Disektor bangunan kontribusi investasi swasta sangat besar yaitu 81.3 persen, sedangkan disektor jasa yang memberikan kontribusi terbesar terhadap
DFD adalah konsumsi pemerintahyaitu sebesar 72.4 persen. Data terebut memeberikan indikasi bahwa terjadi daya tarik pembangunan infrastruktur di
wilayah Kalimantan. Disektor Jasa peran belanja pemerintah terutama untuk belanja barang dan gaji pegawai masih sangat besar terhadap sektor jasa tersebut.
Konsumsi Rumaha Tangga masih dominan pada sektor Listrik, Gas dan Air bersih, yaitu sebesar 71.1 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa kebutuhan
demand terhadap sektor ini sangat tinggi sebagai komponen penting dalam rumah tangga.
5.3.4. Dekomposisi Perubahan Struktur di Wilayah Sulawesi
DFD pada wilayah Sulawesi masih merupakan kontribusi terbesar di wilayah ini. Secara agregatif, maka besar dampak dari DFD adalah sebesar 41.50
persen. Seperti wilayah lainnya maka besar DFD tersebut masih merupakan kontribusi dari konsumsi rumah tangga yaiyu sebesar 28.06 persen. Selain itu
peran investasi swasta juga dipertimbangkan yaitu sebesar 9.49 persen. Secara agregatif maka dapat diindikasikan bahwa permintaan akan output dari wilayah
tersebut masih tinggi dan merupaka sumber pertumbuhan yang paling dominan. Dampak ekspor EE juga memberikan kontribusi sebesar 12 persen dan subsitusi
impor sebesar 8.59 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya peningkatan ekspor dari wilayah Suwesi sendiri dan adanya peningkatan dalam meproduksi
sendiri barang barang yang sebelumnya dimpor.
Selanjutnya untuk koefisien teknologi memberikan besaran yang negatip terhadap wilayah Sulawesi yaitu sebesar -7.41. Hal ini mengindikasikan bahwa
secara agregatif terjadi penurunan pada koefisien input dan terjadinya efisiensi. Pertumbuhan output di wilayah Sulawesi banyak dipengaruhi oleh oleh
wilayah Sumatera yaitu pengaruh langsung sebesar 4.45 persen dan secara tidak langsung indirect effect sebesar 9.87 persen. Demikian juga pengaruh terbesar
diperoleh dari wilayah Jawa-Bali yaitu sebesar 9.98 persen berupa pengaruh langsung dan 20.95 persen yang merupakan pengaruh tidak langsung. Sedangkan
pengaruh langsung wilayah Kalimantan relatif kecil yaitu pengaruh langsung sebesar 0.18 persen dan pengaruih tidak langsung sebesar 0.42 persen.
Kondisi ini memberikan indikasi bahwa secara proporsional wilayah Sumatera mempunyai peran yang relatif sama dengan wilayah Jawa-Bali dalam
mempengaruhi pertumbuhan wilayah Sulawesi. Secara sektoral, kontribusi DFD yang dominan adalah sektor Jasa lainnya
yaitu sebesar 72.3 persen terhadap sektor jasa tersebut. Komponen DFD yang memberikan kontribusi terbesar pada sektor jasa lainnya adalah konsumsi
pemerintah daerah. Hal ini memberikan indikasi bahwa belanja barang dari pemerintah daerah sangat besar. Sektor lainnya yang memberikan kontribusi yang
besar adalah sektor transportasi udara yaitu 69.5 persen, dimana kontribusi terbesar adalah komponen konsumsi rumah tangga. Nilai ini mengindikasikan
bahwa adanya permintaan yang besar terhadap transportasi udara di Sulawesi.
140 Tabel 18. Sumber-Sumber Pertumbuhan Wilayah Sulawesi
Direct Indirect Sub total 2 Direct
Indirect Sub total 3 Direct Indirect Sub Total 4 Direct
Indirect Sub Total 5 1 Pertanian
7,10 -0,08
0,06 -0,02
-0,06 0,49
-0,03 7,45
-2,34 4,96
1,28 11,36
1,55 3,51
5,06 2,97
5,83 8,80
-0,17 -0,32
-0,49 -0,28
-0,53 -0,80
23,92
2 Pertambangan
0,36 -0,01
0,05 -0,02
-0,08 0,43
0,01 0,75
0,31 1,54
0,31 2,91
0,80 1,86
2,66 0,31
0,60 0,91
-0,03 -0,05
-0,07 0,00
0,01 0,01
6,41
3 Industri
8,89 0,18
0,34 -0,07
-0,15 1,15
-0,04 10,31
-5,44 4,21
1,29 10,37
1,74 3,97
5,71 2,88
5,74 8,61
0,30 0,61
0,91 0,09
0,18 0,27
25,87
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih
0,36 -0,03
0,11 0,00
0,00 0,03
0,00 0,47
-0,29 0,04
0,43 0,65
0,05 0,11
0,15 0,02
0,05 0,07
0,00 0,00
0,01 0,00
0,00 0,00
0,89
5 Bangunan
0,57 -0,17
0,40 -0,18
-0,88 4,78
0,00 4,53
-0,12 0,19
2,41 7,01
0,71 1,56
2,27 0,15
0,31 0,46
0,00 0,01
0,02 0,00
0,00 0,00
9,75
6 Perdagangan
4,46 -0,30
0,75 -0,03
-0,14 1,59
-0,01 6,32
0,92 0,05
1,11 8,40
1,12 2,55
3,67 0,35
0,73 1,08
0,03 0,07
0,10 0,00
0,01 0,01
13,27
7 Transportasi Darat
1,26 0,02
0,59 -0,01
-0,04 0,39
-0,01 2,20
-0,03 0,26
0,63 3,05
0,46 1,02
1,48 0,10
0,21 0,31
0,01 0,03
0,05 0,00
0,00 -0,01
4,88
8 Transportasi Air
0,53 0,00
0,26 0,00
-0,01 0,08
0,00 0,85
-0,06 0,35
0,21 1,35
0,12 0,27
0,40 0,03
0,06 0,09
0,01 0,02
0,02 0,00
0,00 0,00
1,86
9 Transportasi Udara
1,29 -0,15
0,59 0,00
0,11 0,04
0,00 1,88
-0,01 0,11
0,31 2,28
0,12 0,25
0,37 0,01
0,04 0,04
0,00 0,00
0,01 0,00
0,00 0,00
2,70
10 Komunikasi
0,33 -0,03
0,10 0,00
0,00 0,04
0,00 0,44
0,00 0,02
0,04 0,50
0,04 0,08
0,12 0,01
0,02 0,04
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,66
11 Keuangan
1,14 -0,09
0,15 0,00
-0,01 0,10
0,00 1,28
-0,18 0,08
0,11 1,30
0,39 0,91
1,31 0,07
0,15 0,22
0,01 0,01
0,02 0,00
0,00 0,00
2,85
12 Jasa-jasa Lain
1,77 -3,39
6,40 -0,07
-0,06 0,36
0,00 5,01
-0,17 0,18
0,46 5,49
0,33 0,75
1,09 0,11
0,22 0,33
0,01 0,02
0,03 0,00
0,00 0,00
6,93 28,06
-4,04 9,80
-0,40 -1,32
9,49 -0,08
41,50 -7,41
12,00 8,59
54,68 7,42
16,86 24,29
7,00 13,96
20,96 0,18
0,42 0,60
-0,19 -0,33
-0,52 100,00
NO
Total Sektor
Konsumsi Rumah
Tangga Konsumsi
Pemerintah Pusat
Konsumsi Pemerintah
Daerah Investasi
Pemerintah Pusat
Investasi Pemerintah
Daerah Investasi
Swasta Perubahan
stok Total DFD
CT EE
IS Sub-Total 1
Sumatera Jawa Bali
Kalimantan ROI
Total
Sumber : IRIO Tahun 2000-2005 diolah Tabel 18. Lanjutan
Direct Indirect Sub total 2 Direct
Indirect Sub total 3 Direct Indirect Sub Total 4 Direct
Indirect Sub Total 5 1 Pertanian
29,7 -0,3
0,2 -0,1
-0,3 2,1
-0,1 31,2
-9,8 20,7
5,4 47,5
6,5 14,7
21,2 12,4
24,4 36,8
-0,7 -1,3
-2,1 -1,2
-2,2 -3,4
100,0
2 Pertambangan
5,7 -0,2
0,8 -0,3
-1,2 6,7
0,2 11,7
4,8 24,0
4,8 45,3
12,5 29,0
41,4 4,8
9,4 14,2
-0,4 -0,7
-1,1 0,1
0,1 0,2
100,0
3 Industri
34,4 0,7
1,3 -0,3
-0,6 4,4
-0,1 39,8
-21,0 16,3
5,0 40,1
6,7 15,4
22,1 11,1
22,2 33,3
1,2 2,4
3,5 0,3
0,7 1,0
100,0
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih
40,9 -3,5
12,4 -0,1
-0,2 3,8
0,0 53,2
-32,3 4,7
48,0 73,7
5,4 11,9
17,2 2,7
5,4 8,1
0,3 0,6
0,8 0,0
0,1 0,2
100,0
5 Bangunan
5,9 -1,7
4,1 -1,8
-9,0 49,0
0,0 46,4
-1,2 2,0
24,7 71,9
7,3 16,0
23,3 1,6
3,1 4,7
0,0 0,1
0,2 0,0
0,0 0,0
100,0
6 Perdagangan
33,6 -2,3
5,7 -0,2
-1,0 12,0
-0,1 47,7
6,9 0,4
8,4 63,3
8,4 19,2
27,7 2,6
5,5 8,2
0,2 0,5
0,7 0,0
0,1 0,1
100,0
7 Transportasi Darat
25,8 0,3
12,1 -0,3
-0,9 8,0
-0,1 45,0
-0,6 5,3
12,9 62,6
9,4 20,9
30,3 2,0
4,3 6,3
0,3 0,7
1,0 0,0
-0,1 -0,1
100,0
8 Transportasi Air
28,5 0,1
13,7 -0,2
-0,6 4,3
-0,1 45,7
-3,5 19,0
11,2 72,4
6,6 14,8
21,4 1,5
3,3 4,8
0,4 0,9
1,3 0,0
0,1 0,1
100,0
9 Transportasi Udara
47,7 -5,5
21,8 0,1
3,9 1,6
0,0 69,5
-0,5 3,9
11,4 84,3
4,3 9,4
13,7 0,3
1,3 1,6
0,1 0,2
0,2 0,0
0,0 0,0
100,0
10 Komunikasi
50,0 -4,0
15,6 -0,1
-0,5 5,8
0,0 66,7
0,1 2,4
6,4 75,6
5,6 12,8
18,4 1,8
3,7 5,4
0,2 0,4
0,5 0,0
0,0 0,1
100,0
11 Keuangan
39,9 -3,1
5,3 -0,1
-0,4 3,5
0,0 45,0
-6,3 3,0
4,0 45,7
13,7 32,1
45,8 2,6
5,1 7,7
0,2 0,5
0,7 0,0
0,1 0,1
100,0
12 Jasa-jasa Lain
25,5 -48,9
92,4 -1,0
-0,9 5,2
0,0 72,3
-2,4 2,7
6,7 79,3
4,8 10,9
15,7 1,6
3,1 4,7
0,1 0,3
0,4 0,0
0,0 0,0
100,0
NO Sektor
Konsumsi Rumah
Tangga Konsumsi
Pemerintah Pusat
Konsumsi Pemerintah
Daerah Investasi
Pemerintah Pusat
Investasi Pemerintah
Daerah Investasi
Swasta Perubahan
stok Total DFD
CT EE
IS Sub-Total 1
Sumatera Jawa Bali
Kalimantan ROI
Total
Sumber : IRIO Tahun 2000-2005 diolah
5.3.5. Dekomposisi Perubahan Struktur di Wilayah Indonesia Lainnya ROI Rest of Indonesia