Asumsi dan Keterbatasan Model Input Output

3. Permintaan Akhir Permintaan Akhir adalah permintaan atas barang dan jasa baik yang berasal dari produksi dalam negeri maupun impor untuk konsumsi akhir bukan untuk proses produksi. Permintaan Akhir terdiri dari pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok dan ekspor. 4. Input Primer Input Primer atau Nilai Tambah Bruto adalah input atau biaya yang timbul sebagai akibat dari pemakaian faktor produksi dalam kegiatan ekonomi. Faktor produksi antara lain terdiri dari tenaga kerja, tanah, modal dan kewiraswastaan. Dalam praktek, nilai tambah yang dimaksud adalah merupakan selisih antara output dan Input Antara, yang terdiri dari: 1 upah dan gaji, 2 surplus usaha, 3 penyusutan barang modal, dan 4 pajak tak langsung neto. Penjelasan mengenai komponen input primer ini adalah sebagai berikut: a. Upah dan gaji Upah dan gaji mencakup semua balas jasa dalam bentuk uang ataupun barang dan jasa kepada tenaga kerja yang ikut dalam kegiatan produksi, kecuali pekerja keluarga yang tidak dibayar, sebelum dipotong pajak penghasilan. b. Surplus Usaha Surplus usaha merupakan selisih nilai tambah bruto dengan jumlah upah dan gaji, penyusutan, pajak tidak langsung neto. Surplus usaha antara lain mencakup keuntungan sebelum dipotong pajak penghasilan, bunga atas modal, sewa tanah dan pendapatan atas hak kepemilikan lainnya. c. Penyusutan Penyusutan atau depresiasi mencakup penyusutan barang-barang modal yang digunakan dalam proses produksi. Yang diartikan dengan penyusutan di sini adalah nilai penggantian penyisihan terhadap barang sebesar turunnya nilai barang modal oleh karena digunakan dalam proses produksi. d. Pajak Tak Langsung Neto Pajak tak langsung neto adalah selisih antara pajak tak langsung dengan subsidi. Pajak tak langsung mencakup antara lain pajak impor, pajak ekspor, bea masuk, pajak pertambahan nilai, cukai dan sebagainya. e. Subsidi Subsidi adalah bantuan pemerintah kepada produsen yang merupakan tambahan pendapatan bagi produsen, untuk mempertahankan harga pada tingkat tertentu. Oleh karena itu subsidi disebut juga sebagai pajak tak langsung negatif.

4.9. Pengukuran Disparitas dan Pengaruh

Pengukuran disparitas dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode. Pengukuran disparitas adalah menunjukkan tingkat persebaran dari rata- rata. Disparitas tinggi menunjukkan nilai dalam kelompok tersebut lebih bervariasi.