Pengakhiran pelayanan Evaluasi serta Pengakhiran Pelayanan dan Pengasuhan untuk Anak
Selain itu, panti juga berperan untuk memberikan anggota keluarga dukungan sebanyak mungkin untuk membantu anak-anak kembali ke
rumah dalam jangka waktu yang disepakati atau untuk menetapkan opsi jangka panjang alternatif untuk anak sebagaimana telah penulis
sebutkan di bab II halaman 65. Hal ini juga diungkapkan oleh Ibu Gura sebagai berikut:
Jangka waktu anak di panti itu batasnya sampai anak lulus kelas 12 SMA. Setelah itu anak diberikan
resosialisasi untuk persiapan, pelaksanaan, bina lanjut dan terminasi. Persiapannya kayak persiapan mental, terus
dikasih arahan tentang dunia kerja.
145
Hal ini juga disampaikan oleh Ibu Atun sebagai berikut: Kalo yang punya orang tua kembali ke orang tua,
tapi kalo anak Negara untuk sementara emang ditampung di panti sampe dia bisa bekerja dan mandiri. Untuk
sementara alternatif untuk membantu anak Negara pasca lulus sih baru itu, tapi tetep dikasih batas waktu dia boleh
tinggal di panti sampai kapan.
146
Dari hasil wawancara tersebut penulis menyimpulkan bahwa panti belum memikirkan perencanaan jangka panjang untuk anak asuh, jadi
penulis memberi saran kepada satpel dan pekerja sosial untuk membahas perencanaan permanensi. Yang penulis dapatkan daril hasil
observasi ada dua anak negara yang masih tinggal di panti yang telah dinyatakan selesai dari mendapatkan pelayanan pengasuhan, dua anak
asuh tersebut diberikan waktu selama 2 bulan tinggal di panti sampai mereka mendapatkan pekerjaan dan dapat menyewa kos-kosan. Hal
145
Wawancara pribadi dengan Ibu Gura Pekerja Sosial di PSAA PU 3 Ceger Jakarta, 25 September 2016
146
Wawancara pribadi dengan Ibu Atun Satuan Pelaksana di PSAA PU 3 Ceger Jakarta, 26 Agustus 2016
tersebut menjadi bahan evaluasi panti untuk memberikan solusi kepada dua anak tersebut yang dikategorikan belum mapan, apakah baiknya
dua anak tersebut mendapatkan solusi penempatan yang baik yaitu di rujuk ke panti lain atau melakukan perencanaan permanensi. Jika
dikaitkan dengan teori attachment yang telah penulis sebutkan di bab II halaman 70 tentang pentingnya anak-anak memiliki kesempatan
untuk mengalami dan memelihara hubungan positif, teori ini memberi pemahaman tentang gaya ketertarikan anak yang menunjukkan reaksi
ekstrim saat terjadinya pemisahan yaitu protes dan rasa sedih yang mendalam setelah mereka dibina kemudian dihadapkan kembali
dengan keluarga asli. Teori ini menjadi dasar atau pegangan PSAA PU 3 Ceger dalam melakukan pemutusan hubungan dengan anak asuh.