiapkan untuk dapat hidup layak
setelah kembali kepada orang tuanya, anak asuh juga mendapatkan pelayanan kesejahteraan sosial diantaranya pelayanan kebutuhan
pangan, pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan.
2. Pentingnya Perencanaan Permanensi Permanency Planning
Anak-anak perlu dan pantas untuk tumbuh dengan rasa memiliki dalam keluarga yang berkomitmen untuk memberikan keamanan,
perawatan, rangsangan, kontinuitas, dan timbal balik. Lingkungan ini diperlukan anak-anak untuk tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat
dan dapat mencapai potensi mereka. Anak-anak memiliki kebutuhan dasar yang sama. Bagi sebagian besar anak-anak kebutuhan ini
disediakan oleh keluarga dimana anak lahir. Namun untuk beberapa anak-anak, keluarganya tidak dapat atau tidak mampu memenuhi
kebutuhan dasar. Dalam kasus ini, pekerja sosial harus fokus kepada keselamatan mereka tetapi juga harus peduli pada kebutuhan dasar
lainnya yang harus dipenuhi.
102
Anak-anak membutuhkan perawatan yang memenuhi kebutuhan dasar mereka untuk keselamatan fisik, makanan, pakaian, tempat
tinggal dan penyediaan perawatan medis yang diperlukan. Anak-anak membutuhkan stimulasi yang mencakup interaksi emosional dan fisik
yang membantu anak belajar tentang dunia. Anak-anak juga membutuhkan kontinuitas yang menjamin bahwa perawatan mereka
102
North Carolina Division of Social Services, “Family Services Manual: Child Placement,”, h. 2.