dengan-Nya sesudah mati dan berakhirnya kehidupan, balasan-Nya atas perbuatan yang dia usahakan.
Juga seperti keyakinan manusia akan wajibnya taat kepada- Nya, yaitu terhadap apa yang telah disampaikan kepadanya dari
perintah-perintah dan larangan-larangan-Nya melalui kitab-kitab dan rasul-rasul-Nya, ketaatan yang dapat menyucikan jiwanya, mendidik
perasaan, menyempurnakan akhlak dan mengatur hubungan antara penciptaan dan kehidupan.
Juga keyakinan manusia akan ketidakbutuhan Allah kepadanya, sementara dia selalu membutuhkan-Nya dalam setiap
urusannya sehingga dalam setiap napas yang dia hidup secara terus menerus karena Allahlah dia bisa hidup dan hanya kepad-Nya dia
berserah diri dan bersandar. Karena Dialah tempat harapannya ketika mengharapkan sesuatu, dan tempat mencari perlindungan ketika dia
merasa takut, dengan cinta-Nya dia mencintai, dengan benci-Nya dia membenci.
Dialah Tuhan bagi manusia yang tidak ada Tuhan selain- Nya, Dia adalah Sesembahan manusia yang tidak ada Sesembahan
selain-Nya. Tidak ada Rabb dan Ilah diyakini selain Dia.
b. Pengertian Akhlak
Menurut Hamzah Ja‟cub yang dikutip oleh Rosihon Anwar dalam bukunya yang berjudul Ethika Islam k
ata “akhlak” berasal dari
bahasa Arab “khuluq”, jamaknya “khuluqun”, menurut lughat diartikan sebagai budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat.
15
Adapun menurut Zainuddin dalam bukunya yang berjudul Al-Islam 2; Muamalah dan Akhlak k
ata “akhlak” ini lebih luas artinya daripada moral atau etika yang sering dipakai dalam bahasa
Indonesia sebab “akhlak” meliputi segi-segi kejiwaan dari tingkah laku lahiriah dan batiniah seseorang.
16
15
Op.Cit Rosihon Hal. 205
16
Op.Cit Rosihon Hal. 205
Akhlak, secara etimologi arti bahasa berasal dari kata khalaqa, yang kata asalnya khuliqun, yang berarti: perangai, tabiat,
adat atau khalqun yang berarti kejadian, buatan, ciptaan. Jadi, secara etimologi akhlak itu berarti perangai, adat, tabiat atau sistem perilaku
yang dibuat.
17
Sedangkan pengertian akidah menurut Imam Ghazali yang dikutip oleh Zakiah Daradjat dalam bukunya yang berjudul Metodik
Khusus Pengajaran Agama Islam, akhlak adalah suatu istilah tentang bentuk batin yang tertanam dalam jiwa seseorang yang mendorong ia
berbuat bertingkah laku, bukan karena suatu pertimbangan.
18
Karenanya akhlak secara kebahasaan bisa baik atau buruk tergantung kepada tata nilai yang dipakai sebagai landasannya,
meskipun secara sosiologis di Indonesia kata akhlak sudah mengandung konotasi baik. Jadi, orang yang berakhlak berarti orang
yang berakhlak baik. Bandingkan dengan Al Qur‟an surat Al-Qalam : 4 dan Asy
Syu‟ara : 137. yang berbunyi:
Artinya: “dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti
yang agung”. Q.S Al-Qalam : 4 Dan Surat Asy Syu‟ara: 137
Artinya: “dan Dialah Tuhan yang disembah di langit dan Tuhan
yang disembah di bumi dan Dia-lah yang Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui”. Surat Asy Syu‟ara:
137
17
Abu Ahmadi dan Noor Salimi, MKDU, Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Hal. 198
18
Op.Cit Zakiah Hal. 68