Pengganda Tenaga Kerja Analisis Pengganda Regional

5.2.3. Pengganda Tenaga Kerja

Pengganda tenaga kerja terbesar pada tahun 2000 berada di wilayah ROI yaitu sebesar 0.2397. Pada tahun 2005 pengganda tenaga kerja terbesar masih berada di wilayah ROI walupun terjadi penurunan nilai pengganda tenaga kerja menjadi 0.1601. Sektor pertanian merupakan sektor ekonomi yang mempunyai nilai pengganda tenaga kerja terbesar di semua wilayah. Hal ini disebabkan oleh sifat sektor ini yang merupakan labor intensive dalam proses produksinya. Pengganda tenaga kerja di setiap regional secara rata-rata mengalami penurunan dari tahun 2000 sebesar 0.059 menjadi 0.035 pada tahun 2005. Hal ini berarti bila permintaan akhir meningkat sebesar satu satuan akan menampung 0.059 tenaga kerja pada tahun 2000, dan mengalami penurunan penampungan tenaga kerja menjadi 0.035 pada tahun 2005. Tabel 12. Data Pengganda Tenaga Kerja Regional Terbesar Tahun 2000 dan 2005 Tahun Wilayah Sektor Dengan Pengganda Tenaga Kerja Terbesar Nilai Pengganda Tenaga Kerja 2000 Sumatera Pertanian 0.1505 Jawa-Bali Pertanian 0.1823 Kalimantan Pertanian 0.1176 Sulawesi Pertanian 0.1503 ROI Pertanian 0.2397 2005 Sumatera Pertanian 0.0733 Jawa-Bali Pertanian 0.1004 Kalimantan Pertanian 0.0718 Sulawesi Pertanian 0.0849 ROI Pertanian 0.1601 Sumber: IRIO tahun 2000 dan tahun 2005 diolah Sepuluh pengganda tenaga kerja di setiap wilayah paling besar pada tahun 2000 di dominasi oleh sektor pertanian, demikian juga pada tahun 2005 lihat tabel 14. Untuk sektor transportasi, multiplier tenaga kerja baik di sektor transportasi darat, laut maupun udara merupakan sektor yang pengganda tenaga kerjanya cukup tinggi di wilayah ROI dalam dua periode penelitian. Namun demikian, multiplier tenaga kerja sektor transportasi ini mengalami penurunan diwilayah tersebut. Walaupun mengalami penurunan, sektortransportasi udara sangat dominan dalam perekonomian wilayah ini. Tabel 13. Sepuluh Sektor dengan Angka Pengganda Tenaga Kerja tertinggi No Tahun 2000 Tahun 2005 Wilayah Kode Sektor Pengganda tenaga kerja Wilayah Kode Sektor Pengganda tenaga kerja 1 ROI 1 0.2397 ROI 1 0.1601 2 Jawa-Bali 1 0.1823 Jawa-Bali 1 0.1004 3 ROI 3 0.1628 Sulawesi 1 0.0849 4 Sumatera 1 0.1505 ROI 3 0.0830 5 Sulawesi 1 0.1503 Sumatera 1 0.0733 6 Kalimantan 1 0.1176 Kalimantan 1 0.0718 7 ROI 8 0.1055 ROI 8 0.0659 8 ROI 6 0.1021 ROI 6 0.0602 9 Sulawesi 6 0.0974 ROI 12 0.0517 10 Jawa-Bali 10 0.0960 Sulawesi 6 0.0484 Sumber: IRIO tahun 2000 dan tahun 2005diolah Tabel 14. Multiplier Tenaga Kerja Sektor Transportasi Tahun 2000 – 2005 Sektor Tahun Sumatera Jawa- Bali Kalimantan Sulawesi Rest of Indonesia Transportasi Darat 2000 0.05 0.05 0.03 0.05 0.07 2005 0.03 0.03 0.02 0.04 0.04 r -41.75 -43.28 -31.38 -31.07 -39.79 Transportasi laut 2000 0.05 0.05 0.03 0.05 0.11 2005 0.03 0.03 0.02 0.03 0.07 r -41.37 -42.56 -27.41 -51.92 -37.56 Transportasi Udara 2000 0.04 0.05 0.03 0.04 0.06 2005 0.03 0.03 0.03 0.03 0.04 r -34.30 -36.53 -18.23 -33.22 -39.42 Keterangan : r= Pertumbuhan Sumber : Tabel IRIO Tahun 2000-2005 diolah Pengganda Tenaga Kerja wilayah Sumatera secara rata-rata mengalami penurunan dari 0.053 pada tahun 2000 menjadi 0.029 pada tahun 2005. Penurunan terbesar terjadi pada sektor transportasi darat 7 dari 0.048 menjadi 0.028 pada tahun 2005 atau sebesar 41.75 persen. Peranan sektor primer dalam menampung tenaga kerja di wilayah Sumatera sangat besar, terutama sektor pertanian diikuti oleh sektor perdagangan dan komunikasi. Sumber: IRIO tahun 2000 dan tahun 2005 diolah Gambar 20. Pengganda Tenaga kerja Wilayah Sumatera Tahun 2000 dan 2005 Pengganda tenaga kerja di wilayah Jawa-Bali secara rata-rata mengalami penurunan juga dari 0.057 menjadi 0.033 pada tahun 2005. Penurunan produktivitas penampungan tenaga kerja sektor transportasi laut 8 yang terbesar yaitu 0.054 pada tahun 2000 menjadi 0.031 pada tahun 2005. Sumber: IRIO tahun 2000 dan tahun 2005 diolah Gambar 21. Pengganda Tenaga Kerja Wilayah Jawa-Bali Tahun 2000 dan 2005 Pengganda tenaga kerja wilayah Kalimantan secara rata-rata menurun juga dari 0.042 pada tahun 2000 menjadi 0.024 pada tahun 2005. Penurunan pengganda tenaga kerja di sektor transportasi paling besar pada sektor transportasi udara 9 dari 0.034 menjadi 0.025. Sumber: IRIO tahun 2000 dan tahun 2005 diolah Gambar 22. Pengganda Tenaga Kerja Wilayah Kalimantan Tahun 2000 dan 2005 Pengganda tenaga kerja wilayah Sulawesi secara rata-rata mengalami penurunan dari 0.058 pada tahun 2000 menjadi 0.033 pada tahun 2005. Untuk sektor transportasi, penurunan pengganda tenaga kerja yang terbesar terjadi di sektor transportasi laut yaitu dari 0.053 menjadi 0.025 pada tahun 2005. Sumber: IRIO tahun 2000 dan tahun 2005 diolah Gambar 23. Pengganda Tenaga kerja Wilayah Sulawesi Tahun 2000 dan 2005 Pengganda tenaga kerja wilayah ROI secara rata-rata mengalami penurunan dari 0.087 pada tahun 2000 menjadi 0.055 pada tahun 2005. Penurunan pengganda tenaga kerja terjadi di semua sektor transportasi. Transportasi laut dari 0.105 menjadi 0.066 pada tahun 2005. Sumber: IRIO tahun 2000 dan tahun 2005 diolah Gambar 24 .Pengganda Tenaga Kerja Wilayah ROI Tahun 2000 dan 2005 Pengganda tenaga kerja sektor transportasi dari tahun 2000 ke tahun 2005 mengalami penurunan yang signifikan, walaupun terjadi peningkatan pengganda output dan nilai tambah. Hal ini mengindikasikan kondisi penyerapan tenaga kerja sektoral mengalami penurunan dengan penurunan produktivitas penyerapan tenaga kerja sektor transportasi.

5.3. Analisis Perubahan Struktur Ekonomi