Pentingnya Memahami Ekonomi Spasial

Model keseimbangan umum yang rumit dan tidak pernah ditemukan solusinya kemudian disederhanakan oleh Leontief menjadi model yang diterapkan secara empiris. Dengan menggunakan data data di Amerika Serikat, Leontief berhasil menyusun model Tabel Input –Output Miller dan Blair, 1985. Model Input-Output I-O merupakan salah satu peralatan analisis yang banyak digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, seperti ekonomi, geografi, regional science, engineering, dan sebagainya. Hal ini tidak terlepas dari kerangka dasar I-O itu sendiri yang intinya menunjukkan keterkaitan interdependency antara satu sektor dengan sektor lainnya dalam suatu perekonomian atau satuan sistem pada satu periode waktu tertentu. Selain itu model I-O mampu memprediksi dampak dari tindakan ekonomi yang direncanakan misalnya pembangunan nasional. Fukuishi 2010, menjelaskan bahwa masih sedikit riset sektor transportasi yang menggunakan I-O. Dengan demikian model I-O nasional maupun daerah bermanfaat dalam perencanaan pembangunan dan evaluasinya untuk level agregat nasional atau daerah.

2.5.3. Pentingnya Memahami Ekonomi Spasial

Dalam ekonomi spasial, sudah banyak dilakukan studi tentang model perkembangan ekonomi nasional secara agregatif, baik yang dilakukan secara individual maupun institusi. Salah satu tujuan studi studi tersebut adalah untuk melihat dampak perubahan variabel-variabel kebijakan atau variabel yang dieksogenkan ke dalam perekonomian. Namun, model-model ekonomi agregat demikian tidak lagi memadai karena tidak dapat menggambarkan aspek ruang suatu perekonomian, baik dalam pelaksanaan kegiatan maupun dalam pemanfaatan hasil pembangunan Muchdie, 1998b, Demikian pula dengan model I-O nasional atau daerah, yang digunakan untuk mengukur dampak perubahan permintaan akhir terhadap perekonomian, karena tidak mampu menggambarkan aspek ruang perekonomian nasional atau daerah. Akibatnya, model I-O tidak terlalu banyak manfaatnya bagi perencanaan pembangunan dan evaluasinya yang telah memasuki ke dalam dimensi ruang. Oleh karena itu dibutuhkan model yang mampu memberikan analisis tentang dampak langsung, tidak langsung dan yang terimbas induced effect dari kegiatan pembangunan yang memasukkan aspek keruangan. Model Interregional Input- Output IRIO memiliki kapasitas tersebut. Indonesia sebagai suatu negara yang terdiri atas beribu-ribu pulau dengan beragam sifat yang unik, tingkat teknologi dan perkembangan ekonomi yang berbeda antar-daerah, adalah sangat riskan untuk mengabaikan aspek ruang, aspek daerah dan wilayah. Uppal 1986 menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi telah diikuti oleh semakin buruknya pemerataan pendapatan, merupakan suatu bukti pengabaian terhadap dimensi ruang dalam pembangunan. Kameo dan Rietvield 1987 mengatakan bahwa tidak ditemukan kecenderungan penurunan ketidakmeratan pendapatan per kapita antardaerah di Indonesia dalam periode 1975-1982. Muchdi 1998a, berpendapat bahwa dipandang dari sudut nasional, ketidakmerataan antardaerah merupakan hal yang sangat peka dengan cara apa pun harus dihindari.

2.5.4. Pentingnya Menerapkan IRIO dalam Analisis Ekonomi Sektoral dan Spasial