Pengganda Nilai Tambah Bruto

peningkatan pengganda output, dan peningkatan pengganda output disektor transportasi paling besar terjadi pada pada sektor transportasi udara 9 dari 1.79 pada tahun 2000 menjadi 2.20 pada tahun 2005 meningkat sebesar 22.9 persen. Sumber: IRIO tahun 2000 dan tahun 2005 diolah Gambar 14.Pengganda Output Wilayah ROI Tahun 2000 dan 2005

5.2.2. Pengganda Nilai Tambah Bruto

Memperhatikan nilai output dan pengganda nilai tambah, ternyata wilayah yang memiliki output multiplier besar juga memiliki pengganda nilai tambah besar. Pada tahun 2000, pengganda Nilai tambah terbesar dimiliki oleh ROI yaitu sebesar 0.8459 untuk sektor industri. Ini artinya wilayah tersebut belum berkembang padahal mempunyai potensi yang besar, walaupun dibutuhkan usaha yang besar dan mahal pula untuk mengembangkannya. Sedangkan pada tahun 2005 terbesar di wilayah Sumatera pada sektor Transportasi Udara. Pengganda pendapatan regional di Indonesia pada tahun 2000 paling besar berada di sektor industri, transportasi laut, keuangan, listrik, gas dan air minum, transportasi udara serta komunikasi, Sedangkan pada tahun 2005 paling besar di sektor transportasi udara, industri, komunikasi, transportasi laut, dan listrik, gas dan air minun. Tabel 10.Sepuluh Sektor dengan Angka Pengganda Pendapatan Rumah Tangga tertinggi Berdasarkan Tabel IRIO tahun 2000 dan tahun 2005 No Tahun 2000 Tahun 2005 Wilayah Sektor Pengganda Pendapatan Wilayah Sektor Pengganda Pendapatan 1 ROI 3 0.8459 Sumatera 9 0.9732 2 Sulawesi 3 0.7484 ROI 3 0.9322 3 Sumatera 8 0.6465 Jawa-Bali 9 0.8843 4 Sumatera 3 0.6061 ROI 9 0.8618 5 Jawa-Bali 4 0.6020 Sumatera 10 0.8371 6 Kalimantan 11 0.5938 Jawa-Bali 4 0.8198 7 Sulawesi 9 0.5853 ROI 4 0.7788 8 Sulawesi 8 0.5823 Kalimantan 4 0.7556 9 ROI 11 0.5810 Sumatera 8 0.7086 10 Kalimantan 10 0.5528 ROI 10 0.7030 Sumber: IRIO tahun 2000 dan tahun 2005 diolah Untuk sektor Industri pada tahun 2000, pengganda output terbesar secara berurut terdapat di wilayah ROI dan Sulawesi, di Sumatera pada sektor keuangan serta di Jawa-Bali pengganda pendapatan terbesar dari sektor listrik, gas dan air bersih dan di Kalimantan sektor komunikasi. Kondisi pendapatan multiplier terbesar pada tahun 2005 bergeser ke sektor Transportasi laut di Sumatera, Jawa-Bali dan Sulawesi, sedangkan di ROI masih pada sektor Industri dan Kalimantan bergeser ke sektor Listrik, Gas dan Air Bersih. Dari tabel 11, pengganda pendapatan untuk sektor transportasi, pada tahun 2000, adalah pengganda pendapatan sektor transportasi darat yang terbesar pada wilayah Sumatera yaitu sebesar 0.54, sedangkan pada tahun 2005 bergeser ke wilayah Jawa-Bali yaitu sebesar 0.61. Tabel 11. Pengganda Pendapatan Sektor Transportasi Tahun 2000-2005 Sektor Tahun Sumatera Jawa- Bali Kalimantan Sulawesi Rest of Indonesia Transportasi Darat 2000 0.54 0.41 0.34 0.46 0.39 2005 0.51 0.61 0.44 0.48 0.51 r -6.26 49.47 27.70 4.84 31.10 Transportasi laut 2000 0.65 0.35 0.37 0.58 0.55 2005 0.71 0.50 0.40 0.48 0.67 r 9.62 39.59 7.21 -17.82 21.90 Transportasi Udara 2000 0.42 0.46 0.52 0.59 0.55 2005 0.97 0.88 0.62 0.67 0.86 r 129.57 91.25 19.68 14.89 57.13 Sumber : Tabel IRIO 2000-2005 diolah Keterangan: r= pertumbuhan Pertumbuhan terbesar untuk sektor ini terjadi di Jawa-Bali yaitu 49.47 persen. Sedangkan untuk transportasi darat di Sumatera mengalami penurunan sebesar 6.26. Sektor transportasi laut, pada tahun 2000 pengganda pendapatan terbesar terjadi pada wilayah Sumatera, dan demikian juga pada tahun 2005, masih tetap pada wilayah Sumatera. Namun pertumbuhan tertinggi terjadi pada wilayah Jawa-Bali yaitu sebesar 39.59 persen. Sedangkan di wilayah Sulawesi, untuk sektor transportasi laut mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 39.59 persen. Semua sektor-sektor unggulan yang mempunyai nilai multiplier besar di tiap wilayah bila dikembangkan tidak hanya memberi dampak positif bagi wilayah tersebut tetapi juga bagi wilayah lainnya yang pada akhirnya menunjang pembangunan industri secara nasional. Berdasarkan pengganda pendapatan regional tahun 2000 dan 2005, secara rata-rata mengalami peningkatan dari 0.41 pada tahun 2000 menjadi 0.48 pada 2005. Hal ini mengindikasikan terjadinya peningkatan produktivitas dalam pembentukan pendapatan di Indonesia. Sumber: IRIO tahun 2000 dan tahun 2005 diolah Gambar 15. Pengganda Pendapatan Wilayah Sumatera Tahun 2000 dan Tahun 2005 Bila diperhatikan secara regional, wilayah Sumatera secara rata-rata meningkat dari 0.41 pada tahun 2000 menjadi 0,52 pada tahun 2005. Secara umum, sektor transportasi udara 9 merupakan yang paling besar peningkatannya yaitu dari 0.42 pada tahun 2000 menjadi 0.97 pada tahun 2005. Sebaliknya di sektor Transportasi Darat mengalami penurunan pengganda pendapatan yaitu dari 0.54 pada tahun 2000 menjadi 0.51 pada tahun 2005. Pengganda pendapatan di wilayah Jawa-Bali secara rata-rata mengalami peningkatan juga dari 0.38 pada tahun 2000 menjadi 0.49 pada tahun 2005. Di sektor transportasi, terjadi peningkatan pengganda pendapatan dan peningkatan produktivitas pendapatan sektor transportasi udara merupakan yang terbesar yaitu 0.46 pada tahun 2000 menjadi 0.88 pada tahun 2005. Pengganda pendapatan wilayah Kalimantan secara rata-rata meningkat dari 0.38 pada tahun 2000 menjadi 0.40 pada tahun 2005. Pengganda pendapatan di sektor transportasi telah terjadi peningkatan dan yang paling besar pada sektor transportasi udara 9 yaitu dari 0.52 menjadi 0.62. Pengganda pendapatan terbesar terjadi pada sektor listrik, gas dan air bersih. Sumber: IRIO tahun 2000 dan tahun 2005 diolah Gambar 16. Pengganda Pendapatan Wilayah Jawa-Bali Tahun 2000 dan 2005 Sumber: IRIO tahun 2000 dan tahun 2005 diolah Gambar 17. Pengganda Pendapatan Wilayah KalimantanTahun 2000 dan 2005 Akan tetapi, pengganda pendapatan wilayah Sulawesi secara rata-rata megalami penurunan dari 0.44pada tahun 2000 menjadi 0.43 pada tahun 2005. Pada tahun 2000 pengganda pendapatan terbesar terjadi pada sektor industri yaitu 0.75 dan mengalami penurunan pada tahun 2005. Di sisi lain, pengganda pendapatan sektor transportasi mengalami peningkatan untuk sektor transportasi darat dan transportasi udara. Namun demikian, terjadi penurunan pengganda pendapatan di sektor transportasi laut dari 0.58 pada tahun 2000 menjadi 0.48 pada tahun 2005. Sumber: IRIO tahun 2000 dan tahun 2005 diolah Gambar 18. Pengganda Pendapatan Wilayah Sulawesi Tahun 2000 dan 2005 Pengganda pendapatan wilayah ROI secara rata-rata meningkat dari 0.44 pada tahun 2000 menjadi 0.57 pada tahun 2005. Pengganda pendapatan terbesar terjadi pada sektor industri yaitu sebesar 0.93. Peningkatan pengganda pendapatan di sektor transportasi terjadi peningkatan, dan yang paling besar terjadi pada sektor transportasi udara 9 dari 0.55 menjadi 0.86. Sumber: IRIO tahun 2000 dan tahun 2005 diolah Gambar 19. Pengganda Pendapatan Wilayah ROI Tahun 2000 dan 2005 Pergerakan pengganda pendapatan dan pengganda output hampir di semua wilayah dan sektor searah, kecuali di wilayah Sulawesi, walaupun secara rata-rata pengganda output meningkat akan tetapi pengganda pendapatan mengalami penurunan. Hal ini mengindikasikan proporsi produktivitas output dan pendapatan berbeda secara nyata.

5.2.3. Pengganda Tenaga Kerja