Sumber Sumber Pertumbuhan Sektor Transportasi Wilayah Kalimantan

persen mengindikasikan bahwa terdapat sejumlah nilai barang impor yang sudah dapat dipenuhi dari wilayah Kalimantan. Lebih lanjut, terjadi penurunan input terhadap total demand. Penurunan ini dapat dindikasikan bahwa terjadi efisiensi di sektor transportasi. Efisiensi terutama terjadi disektor transportasi darat dan laut. Sektor transportasi di Wilayah Kalimantan dipengaruhi oleh sektor transportasi dari wilayah lainnya yaitu pengaruh langsung wilayah Jawa-Bali sebesar 0.97 persen dan pengaruh tidak langsung sebesar 0.90 persen, diikuti oleh wilayah Sumatera sebesar 0.44 persen dan pengaruh tidak langsung sebesar 0.97 persen. Pengaruh wilayah lainnya sangat kecil yaitu pengaruh langsung dari wilayah Sulawesi sebesar 0.03 persen dan pengaruh tidak langsung sebesar 0.08 persen. Wilayah Kalimantan ini tidak dipengaruhi oleh ROI. Dari tabel 29 lanjutan , dapat dilihat bahwa secara rata rata, DFD merupakan komponen yang memberikan sumber pertumbuhan terbesar dalam sektor transportasi sendiri di wilayah Kalimantan yaitu sebesar 31.78 persen, dan komponen terbesar adalah konsumsi rumah tangga sebesar 18.06 persen. Investasi swasta pada sektor transportasi rata rata memberikan kontribusi sebesar 4.55 persen. Dengan demikian demand terhadap sektor transportasi meningkat dan juga investasi di sektor transportasi. Dampak ekspor EE untuk sektor transportasi rata rata memberikan kontribusi sebesar 17.04 persen dan substitusi impor IS sebesar 10.77 persen. Dengan demikian dalam sektor transportasi sendiri terjadi peningkatan ekspor dan terjadi pertumbuhan terhadap barang barang yang sudah dapat dihasilkan sendiri terhadap sektor transportasi. Sektor yang memberikan kontribusi terbesar adalah DFD pada sektor transportasi darat yaitu sebesar 35.46 persen. 171 Tabel 29. Sumber Sumber Pertumbuhan Sektor Transportasi Terhadap Wilayah Kalimantan Direct Indirect Direct Indirect Direct Indirect Direct Indirect Transportasi Darat 0,667 0,073 0,099 0,003 -0,004 0,211 0,002 1,051 -0,056 0,157 0,232 0,242 0,544 0,544 0,211 0,012 0,028 -0,001 -0,001 2,96 Transportasi laut 0,325 0,303 0,121 -0,016 -0,025 0,179 0,002 0,890 -0,272 1,169 0,400 0,130 0,287 0,287 0,322 0,016 0,037 -0,001 -0,001 3,26 Transportasi Udara 0,366 0,012 0,111 0,001 -0,001 0,061 0,001 0,550 0,033 0,169 0,206 0,067 0,137 0,137 0,369 0,006 0,012 0,000 0,001 1,69 Total 1,358 0,387 0,331 -0,012 -0,031 0,451 0,005 2,490 -0,296 1,494 0,838 0,439 0,968 0,968 0,902 0,034 0,076 -0,002 -0,001 7,91 Sumatera Jawa-Bali Sulawesi ROI Total Investasi Swasta Perubahan stok Total DFD TC EE IS Sektor Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Pemerintah Pusat Konsumsi Pemerintah Daerah Investasi Pemerintah Pusat Investasi Pemerintah Daerah Sumber: IRIO Tahun 2000-2005 diolah Tabel 29. Lanjutan. Direct Indirect Direct Indirect Direct Indirect Direct Indirect Transportasi Darat 22,51 2,45 3,33 0,11 -0,14 7,13 0,07 35,46 -1,89 5,29 7,83 8,16 18,36 18,36 7,14 0,42 0,94 -0,05 -0,03 100,00 Transportasi laut 9,98 9,28 3,72 -0,48 -0,77 5,49 0,07 27,28 -8,35 35,84 12,27 3,97 8,80 8,80 9,86 0,49 1,12 -0,04 -0,04 100,00 Transportasi Udara 21,70 0,71 6,61 0,04 -0,08 3,60 0,03 32,61 1,95 10,00 12,22 4,00 8,12 8,12 21,90 0,34 0,69 0,02 0,05 100,00 Rata rata 18,06 4,15 4,55 -0,11 -0,33 5,41 0,06 31,78 -2,77 17,04 10,77 5,38 11,76 11,76 12,97 0,42 0,92 -0,02 -0,01 100,00 Total Sumatera Jawa-Bali Sulawesi Sektor Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Pemerintah Pusat Konsumsi Pemerintah Daerah Investasi Pemerintah Pusat Investasi Pemerintah Daerah Investasi Swasta TC EE IS ROI Perubahan stok Total DFD Sumber: IRIO Tahun 2000-2005 diolah Hal ini mengindikasikan adanya kenaikan permintaan domestik yang memuat permintaan langsung konsumsi rumah tangga dan lainnya. Selain itu peran investasi swasta juga meningkat yaitu sebesar 7.13 persen. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa dukungan infrastruktur jalan yang semakin baik di wilayah Kalimantan. Hal ini juga dapat dilihat dari perubahan koefisien teknologi yaitu -1.89 persen, dimana terjadi penurunan input namun tetap terjadi peningkatan produksi. Sedangkan transportasi laut memberikan kontribusi yang dominan untuk dampak ekspor EE sebesar 35.84 persen dan perubahan teknologi IO sebesar - 8.35 persen. Dengan demikian terjadi perluasan ekspor yang menggunakan jasa transportasi laut dan adanya perubahan teknologi dalam menggunakan jasa transportasi laut tersebut, sehingga menyebabkan adanya efisiensi yang diindikasikan dengan menurunnya jumlah penggunaan input, yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi terhadap jasa transportasi laut.

6.4.4. Sumber Sumber Pertumbuhan Sektor Transportasi Wilayah Sulawesi

Pada tabel 30, secara agregat peran DFD dalam pertumbuhan sektor transportasi di wilayah Sulawesi merupakan yang terbesar yaitu 4.92 persen, dengan komponen yang dominan dari DFD adalah konsumsi rumah tangga yaitu sebesar 3.08. Dengan demikian dapat dindikasikan bahwa demand terhadap transportasi mengalami peningkatan. Selain itu konsumsi pemerintah daerah juga meningkat sebesar 1.43 persen. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan aktifitas pemerintah yang menggunakan transportasi dalam kegiatannya. Sumber sumber pertumbuhan lainnya adalah substitusi impor IS meningkat sebesar 1.15 dan dampak ekspor EE sebesar 0.72 persen.Sedangkan faktor teknologi atau koefisien teknologi TC sebesar -0.02 persen. Peningkatan subsitusi impor tersebut memberikan indikasi bahwa sektor transportasi di Sulawesi, sudah dapat menggantikan barang barang yang semula diekspor dengan produksi dalam negeri. Perubahan teknologi juga terjadi dan menunjukkan indikasi penurunan input atau peningktan output. Dengan demikian perubahan tersebut memberikan peran transportasi yang lebih efisien di wilayah Sulawesi . Sektor transportasi di wilayah Sulawesi juga dipengaruhi oleh wilayah lainnya. Sektor transportasi, dipengaruhi secara langsung oleh sektor transportasi Wilayah Jawa-Bali sebesar 0.70 persen dan secara tidak langsung sebesar 1.55 persen , diikuti oleh wilayah Sumatera sebesar 0.13 persen secara langsung dan 0.31 persen secara tidak langsung. Dengan demikian pengaruh wilayah jawa masih yang terbesar dari sektor transportasi dibandingkan wilayah lainnya. Secara sektoral, DFD memberikan kontribusi rata rata sebesar 53.42 persen dari output sektor transportasi di wilayah Sulawesi. Sebesar 33.98 persen dari sektor transportasi tersebut merupakan kontribusi dari konsumsi rumah tangga. Dengan demikian dapat dindikasikan bahwa peran konsumsi rumah tangga sangat besar sebagai sumber pertumbuhan di sektor transportasi di wilayah Sulawesi. Konsumsi pemerintah daerah juga memberikan kontribusi dalam sektor transportasi juga signifikan yaitu 15.88 persen terhadap output.