Keanekaragaman famili Tumbuhan Obat

5.3.2 Keanekaragaman famili

Keanekaragaman tumbuhan obat berdasarkan familinya dikelompokkan ke dalam 62 famili. Gambar 29 menunjukkan jumlah spesies tumbuhan obat berdasarkan familinya. Berdasarkan jumlah spesies, famil Asteraceae lebih dominan dibandingkan dengan famili lainnya dengan jumlah 12 spesies. Selanjutnya secara berturut terbanyak kedua dan ketiga adalah famili Euphorbiaceae dan Zingiberaceae dengan jumlah masing-masing 10 dan 8 spesies. Sementara itu, famili lainnya memiliki jumlah spesies antara 1 sampai 7 spesies tumbuhan dengan total jumlah yaitu 126 spesies dari 59 famili. Gambar 29 Jumlah spesies tumbuhan obat berdasarkan famili. Menurut Pujowati 2006 spesies dari famili Asteraceae adalah spesies yang tumbuh liar, tersebar di mana-mana. Kebanyakan tumbuh secara liar di halaman, ladang, kebun dan tepi-tepi jalan. Asteraceae merupakan famili tumbuhan dengan keanekaragaman spesies yang cukup tinggi. Menurut Cronquist 1980 tumbuhan famili Asteraceae merupakan kelompok tumbuhan yang terdiri dari 1.100 marga yang meliputi 20.000 spesies. Lawrence dan George 1951 menyebutkan bahwa famili ini merupakan famili yang memiliki anggota terbesar kedua dalam kingdom plantae. 2 4 6 8 10 12 Apiaceae Asteraceae Cucurbitaceae Euphorbiaceae Fabaceae Poaceae Rubiaceae Urticaceae Verbanaceae Zingiberaceae 6 12 5 10 7 6 7 5 5 8 Jumlah Spesies F am il i Salah satu spesies tumbuhan obat penting dan strategis bagi pembangunan kesehatan masyarakat yang termasuk famili Asteraceae adalah kesembung Elephantopus scaber Gambar 30. Kesembung dapat tumbuh liar di berbagai tempat, tidak hanya di hutan tetapi juga di perkampungan warga. Daun dan akar tumbuhan ini oleh warga masyarakat di Desa Jeruk Manis digunakan untuk memelihara kesehatan pencernaan masyarakat dan berarti sekaligus dapat membantu mencegah agar masyarakat terhindar dari penyakit-penyakit lainnya, karena awal dari semua penyakit adalah bermula dari proses pencernaan yang terganggu. Pernyataan ini diperkuat oleh Zuhud 2009 bahwa semua penyakit bermula dari proses pencernaan yang terganggu. Gambar 30 Kesembung Elephantopus scaber. Menurut Balai IPTEKnet 2005 kesembung atau lebih dikenal tapak liman Elephantopus scaber memiliki kandungan kimia epifriedelinol, lupeol, stiqmasterol, triacontan-1-ol, dotria-contan-1-ol, lupeol acetate, deoxyelephantopin, isodeoxyelephantopin pada daun, kemudian luteolin-7- glucoside pada bunga. Spesies ini dapat mengobati berbagai macam penyakit di antaranya adalah influenza, demam, amandel, radang tenggorokan, radang mata, disentri, diare, gigitan ular, batuk, sakit kuning, busung air, radang ginjal, bisul, kurang darah, radang rahim dan keputihan. Masyarakat di Desa Jeruk Manis menggunakan tumbuhan ini dengan cara dikunyah lalu ditelan daunnya. Cara lainnya, akar tumbuhan ini ditumbuk bersama sekur Kaempferia galanga sampai halus lalu dicampur dengan air matang. Setelah itu disaring sampai setengah gelas dan diminum Spesies lainnya yang diketahui dan digunakan oleh masyarakat di Desa Jeruk Manis adalah spesies dari famili Euphorbiaceae. Tidak kurang dari 151 spesies dari famili Euphorbiaceae yang tercakup dalam 44 marga berpotensi sebagai obat tradisional Djarwaningsih 2007. Bahkan menurut Zuhud 2009 famili Euphorbiaceae merupakan suku terbanyak kedua spesies tumbuhan obat di hutan tropika Indonesia dengan jumlah mencapai 94 spesies. Spesies yang ditemukan di hutan dari famili Euphorbiaceae adalah ketumbi Phylanthus urinaria Gambar 31a dan lekong Aleurites moluccana Gambar 31b. Kedua spesies ini digunakan oleh masyarakat untuk mengobati penyakit malaria, luka dan luka bakar, gatal-gatal serta menghaluskan kulit. Menurut Djarwaningsih 2007, spesies Phylanthus urinaria dan Aleurites moluccana telah dilakukan penelitian secara farmakologi dan hasilnya cukup signifikan dengan pemanfaatannya secara empirik yakni sebagai penyubur rambut, diuretik dan peluruh batu kandung kemih. a b Gambar 31 Spesies tumbuhan obat di hutan dari famili Euphorbiaceae: a ketumbi Phylanthus urinaria; b lekong Aleurites moluccana.

5.3.3 Keanekaragaman tipe habitat