Akhlak, secara etimologi arti bahasa berasal dari kata khalaqa, yang kata asalnya khuliqun, yang berarti: perangai, tabiat,
adat atau khalqun yang berarti kejadian, buatan, ciptaan. Jadi, secara etimologi akhlak itu berarti perangai, adat, tabiat atau sistem perilaku
yang dibuat.
17
Sedangkan pengertian akidah menurut Imam Ghazali yang dikutip oleh Zakiah Daradjat dalam bukunya yang berjudul Metodik
Khusus Pengajaran Agama Islam, akhlak adalah suatu istilah tentang bentuk batin yang tertanam dalam jiwa seseorang yang mendorong ia
berbuat bertingkah laku, bukan karena suatu pertimbangan.
18
Karenanya akhlak secara kebahasaan bisa baik atau buruk tergantung kepada tata nilai yang dipakai sebagai landasannya,
meskipun secara sosiologis di Indonesia kata akhlak sudah mengandung konotasi baik. Jadi, orang yang berakhlak berarti orang
yang berakhlak baik. Bandingkan dengan Al Qur‟an surat Al-Qalam : 4 dan Asy
Syu‟ara : 137. yang berbunyi:
Artinya: “dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti
yang agung”. Q.S Al-Qalam : 4 Dan Surat Asy Syu‟ara: 137
Artinya: “dan Dialah Tuhan yang disembah di langit dan Tuhan
yang disembah di bumi dan Dia-lah yang Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui”. Surat Asy Syu‟ara:
137
17
Abu Ahmadi dan Noor Salimi, MKDU, Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Hal. 198
18
Op.Cit Zakiah Hal. 68
Akhlak atau sistem perilaku dapat didik atau diteruskan melalui sekurang-kurangnya melalui 2 pendekatan, yaitu:
19
1. Rangsangan-jawaban stimulus-response atau yang disebut
proses mengkondisi sehingga terjadi automatisasi dan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a Melalui latihan
b Melalui tanya jawab
c Melalui mencontoh
2. Kognitif, yaitu penyampaian informasi secara teoritis yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut: a
Melalui da‟wah b
Melalui ceramah c
Melalui diskusi dan lain-lain
c. Pengertian Mata Pelajaran Akidah Akhlak
Mata pelajaran agama bukanlah mata pelajaran yang dipelajari untuk menumbuhkan pengetahuan atau memperoleh ketangkasan, akan
tetapi pelajaran agama adalah roh dan pengaruh. Jadi sukses dan tidaknya seorang guru tidak diukur dengan banyaknya murid-murid yang menghafal
ayat-ayat Al- Qur‟an, hadis-hadis nabi dan hukum-hukum agama, akan
tetapi diukur dengan apa yang tercetak dalam hati murid-murid, yaitu keimanan yang teguh dan yang tertancap dalam amal perbuatannya yang
baik dan kelakuan yang elok. Secara umum tujuan pendidikan agama menurut dalam segala tingkat pengajaran umum adalah sebagai berikut:
20
1 Menyempurnakan hubungan manusia dengan Khaliknya, atau
muamalah ma‟al Khalik. Semakin dekat dan terpelihara hubungan dengan Khaliknya akan semakin tumbuh dan berkembang keimanan
seseorang dan semakin terbuka pulalah kesadaran akan penerimaan rasa ketaatan dan ketundukan kepada segala perintah dan larangan-
19
Abu Ahmadi dan Noor Salimi, Op. Cit. Hal. 199
20
Op.Cit Zakiah Hal. 156
Nya, sehingga dengan demikian peluang untuk memperoleh kejayaan semakin menjadi terbuka.
2 Menyempurnakan hubungan manusia dengan sesama manusia atau
muamalah ma‟al Insan. Memelihara, memperbaiki dan meningkatkan hubungan antar manusia dan lingkungan merupakan upaya manusia
yang harus senantiasa dikembangkan terus-menerus. Di sinilah terjadi interaksi antara sesama manusia, baik dengan muslim maupun bukan,
sehingga tampak betapa citra Islam dalam masyarakat yang ditunjukkan oleh tingkah laku para pemeluknya.
3 Mewujudkan keseimbangan, keselarasan dan keserasian antara kedua
hubungan itu dan mengaktifkan kedua-keduanya sejalan dan menjalin dalam diri pribadi. Ini berarti upaya yang terus-menerus untuk
mengenal dan memperbaiki diri atau muamalah ma‟al nafsi. Upaya
untuk mengenal, memperbaiki diri dan mengaktualisasikan kedua aspek tersebut di atas secara serasi, seimbang dan selaras dalam
bentuk tindakan dan kegiatan sehari-hari memberi petunjuk atas sejauh manakah tingkat “hamba Allah” itu telah dicapai oleh
seseorang. Jadi dari beberapa tujuan pendidikan agama di atas, mata pelajaran
Akidah Akhlak adalah suatu bidang studi yang mengajarkan dan membimbing untuk dapat mengetahui, memahami dan menyakini akidah
Islam serta dapat membentuk dan mengamalkan tingkah laku yang baik yang sesuai dengan ajaran Islam.
21
Selain itu mata pelajaran Akidah Akhlak merupakan satu-satunya materi pelajaran yang mempunyai
peranan yang besar dalam mendidik dan menciptakan siswa menjadi manusia yang berbudi luhur, berakhlak mulia, serta berpegang teguh
dengan ajaran agama. Pendidikan Akidah Akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapakan para siswa untuk mengenal, memahami,
menghayati dan mengimani Allah SWT, dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui bimbingan,
21
Op.Cit Zakiah Hal. 173