Model Keseimbangan Umum Perkembangan Pemikiran Transportasi dan Ekonomi Wilayah

dapat diturunkan melalui model input-output multiregion saja. Bukan hanya itu, aplikasi input-output multiregion lainnya yang tidak dapat diturunkan melalui model SAM dan CGE antara lain multiplier product matrix analysis MPM, dan field of influence, di mana semuanya ini sangat berguna sekali untuk mengamati perubahan-perubahan struktur perekonomian wilayah dengan lebih detail yang diakibatkan perkembangan sektor transportasi.

2.5.2. Model Keseimbangan Umum

Semua unit ekonomi baik itu konsumen, produsen atau pemasok merupakan faktor yang saling terkait. Teori keseimbangan umum berkenaan dengan masalah apakah tindakan yang saling bebas oleh para pembuat keputusan mendorong ke suatu posisi di mana keseimbangan tercapai oleh semua pihak. Keseimbangan umum didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana semua pasar dan semua unit pembuat keputusan berada dalam keseimbangan secara simultan. Keseimbangan umum ada jika di setiap pasar terjadi keseimbangan pada harga yang positif, setiap konsumem memaksimumkan kepuasan dan setiap produsen memaksimumkan keuntungan Koutsoyiannis, 1982. Keseimbangan umum muncul dari solusi model persamaan simultan, yang terdiri dari berjuta-juta persamaan dan berjuta-juta hal yang tidak diketahui. Hal yang tidak diketahui adalah harga dan kuantitas faktor atau komoditi. Persamaan-persamaan dalam sistem diturunkan dari upaya memaksimumkan perilaku konsumen dan produsen yang berbentuk persamaan perilaku yang menjelaskan fungsi permintaan dan penawaran di semua pasar oleh semua individu, serta persamaan market-clearing. Model keseimbangan umum dikembangkan oleh ekonom Prancis, Leon Walras 1834-1910, yang memberikan argumen bahwa semua harga dan kuantitas di semua pasar ditentukan secara simultan melalui interaksi satu dengan lainnya. Secara umum dalam model keseimbangan Walras, jumlah pasar sama dengan jumlah komoditi dan faktor produksi. Untuk setiap pasar terdapat tiga fungsi, yaitu fungsi permintaan, penawaran dan keseimbangan pasar, yang mensyaratkan bahwa jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Dalam pasar komoditi, banyaknya fungsi permintaan sama dengan banyaknya konsumen dan banyaknya fungsi penawaran sama dengan banyaknya perusahaan yang memproduksi komoditas. Dalam suatu pasar faktor, banyaknya fungsi permintaan sama dengan banyaknya perusahaan dikalikan dengan banyaknya komoditas yang diproduksinya. Namun demikian, Leon Walras sendiri tidak pernah mampu membuktikan keberadaan keseimbangan umum walaupun banyaknya persamaan sama dengan banyaknya hal yang tidak diketahui, tidak ada jaminan bahwa keseimbangan umum pasti terjadi. Disamping permasalahan keberadaan keseimbangan umum, dua hal yang berkaitan dengan persoalan ini adalah permasalahan kestabilan dan keunikan dari keseimbangan umum. Koutsoyiannis 1982 memberikan argumen bahwa analisis keseimbangan umum menjadi kurang berguna secara praktis, jika tidak diketahui apakah sistem ekonomi dapat mencapai atau menuju ke arah keseimbangan umum. Pendapat lainnya mengatakan bahwa model keseimbangan umum akan bermanfaat, walaupun tidak ada solusinya, karena menunjukkan kompleksitas dari keterkaitan antarpasar dan antarpembuat keputusan secara individual. Model keseimbangan umum yang rumit dan tidak pernah ditemukan solusinya kemudian disederhanakan oleh Leontief menjadi model yang diterapkan secara empiris. Dengan menggunakan data data di Amerika Serikat, Leontief berhasil menyusun model Tabel Input –Output Miller dan Blair, 1985. Model Input-Output I-O merupakan salah satu peralatan analisis yang banyak digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, seperti ekonomi, geografi, regional science, engineering, dan sebagainya. Hal ini tidak terlepas dari kerangka dasar I-O itu sendiri yang intinya menunjukkan keterkaitan interdependency antara satu sektor dengan sektor lainnya dalam suatu perekonomian atau satuan sistem pada satu periode waktu tertentu. Selain itu model I-O mampu memprediksi dampak dari tindakan ekonomi yang direncanakan misalnya pembangunan nasional. Fukuishi 2010, menjelaskan bahwa masih sedikit riset sektor transportasi yang menggunakan I-O. Dengan demikian model I-O nasional maupun daerah bermanfaat dalam perencanaan pembangunan dan evaluasinya untuk level agregat nasional atau daerah.

2.5.3. Pentingnya Memahami Ekonomi Spasial