Pentingnya Perencanaan Permanensi Permanency Planning
permasalahan yang
berkaitan dengan
kehilangan yang
dikembangkan secara lebih modern.
105
Teori kelekatan attachment memberikan landasan teoritis utama untuk perencanaan keabadian. Menurut Levy Orlans
“...Attachment adalah hubungan yang mendalam dan abadi didirikan antara anak dan pengasuh dalam kehidupan beberapa
tahun pertama...”
106
. Kualitas attachment ini berdampak pada fungsi sosial individu, kesejahteraan, kompetensi dan dapat
berpengaruh besar pada setiap aspek kehidupannya. Berk dan Bowlby mengatakan bahwa faktor respon anak
paling berpengaruh di tiga tahun pertama kehidupan, dimana ada empat tahapan attachment. Tahap perkembangan tidak selalu
lurus dan anak-anak akan mengalami konstektual perbedaan dalam berbagai usia, yaitu:
107
a Tahap pra-attachment umumnya 6-8 minggu b Tahap dalam membuat kelekatan baru umumnya 6-8 minggu
untuk 6-8 bulan c Tahap kelekatan yang jelas umumnya 6-8 bulan sampai 18
bulan, dan sampai 3 tahun d Tahap pembentukan hubungan timbal balik umumnya 18
bulan untuk 2-3 tahun dan seterusnya
105
Siti Napsiyah Ariefuzzaman Lisma Diawati Fuaida, Belajar Teori Pekerjaan Sosial Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidyatullah Jakarta: Oktober, 2011, h.
33.
106
Clare Tilbury dan Jennifer Osmond, “Permanency Planning In Foster Care: A Research Review and Guidelines For Practitioners”, h. 5.
107
Ibid., h. 6.
Bagaimana seorang anak mengalami tahapan ini tidak hanya menetapkan gaya ketertarikan mereka dengan pengasuh tetapi
juga telah terbukti mempengaruhi kepribadian dan persepsi diri. Jadi seorang anak yang mengalami responsif, pemeliharaan dan
pengasuhan yang konsisten adalah lebih memiliki citra diri positif. Pandangan optimis diri juga meluas kepada orang lain
yang dianggap dapat dipercaya, peduli dan protektif. Sebaliknya anak yang mengalami pengasuhan yang tidak konsisten, tidak
responsif atau
tidak sensitif
dalam pengasuhan
dapat menyebabkan lingkungan dan orang lain negatif atau tidak dapat
dipercaya. Teori attachment menyoroti pentingnya anak-anak memiliki kesempatan untuk mengalami dan memelihara
hubungan positif. Pengetahuan tentang gaya yang berbeda dari ketertarikan pada anak-anak memfasilitasi pemahaman tentang
beberapa anak yang menunjukkan reaksi ekstrim saat terjadinya pemisahan protes, kesedihan setelah mereka dibina kemudian
dihadapkan dengan kembali ke keluarga asli.
108
Jadi, teori kelekatan attachment ini digunakan untuk hubungan antara anak dan pengasuh yang harus dibagun. Teori
kelekatan juga memiliki tahapan kelekatan yang terjadi pada anak berdasarkan usia dan tentu saja menjadi bahan pengetahuan
tentang reaksi anak bila terjadi perpisahan setelah mendapat pembinaan.
108
Ibid, h. 7.
b. Teori Perkembangan Anak Perkembangan adalah perubahan dan stabilitas yang terjadi
pada diri seseorang sepanjang hidupnya. Secara umum perkembangan dalam diri seseorang terdiri dari 3 aspek utama,
yaitu:
109
a Perkembangan fisik Meliputi pertumbuhan dan kesehatan fisik, kemampuan
inderawi, peningkatan atau penurunan kemampuan gerak. b Perkembangan kecerdasan
Perubahan yang berkaitan dengan proses-proses mental seperti belajar, bahasa, kreatifitas, pemahaman nilai dan
norma, ingatan dan proses berfikir. c Perkembangan psikososial
Perubahan dalam emosi, kepribadian, keterampilan dan hubungan interpersonal, kemampuan untuk mengontrol
emosi, peran yang dijalani dalam institusi keluarga dan masyarakat.
Dalam perkembangannya anak memiliki kesamaan tertentu, mereka melalui tahapan-tahapan perkembangan yang sama.
Meskipun demikian keunikan
masing-masing anak
dan lingkungan tempatnya tinggal turut mempengaruhi proses
perkembangannya.
109
Departemen Sosial RI, Modul Pelayanan Sosial Anak Terlantar Luar Panti Jakarta, Departemen Sosial RI: 2006, h. 18