Sumber Sumber Pertumbuhan Sektor Transportasi Wilayah Jawa- Bali
barang yang dimpor sudah dapat diganti dengan produk dari wilayah Jawa-Bali sendiri. Namun demikian dari ketiga sektor tersebut, sektor transportasi darat
memebrikan dampak ekspor terbesar yaitu 0.67 persen dan demikian juga substitusi impor sebesar 0.16 persen. Angka tersebut mengindikasikan bahwa nilai
proprsi barang yang diekspor melalui transportasi darat masih besar. Koefisien teknologi tumbuh sebesar 0.15 persen, dengan demikian terjadi
pertumbuhan input terhadap total demand di wilayah Bali. Hal ini dapat diindikasikan bahwa terjadi peningkatan kebutuhan barang namun disertai dengan
kenaikan produktivitas. Dari ketiga transportasi tersebut, transportasi udara mengindikasikan penurunan input namun disertai peningkatan produktifitas, dan
dengan demikian dapat dindikasikan terjadi suatu efisiensi pada transportasi udara tersebut.
Wilayah Sumatera adalah wilayah yang paling besar mempengaruhi pertumbuhan di wilayah Jawa-Bali yaitu pengaruh langsung sebesar 0.08 persen
dan pengaruh tidak langsung sebesar 0.18 persen. Sedangkan wilayah Kalimantan sangat kecil mempengaruhi wilayah Jawa-Bali, bahkan wilayah ROI dapat
dikatakan tidak mempengaruhi wilayah tersebut. Secara sektoral, rata rata sumber pertumbuhan sektor transportasi yang
paling dominan adalah DFD yaitu sebesar 67 persen, dengan komponen terbesar adalah konsumsi trumah tangga yaitu sebesar 52.28 persen. Hal ini menunjukkan
bahwa peran penduduk wilayah Jawa-Bali dalam pemanfaatan jasa transportasi sangat dominan. Hal ini karena jumlah penduduk Jawa-Bali yang sangat besar di
Indonesia.
168 Tabel 28. Sumber Sumber Pertumbuhan Sektor Transportasi Dalam Wilayah Jawa-Bali
Direct Indirect
Direct Indirect
Direct Indirect
Direct Indirect
Transportasi Darat 2,0260
0,1522 0,1770
0,0239 0,0072
0,1903 -0,0040
2,5727 0,2943
0,6655 0,1550
0,0386 0,0885
0,0331 0,0670
0,0142 0,0298
0,0020 0,0049
3,97 Transportasi laut
0,3618 0,1475
0,0286 0,0014
-0,0015 0,0561
-0,0008 0,5932
0,0233 0,4065
0,0347 0,0187
0,0406 0,0132
0,0270 0,0063
0,0131 0,0005
0,0014 1,18
Transportasi Udara 0,8712
0,0075 0,0915
-0,0008 -0,0025
0,0300 -0,0008
0,9960 -0,1672
0,1007 0,1278
0,0227 0,0497
0,0081 0,0171
0,0020 0,0044
-0,0002 -0,0001
1,16 Total
3,2590 0,3072
0,2972 0,0244
0,0033 0,2763
-0,0056 4,1619
0,1504 1,1727
0,3175 0,0800
0,1788 0,0544
0,1111 0,0225
0,0473 0,0023
0,0061 6,30
Sumatera Jawa-Bali
Sulawesi ROI
Total Investasi
Swasta Perubahan
stok Total DFD
TC EE
IS Sektor
Konsumsi Rumah
Tangga Konsumsi
Pemerintah Pusat
Konsumsi Pemerintah
Daerah Investasi
Pemerintah Pusat
Investasi Pemerintah
Daerah
Sumber: IRIO Tahun 2000-2005 diolah Tabel 28. Lanjutan
Direct Indirect
Direct Indirect
Direct Indirect
Direct Indirect
Transportasi Darat 51,09
3,84 4,46
0,60 0,18
4,80 -0,10
64,88 7,42
16,78 3,91
0,97 2,23
0,83 1,69
0,36 0,75
0,05 0,12
100,00 Transportasi laut
30,70 12,52
2,43 0,12
-0,12 4,76
-0,07 50,33
1,98 34,49
2,94 1,59
3,45 1,12
2,29 0,54
1,12 0,04
0,12 100,00
Transportasi Udara 75,05
0,65 7,88
-0,07 -0,21
2,58 -0,07
85,80 -14,40
8,67 11,01
1,95 4,28
0,70 1,47
0,17 0,38
-0,02 -0,01
100,00 Rata rata
52,28 5,67
4,93 0,22
-0,05 4,05
-0,08 67,00
-1,67 19,98
5,95 1,51
3,32 0,88
1,82 0,35
0,75 0,03
0,08 100,00
Jawa-Bali Sulawesi
ROI Total
Perubahan stok
Total DFD TC
EE IS
Sumatera Sektor
Konsumsi Rumah
Tangga Konsumsi
Pemerintah Pusat
Konsumsi Pemerintah
Daerah Investasi
Pemerintah Pusat
Investasi Pemerintah
Daerah Investasi
Swasta
Sumber: IRIO Tahun 2000-2005 diolah
Selanjutnya proporsi dampak ekspor EE yang rata rata mencapai 19.98 persen yang menunjukkan adanya peningkatan ekspor. Dari komponen EE
tersebut maka pada sektor transportasi laut yang terbesar yaitu mencapai 34.49 persen.
Dengan demikian dapat diindikasikan bahwa proporsi ekspor yang terbesar adalah melalui transportasi laut. Substitusi impor rata rata mencapai 5.95 persen
dan koefisien teknologi adalah sebesar -1.67 persen. Dengan demikian dapat dikatakan adanya penurunan input terhadap total demand atau dengan kata lain
terjadi efisiensi di dalam wialayah Jawa-Bali. Sektor dengan prnurunan proporsi input tertinggi adalah sektor transportasi udara.
Hal ini mengindikasikan bahwa peran teknologi dalam produktifitas transportasi udara semakin meningkat di wilayah Jawa-Bali.