Kelompok penyakit Tumbuhan Obat

Dominannya spesies liar terutama yang berasal dari hutan dibuktikan dari data status budidaya spesies tumbuhan obat yang diketahui dan digunakan oleh masyarakat seperti tersaji pada Gambar 33 berikut ini. Gambar 33 Pengetahuan dan penggunaan tumbuhan obat berdasarkan status budidaya. Indikasi dominannya spesies liar yang diketahui dan digunakan oleh masyarakat sekitar Taman Nasional Gunung Rinjani TNGR khususnya yang tinggal di Desa Jeruk Manis menunjukkan bahwa intensitas warga masyarakat untuk memasuki kawasan hutan TNGR kaitannya dengan pengambilan tumbuhan yang dipercaya berkhasiat obat tersebut juga cukup tinggi. Dari hal ini juga menunjukkan bahwa masyarakat pinggiran hutan seperti di Desa Jeruk Manis memiliki ketergantungan yang besar terhadap hutan beserta isinya untuk memenuhi kebutuhan akan obat-obatan tradisional yang berlangsung sejak dahulu dari nenek moyang mereka hingga saat ini. Bahkan menurut Zuhud 2011 hutan telah menyediakan berbagai kebutuhan manusia sejak berabad-abad.

5.3.4 Kelompok penyakit

Penggunaan spesies tumbuhan obat oleh masyarakat di Desa Jeruk Manis dapat dikelompokkan ke dalam 27 kelompok penyakit. Dilihat dari jumlah spesies tumbuhan obatnya, kelompok penyakitpenggunaan tertinggi adalah sakit kepala dan demam 52 spesies tumbuhan obat dan yang terendah adalah pada kelompok penyakitpenggunaan perawatan organ tubuh wanita 1 spesies tumbuhan obat. Adapun kelompok penyakit dan spesies tumbuhan obatnya tersaji pada Tabel 14 berikut ini. Budidaya 36 Liar 57 Semi budidaya 7 Tabel 14 Kelompok penyakit dan spesies tumbuhan obatnya No. Kelompok Penyakit Spesies 1. Gangguan Peredaran Darah Kayu sepang Caesalpinia sappan, imba Azadirachta indica, jati Tectona grandis 2. Keluarga Berencana KB Kayu banten Lannea coromandelica, pace Morinda citrifolia, memunti Costus speciosus, punti lumut Musa acuminata 3. Penawar Racun Memunti Costus speciosus, nyambu batu Psidium guajava, nyiur Cocos nucifera 4. Penyakit Diabetes Binahong Anredera cordifolia, kecepok atau klampokan Physalis angulata, lembayin jogang Amaranthus spinosus, sabo Manilkara zapota, semet meyong Orthosiphon aristatus 5. Penyakit Gigi Bebembe kuning Synedrella nodiflora, blungadang Euphorbia puicherrima, jarak Jatropha curcas, kumbi Tabernaemontana macrocarpa, lemaq Ficus septica, renggajarak Jatropha multifida, tetandan gritik Alsomitra macrocarpa 6. Penyakit Ginjal Belimbing bolo Averrhoa bilimbi, Kelempui` Amomum subulatum, rampang siso Drymaria cordata, rumput gegarem Sporobolus diander 7. Penyakit KankerTumor Eceng gondok Eichhornia crassipes, kemutung Rubus rosaefolius, lemaq Ficus septica, srikaya belanda Annona muricata 8. Penyakit Kelamin Re Imperata cylindrica 9. Penyakit Kuning Bage Tamarindus indica, bambu kuning Bambusa vulgaris, kelor Moringa pterygosperma 10. Penyakit Tulang Adas Foeniculum vulgare, boro sapa Erythrina variegata, jahe Zingiber officinale, kenderat Mirabilis jalapa, ketujur Sesbania grandiflora, renggajarak Jatropha multifida, tetandan gritik Alsomitra macrocarpa Catatan: Kelompok penyakit dan spesies tumbuhan obat selengkapnya tersaji pada Lampiran 7 Berdasarkan spesies tumbuhan obat yang digunakan oleh warga masyarakat, menunjukkan bahwa penyakit yang banyak diidap adalah penyakit panas. Salah satu spesies tumbuhan obat untuk sakit kepala dan demam yang berpotensi dikembangkan adalah binahong Anredera cordifolia Gambar 34. Pada beberapa negara spesies ini sudah lama dikenal sebagai tanaman obat potensial yang dapat mengatasi berbagai jenis penyakit. Bahkan di Vietnam tumbuhan ini merupakan makanan wajib bagi masyarakat. Menurut Manoi 2009 tumbuhan binahong mempunyai manfaat sangat besar dalam dunia pengobatan, secara empiris dapat menyembuhkan berbagai penyakit berat. Tumbuhan binahong mengandung beberapa senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, terpenoid dan saponin. Kemampuan binahong untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit ini berkaitan erat dengan senyawa aktif yang terkandung di dalamnya seperti flavonoid. Flavonoid dapat berperan langsung sebagai antibiotik dengan menggangu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri dan virus Manoi 2009. Gambar 34 Binahong Anredera cordifolia. Kelompok penyakit terbanyak kedua adalah penyakit saluran pencernaan. Warga masyarakat di Desa Jeruk Manis mengaku sering mengidap penyakit seperti maag, sakit perut, mules, mencret, diare, cacingan, berak darah dan beberapa penyakit saluran pencernaan lainnya. Dalam pengobatannya warga masyarakat di desa ini menggunakan tumbuhan atau ramuan yang bermacam- macam. Terdapat tidak kurang dari 32 spesies tumbuhan yang digunakan oleh warga masyarakat di Desa Jeruk Manis untuk mengobati penyakit yang berawal dari gangguan saluran pencernaan. Beberapa spesies tumbuhan obat tersebut di antaranya bayam Amaranthus caudatus, blandengan Leucaena leucocephala, sabo Manilkara zapota, nyambu batu Psidium guajava dan jejengas Lantana camara. Nyambu batu merupakan spesies yang lebih sering dan umum digunakan oleh masyarakat di desa ini untuk mengatasi persoalan yang diakibatkan oleh gangguan saluran pencernaan. Nyambu batu dianggap ampuh mengobati sakit perut, mules atau mencret. Warga biasa menggunakan nyambu batu dengan cara dikunyah daun mudanya atau memakan langsung buah mudanya. Bukti empiris khasiat nyambu batu diperkuat oleh Adina 2012 bahwa daun nyambu seringkali digunakan untuk pengobatan diare, gastroenteritis dan keluhan- keluhan lain yang berhubungan dengan pencernaan. Menurutnya daun nyambu batu kaya akan senyawa flavonoid, khususnya quercetin. Senyawa inilah yang memiliki aktivitas antibakteri dan berkontribusi terhadap efek antidiare. Ekstrak dari tanaman ini secara in vitro bersifat toksik terhadap beberapa bakteri penyebab diare seperti Staphylococcus, Salmonella, Shigella, Bacillus, Escherichia coli, Clostridium dan Pseudomonas. Sementara itu polifenol yang ditemukan pada daun diketahui memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Nyambu batu banyak tumbuh di kawasan hutan Resort Kembang Kuning TNGR, sisa dari program jalur hijau selebar 20 m dari batas luar kawasan pada tahun 1998. Sebagai tanaman yang potensial untuk lebih dikembangkan, nyambu batu memiliki banyak manfaat di antaranya merupakan sumber serat pangan dietary fiber yang mampu mencegah penyakit degeneratif seperti kanker usus besar kanker kolon, divertikulosis, aterosklerosis, gangguan jantung, Diabetes melitus, hipertensi dan penyakit batu ginjal. Selain itu tanaman ini memiliki kandungan vitamin C yang tinggi yang berfungsi bagi sistem kerja tubuh manusia Balitbu 2008. Kelompok penyakitpenggunaan terendah adalah untuk perawatan organ tubuh wanita. Penyakit yang dimaksud adalah melangsingkan badan. Dari hal ini dapat dijelaskan bahwa sebenarnya pola makan atau konsumsi yang terbentuk di Desa Jeruk Manis membuat masyarakat khususnya wanita tidak mengidap penyakit seperti obesitas atau kegemukan. Maka wajar bila penggunaan atau pengetahuan mereka terhadap ramuan atau tumbuhan yang digunakan untuk perawatan organ tubuh seperti melangsingkan badan, lebih rendah dibandingkan dengan kelompok penyakitpenggunaan lainnya. Beberapa di antaranya spesies tumbuhan obat dapat saling menggantikan satu sama lain untuk mengobati jenis penyakit yang sama mempunyai nilai subtitusi. Misalnya untuk pengobatan tunggal, seperti obat panas dapat menggunakan buluan Nephelium lappaceum, bunga jepun Plumeria alba, bluntas Pluchea indica, adas Foeniculum vulgare serta beberapa spesies- spesies lainnya. Berdasarkan penemuan yang ada, tidak ada satu pun di antara spesies tumbuhan yang diketahui dan digunakan oleh warga masyarakat di Desa Jeruk Manis yang spesifik berdiri sendiri mengobati penyakit tertentu atau dengan kata lain tidak mempunyai tumbuhan penggantinya subtitusi. Justru yang ada ialah beberapa spesies dapat mengobati berbagai macam penyakit bahkan digunakan sebagai campuran berbagai ramuan pengobatan untuk berbagai jenis penyakit komplementer seperti sekur Kaempferia galanga.

5.3.5 Bagian yang digunakan