Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu ”.. Q.S. At-Tahriim:6 Mendidik dan memberikan tutunan merupakan sebaik-baik hadiah dan perhiasan paling indah yang diberikan oleh orang tua dan guru kepada anaknya dengan nilai yang jauh lebih baik daripada dunia dan segala isinya. Oleh karena itu salah satu pengajaran dalam agama Islam adalah pengajaran akhlak kepada anak-anak kita, dimana pengajaran akhlak berarti pengajaran tentang bentuk batin seseorang yang kelihatan pada tindak tanduknya tingkah lakunya. Dalam pelaksanaannya, pengajaran ini berarti proses kegiatan belajar mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajar berakhlak baik. Artinya anak yang diajar itu memiliki bentuk batin yang baik menurut ukuran nilai ajaran agama Islam dan bentuk batin ini hendaknya kelihatan dalam tindak tanduknya sehari-hari. Dalam bentuk yang sederhana dapat dikatakan: supaya anak beraklak baikterpuji menurut ajaran agama Islam. 3 Pengajaran akhlak adalah salah satu bagian dari pengajaran agama. Karena itu patokan penilaian dalam mengamati akhlak adalah ajaran agama. Yang menjadi sasaran pembicaraan dalam pengajaran akhlak adalah bentuk batin seseorang. Bentuk batin itu dapat dilihat pada tindak tanduk atau tingkah laku dengan mempelajari apakah tindak tanduk itu berasal dari bentuk batin atau karena suatu pertimbangan tertentu. Tindak tanduk itu dinilai dengan ukuran ajaran agama. Buruk atau baik, terpuji atau tercela menurut pertimbangan ajaran agama. Dalam arti yang lebih dalam, sebenarnya pengajaran akhlak itu adalah pengajaran yang membicarakan tentang nilai suatu perbuatan orang. 4 Sasaran perbuatan itu meliputi berbagai aspek hubungan. Orang berbuat dalam rangka hubungannya dengan Tuhannya, dengan dirinya sendiri, dengan manusia sesama manusia, dengan binatang dan dengan makhluk Allah 3 Zakiah Daradjat dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, Hal. 70 4 Ibid, Hal. 71 lainnya. Akhlak yang menggambarkan hubungan seseorang dengan Tuhannya disebut ibadah. Yang menjadi sasaran pembicaraan akhlak ialah perbuatan seseorang pada dirinya sendiri seperti sabar, wara’, zuhud, ridha qana’ah, tawakal, optimis dan sebagainya, dan perbuatan seseorang dalam rangka hubungnya dengan orang lain seperti pemurah, penyantun, penyayang, benar, jujur, patuh, disiplin, hidup rukun, tolong menolong dan sebagainya. Sifat- sifat itu kadang-kadang kelihatan pula pada seseorang dalam hjur, patuh, disiplin, hidup rukun, tolong menolong dan sebagainya. Sifat-sifat itu kadang- kadang kelihatan pula pada seseorang dalam hubungannya dengan binatang dan makhluk lain. Pengajaran akhlak membentuk batin seseorang. Pembentukan ini dapat dilakukan dengan memberikan pengertian tentang buruk baik dan kepentingannya dalam kehidupan, memberikan ukuran menilai buruk dan baik itu, melatih dan membiasakan berbuat, mendorong dan memberi sugesti agar mau dan senang berbuat. Pengajaran akhlak membicarakan nilai sesuatu perbuatan menurut ajaran agama, membicarakan sifat-sifat terpuji dan tercela menurut ajaran agama, membicarakan berbagai hal yang langsung ikut mempengaruhi pembentukan sifat-sifat itu pada diri seseorang secara umum. Secara umum, agama Islam telah memperlihatkan contoh dan teladan yang baik dalam pelaksanaan akhlak itu, terutama tingkah laku dan perbuatan rasul Allah sebagai pembawa ajaran tentang tingkah laku itu. Rasulullah memang diutus Allah untuk membina dan menyempurnakan akhlak yang terpuji. Ajaran yang dibawa oleh Rasulullah itu berisi materi pembentukan batin setiap orang sehingga melahirkan sifat-sifat baik dan terpuji yang kelihatan dalam bentuk tindakan dan tingkah laku. Bukan hanya rasul Allah saja yang sudah memberikan contoh perbuatan itu, tetapi juga para sahabat nabi dan imam- imam mujtahid telah memberikan contoh tingkah laku terpuji menurut ukuran nilai ajaran agama. Dari penjelasan di atas agar tujuan dari pembelajaran Akidah Akhlak tercapai maka proses pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah bisa menjadi pempelajaran yang menarik bagi siswa apabila guru dapat mengajarkan sesuai dengan langkah pembelajaran yang tepat. Namun, ketika peneliti melakukan wawancara terhadap guru agama MI Al Hikmah di kelas 5, pembelajaran yang dilakukan masih bersifat konvensional yaitu proses pembelajaran yang berpusat pada guru, misalnya karena selama proses belajar mengajar guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, sehingga para siswa terlihat menjadi bosan dan jenuh dan tidak jarang kondisi kelas menjadi tidak kondusif dikarenakan siswa bercanda sendiri dan mengobrol, selain itu setelah proses belajar selesai siswa diberi tugas untuk mengerjakan LKS baik disekolah maupun dikerjakan dirumah. 5 Hal ini ternyata berdampak pada minat belajar anak yang kian hari nilai mata pelajaran Akidah Akhlak siswa kelas 5 MI Al Hikmah dengan jumlah siswa 26 orang hanya 9 orang yang berhasil, yang artinya hanya 34.6 yang memperoleh nilai 70 keatas, sedangkan 65,4 mendapatkan nilai di bawah KKM yaitu dibawah nilai 70. Persentase ketuntasan tersebut masih jauh dari tujuan yang diharapkan. Agar pembelajaran Akidah Akhlak pada materi akhlak terpuji menjadi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, salah satunya dapat dilaksanakan dengan penerapan model pembelajaran talking stick. Talking stick merupakan sebuah model pembelajaran yang berorientasi pada penciptaan kondisi dan suasana belajar aktif dari siswa karena adanya unsur permainan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan penjelasan di atas, maka alasan utama pemilihan model talking stick karena selama proses pembelajaran berlangsung sesudah guru menyajikan materi pelajaran, siswa diberikan waktu beberapa saat untuk mempelajari materi pelajaran yang telah diberikan, agar dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru pada saat talking stick berlangsung. Mengingat dalam talking stick, ada unsur kompetisi dalam setiap kelompok untuk mengumpulkan skor yang sebanyak-banyaknya maka hal ini dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa yang akan berdampak pada nilai hasil belajar siswa. Berdasarkan alasan tersebut 5 Hasil wawancara kepada guru agama MI Al Hikmah pada tanggal 14 Desember 2015 memberikan inspirasi sekaligus motivasi bagi peneliti untuk melakukan tindakan peningkatan hasil belajar dengan melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Melalui Metode Talking Stick di MI Al-Hikmah Kelas 5 Kota Bekasi ”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, sehingga pembelajaran bersifat monoton dan membosankan yang mengakibatkan rendahnya minat belajar siswa. 2. Karena kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak, maka menimbulkan rendahnya hasil belajar siswa dimana dari 26 siswa hanya 9 siswa yang dapat memenuhi nilai KKM sedangkan sebagian besarnya dibawah nilai KKM 70.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka pembatasan fokus penelitian dari penelitian ini adalah bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 melalui metode talking stick di MI Al-Hikmah Kota Bekasi. Upaya meningkatkan hasil belajar siswa yang dimaksud adalah perubahan pada ruang lingkup peningkatan nilai pada pokok bahasan akhlak terpuji yang sudah dicapai sebelum diadakan tindakan dan ruang lingkup perubahan pada peningkatan nilai yang sudah dicapai setelah dilakukan tindakan.

D. Perumusan Masalah Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti memfokuskan metode talking stick sebagai alat untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak pada pokok bahasan akhlak terpuji dalam materi sikap optimis, qanaah dan tawakal dalam kehidupan sehari-hari dan membiasakan akhlak yang baik ketika di tempat ibadah dan tempat umum. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah penerapan metode talking stick dalam proses pembelajaran pada pelajaran Akidah Akhlak di kelas 5 MI Al Hikmah Kota Bekasi? 2. Apakah penerapan metode talking stick dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Akidah Akhlak di kelas 5 MI Al Hikmah Kota Bekasi.

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian

1. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitin tindakan kelas diharapkan dapat mengetahui: a. Untuk mengetahui penerapan metode talking stick dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Akidah Akhlak pada siswa kelas 5 MI Al Hikmah Kota Bekasi. b. Untuk mengetahui metode talking stick dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akidah Akhlak pada materi akhlak terpuji, yaitu sikap optimis, qanaah dan tawakal dalam kehidupan sehari- hari dan membiasakan akhlak yang baik ketika di tempat ibadah dan tempat umum pada siswa kelas 5 MI Al Hikamah Kota Bekasi 2. Kegunaan Penelitian ini diharapkan memberikan kegunaan atau manfaat baik secara langsung atau tidak langsung bagi siswa, guru dan sekolah dalam peningkatan mutu proses dan hasil belajar siswa serta peningkatan mutu pendidikan pada umumnya. Adapun kegunaan atau manfaat hasil penelitian bagi masing-masing bagian yaitu sebagai berikut: a. Bagi siswa, di antaranya: 1 Meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan memberikan pengalaman baru 2 Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak

Dokumen yang terkait

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

Upaya Peningkatan Hasil Belajar AKidah AKhlak Melalui Metode Sosiodrama Pada Siswa Kelas VIII di SMP Islam Teratai Putih Global Bekasi

0 13 90

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK MELALUI STRATEGI SNOW Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Melalui Strategi Snow Balling Kelas Viii C Semester Genap SMP Al Islam

0 1 17

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK MELALUI STRATEGI Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Melalui Strategi Snow Balling Kelas Viii C Semester Genap SMP Al Islam 1 Su

0 3 19

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA MATA Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Talking Stick Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu Kelas VIII Sekolah Meneng

0 1 16

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA MATA Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Talking Stick Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu Kelas VIII Sekolah Meneng

0 1 15

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Matematika Melalui Metode Talking Stick Pada Siswa Kelas Iv Sdn Newung I Kecamatan Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012.

1 4 17

PENDAHULUAN Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Matematika Melalui Metode Talking Stick Pada Siswa Kelas Iv Sdn Newung I Kecamatan Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 7

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE- PLAYING) DI KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) AL-IKHLASH CIAWILOR CIAWIGEBANG KUNINGAN - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 20