BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jeruk Manis, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Desa ini berbatasan langsung
dengan Resort Kembang Kuning, Taman Nasional Gunung Rinjani. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2012. Lokasi penelitian dapat dilihat pada
Gambar 1.
Gambar 1 Peta lokasi penelitian.
3.2 Alat, Bahan dan Obyek Penelitian
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a
Perlengkapan wawancara: pulpen, tape recorder, buku saku dan tally sheet b
Perlengkapan untuk pembuatan herbarium spesimen: alkohol 70, benang, gunting, kantong plastik trash bag bening, kertas karton, koran, label dan
sprayer
Desa Jeruk Manis
c Kamera untuk pendokumentasian
d Dokumen atau pustaka yang terkait dengan penelitian
e Buku identifikasi tumbuhan: Kitab Tumbuhan Obat Nusantara, Tumbuhan
Obat dan Khasiatnya, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Khasiat Buah dan Sayur serta beberapa buku lainnya
Objek penelitian adalah spesies tumbuhan pangan dan obat yang diketahui dan digunakan oleh masyarakat serta kearifan tradisional masyarakat Suku Sasak di
Desa Jeruk Manis.
3.3 Jenis Data yang Dikumpulkan
Data dan informasi yang dikumpulkan adalah data yang diperoleh langsung dari informanresponden. Data dan informasi tersebut meliputi:
a Karakteristik responden mencakup jenis kelamin, kelompok umur, pendidikan
dan pekerjaan b
Etnobotani pangan dan obat masyarakat sekitar Taman Nasional Gunung Rinjani TNGR yakni masyarakat Suku Sasak di Desa Jeruk Manis
Terhadap tumbuhan
pangan, variabel
yang dikaji
meliputi keanekaragaman spesies tumbuhan pangan yang diketahui dan digunakan,
keanekaragaman famili, tipe habitat, status budidaya, bagian yang digunakan, habitus, cara pengolahan dan pola konsumsi pangan oleh masyarakat.
Adapun kajian tumbuhan obat, variabel yang dikaji meliputi keanekaragaman spesies tumbuhan obat yang diketahui dan digunakan,
keanekaragaman famili, tipe habitat, status budidaya, kelompok penyakit, bagian yang digunakan, habitus, bentuk ramuan, cara pengolahan dan cara
pemakaian. Kajian etnobotani pangan dan obat ini juga mengambil data tentang
kondisi kesehatan masyarakat Suku Sasak di Desa Jeruk Manis serta kearifan tradisional mencakup tradisi-tradisi upacararitual tertentukearifan lainnya
yang menunjang upaya konservasi tumbuhan pangan dan obat. c
Data dan informasi lainnya adalah kondisi umum lokasi penelitian. Data ini didapat dari pustaka yang dipelajari dari beberapa dokumen yang mencakup
kondisi Taman Nasional Gunung Rinjani TNGR dan kondisi Desa Jeruk
Manis. Adapun jenis data dan informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Jenis data dan metode pengumpulan data
No. Jenis data
Aspek yang dikaji data Sumber data
Metode 1
Kondisi umum lokasi
penelitian 1.
Kondisi TNGR a.
Letak b.
Topografi c.
Geologi dan vulkanologi d.
Tanah e.
Iklim f.
Potensi Resort Kembang Kuning
2. Kondisi Desa Jeruk Manis
a. Letak geografis dan luas
b. Sosial ekonomi masyarakat
c. Budaya masyarakat
d. Tata guna lahan
Balai TNGR, Kantor Desa
Jeruk Manis Kajian pustaka,
wawancara
2 Karakteristik
responden 1.
Jenis kelamin 2.
Kelompok umur 3.
Pendidikan 4.
Pekerjaan Warga
masyarakat Suku Sasak
di Desa Jeruk Manis
Wawancara
3 Etnobotani
pangan dan obat
1. Tumbuhan pangan
a. Keanekaragaman spesies
tumbuhan pangan b.
Famili c. Tipe habitat
d. Status budidaya
e. Bagian yang digunakan f.
Habitus g.
Cara pengolahan h.
Pola konsumsi pangan 2.
Tumbuhan obat a.
Keanekaragaman spesies tumbuhan obat
b. Famili
c. Tipe habitat
d. Status budidaya
e. Kelompok penyakit
f. Bagian yang digunakan
g. Habitus
h. Bentuk ramuan
i. Cara pengolahan
j. Cara pemakaian
3. Kondisi kesehatan masyarakat
4. Kearifan tradisional yang
mendukung upaya konservasi tumbuhan pangan dan obat
5. Sintesis pengembangan
tumbuhan pangan dan obat potensial
Warga masyarakat
Suku Sasakdi Desa Jeruk
Manis, Pengelola
TNGR, literatur Wawancara
survei lapangan,
pembuatan herbarium,
kajian pustaka
3.4 Metode Pengumpulan Data