menggantungkan batang dan daun tumbuhan ini di sekitar rumah, maka nyamuk tidak akan datang.
Serupa dengan lombos yang digunakan untuk mengusir nyamuk, terep Artocarpus elasticus juga memiliki fungsi yang sama, hanya saja cara
pemakaiannya yang berbeda. Cara pemakaian terep adalah dengan membakar bunga yang telah kering dari tumbuhan ini di sekitar rumah. Bau yang dihasilkan
dari pembakaran bunga terep, diyakini oleh masyarakat menjadi racun yang dapat mematikan nyamuk ketika menghirup baunya.
5.4 Kondisi Kesehatan Masyarakat Suku Sasak di Desa Jeruk Manis
Masyarakat Suku Sasak di Desa Jeruk Manis memandang arti sehat apabila badan terasa segar, makan terasa enak, kerja penuh semangat, tidak sakit atau
mengidap penyakit yang menjadi penghalang untuk beraktivitas badan terasa sakit, panas atau makan terasa pahit. Menurut UU No. 23 Tahun 1992 Tentang
Kesehatan menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Berdasarkan definisi yakni keadaan sejahtera dari badan dan tidak mengidap penyakit maka dapat dijelaskan bahwa pada umumnya masyarakat Desa Jeruk
Manis tidak memiliki riwayat penyakit yang berat. Penyakit yang umum diidap masyarakat adalah penyakit ringan. Kelompok penyakit yang sering diidap warga
masyarakat adalah sakit kepala dan demam seperti panas dan demam atau
penyakit saluran pencernaan seperti maag, sakit perut, mules, mencret, diare, cacingan, berak darah dan beberapa penyakit saluran pencernaan lainnya.
Kajian etnobotani tumbuhan obat yang dilakukan pun menunjukkan hal yang sama. Dari 156 spesies tumbuhan obat yang diketahui dan digunakan oleh
warga masyarakat di Desa Jeruk Manis, menunjukkan hasil bahwa sebagian besar penggunaan tumbuhan adalah untuk mengobati penyakit panas, demam atau
kelompok penyakit yang berkaitan dengan saluran pencernaan. Penyakit yang banyak diidap oleh masyarakat ini tidak bisa dilepaskan dari
pekerjaan atau aktivitas warga masyarakat setiap harinya yakni didominasi oleh pekerjaan bertani dan berternak. Profesi ini bukanlah pekerjaan yang mudah.
Diperlukan fisik yang kuat dan tenaga ekstra untuk menjadi seorang petani atau peternak.
Aktivitas yang tidak mengenal waktu, mulai pagi sampai sore atau bekerja di terik matahari merupakan awal penyebab warga masyarakat mudah terserang
penyakit. Menurut Supardi dan Notosiswoyo 2005 penyebab sakit demam atau panas adalah udara kotor, menghisap debu kotor, pergantian cuaca, kondisi badan
lemah, kehujanan, kepanasan cukup lama dan keletihan. Semua indikasi penyebab ini, sangat mungkin dialami oleh warga yang bekerja sebagai petani dan peternak.
Oleh karenanya wajar bila warga masyarakat banyak yang terserang penyakit panas dan demam. Hal ini juga sejalan dengan yang disampaikan Soejoeti 2008
bahwa lingkungan dan perilaku merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya
dominan terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat. Selain dari aktivitas, pola konsumsi atau asupan nutrisi makanan juga dapat
menjadi faktor penting terhadap kondisi kesehatan seseorang. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Soejoeti 2008 bahwa secara naturalistik seseorang menderita
sakit akibat pengaruh lingkungan, makanan salah makan, kebiasaan hidup, ketidakseimbangan dalam tubuh, termasuk juga masuk angin dan penyakit
bawaan. Sekalipun warga masyarakat di Desa Jeruk Manis memiliki pola konsumsi yang teratur juga asupan nutrisi yang cukup baik, namun bila tidak
diimbangi dengan aktivitas atau kalori yang keluar maka juga dapat menjadi awal penyebab munculnya penyakit.
Pendidikan juga dapat menjadi indikator penting dalam menilai tingkat kesehatan masyarakat karena dengan pendidikan yang rendah maka
kemampuannya dalam menangkap informasi untuk meningkatkan kualitas gizi keluarga pun akan lemah. Hal ini diperkuat dangan pernyataan Hanani 2009
bahwa buta huruf menjadi indikator penting bagi rendahnya kualitas gizi keluarga. Kondisi ini berbeda jauh dengan yang terjadi di Desa Jeruk Manis. Tidak
ada relevansi yang nyata antara tingkat pendidikan dengan kondisi kesehatan masyarakat di Desa Jeruk Manis. Hal ini dapat dijelaskan bahwa pengobatan
terhadap penyakit yang sering menyerang warga masyarakat merupakan hasil dari fakta empiris nenek moyang yang teruji melalui trial and error mampu mengobati
suatu penyakit tertentu.
5.5 Kearifan tradisional Masyarakat Suku Sasak di Desa Jeruk Manis