Cara pengolahan Tumbuhan Obat

Artinya perananan tumbuhan sekur bagi pencernaan yang mengatur metabolisme manusia sangatlah penting. Saluran pencernaan merupakan sumber awal dari berbagai jenis penyakit. Seperti yang disebutkan oleh Zuhud 2009 bahwa awal dari semua penyakit adalah bermula dari proses pencernaan yang terganggu. Hal ini menunjukkan akan peranan penting sekur sebagai komplementer ramuan yang dapat mengobati berbagai macam penyakit.

5.3.8 Cara pengolahan

Terdapat sebanyak 21 cara pengolahan tumbuhan obat baik pada penggunaan bentuk ramuan maupun obat tunggal. Pengolahan yang paling banyak adalah dengan cara ditumbuk dan direbus seperti tersaji pada Tabel 18 berikut ini. Tabel 18 Jumlah spesies tumbuhan obat dilihat dari cara pengolahannya No. Cara Pengolahan Jumlah Spesies Tunggal Ramuan 1 Dibakar lalu diparut 1 - 2 Dikeringkan 1 - 3 Dikunyah 2 2 4 Dipanaskan 3 - 5 Diparut lalu disaring 17 2 6 Diparut lalu direbus 2 - 7 Diremas lalu diseduh 1 - 8 Direbus 54 16 9 Direbus lalu ditumbuk 1 - 10 Diremas 12 14 11 Direndam 2 - 12 Disangrai lalu ditumbuk 2 - 13 Diseduh 2 - 14 Diteteskan dalam air 2 - 16 Ditumbuk 49 35 17 Ditumbuk lalu dijemur - 1 18 Ditumbuk lalu direbus - 2 19 Ditumbuk lalu direndam 1 1 20 Ditumbuk lalu diseduh 2 - 21 Langsung digunakan 33 2 Jumlah 187 75 Pengolahan tumbuhan obat dengan cara ditumbuk dapat dilihat saat pengobatan luka dan patah tulang. Dalam mengobati luka dan patah tulang tersebut, masyarakat Desa Jeruk Manis biasa menggunakan adas Foeniculum vulgare dan sekur Kaempferia galanga yang ditumbuk lalu ditempelkan pada bagian yang sakit. Pengolahan lainnya yang dilakukan dengan cara ditumbuk adalah untuk mengobati sakit pada bagian sendi lutut yang menggunakan daun re Imperata cylindrica. Adapun spesies yang pengolahannya dengan cara direbus adalah kecepok Physalis angulata. Rebusan herba tumbuhan ini dapat mengobati kencing manis, panas dalam dan malaria. Selain itu mengkudu Morinda citrifolia yang digunakan untuk mencegah kehamilan juga pengolahannya dilakukan dengan cara direbus yakni satu buah mengkudu dan rimpang memunti Costus speciosus secukupnya. Biasanya obat yang ditumbuk digunakan untuk pemakaian obat luar yaitu dengan cara ditempel atau dioles. Sementara itu tumbuhan yang diolah dengan cara direbus, digunakan sebagai obat dalam dengan cara diminum. Dalam mengolah tumbuhan obat, umumnya takaran yang digunakan untuk bahan yang ditumbuk dan direbus adalah bagian tumbuhan yang berjumlah ganjil seperti tujuh lembar daun. Hal ini karena masyarakat di Desa Jeruk Manis mempercayai bahwa angka ganjil tersebut merupakan angka yang baik untuk pengobatan dan mereka mempercayai bahwa Sang Khalik menyukai angka ganjil. Adapun takaran yang digunakan saat merebus air umumnya adalah dari tiga gelas air sampai bersisa kira-kira tinggal satu gelas. Tumbuhan obat yang direbus ini bisa digunakan dua sampai tiga kali sehari yakni pagi dan sore atau pagi, siang dan malam hari. Selain cara pengolahan tumbuhan obat di atas, terdapat pula tumbuhan obat yang tidak mengalami proses pengolahan atau dengan kata lain langsung digunakan. Jumlah tumbuhan obat yang langsung digunakan adalah 33 spesies untuk penggunaan tunggal dan 2 spesies tumbuhan berupa ramuan. Misalnya, untuk obat malaria dapat menggunakan biji buah mahoni Swietenia macrophylla dengan cara dimakan atau langsung ditelan. Daun nyambu batu Psidium guajava yang masih muda ± 3-5 lembar dapat dimakan langsung untuk mengobati sakit perut atau mencret. Sakit gigi dapat menggunakan getah kumbi Tabernaemontana macrocarpa dengan cara diteteskan langsung pada gigi yang sakit. Sedangkan untuk menghaluskan kulit dapat langsung menggunakan daun lekong Aleurites moluccana yang telah gugur atau menguning dengan digosokkan pada bagian kulit. Spesies tumbuhan dalam bentuk ramuan yang langsung digunakan tanpa pengolahan adalah lemaq Ficus Septica dan nyiur Cocos nucifera. Dengan campuran kapur, lemaq dioleskan pada bagian kulit yang terkena kutil. Sebelumnya bagian kulit yang terkena kutil tersebut dilukai terlebih dahulu. Sementara itu nyiur digunakan sebagai obat kuat dengan cara meminum airnya yang telah dicampur dengan bubuk ladamerica Piper nigrum. Selain cara pengolahan direbus dan ditumbuk, tumbuhan obat juga ada yang diparut lalu disaring. Biasanya spesies-spesies yang diolah dengan cara diparut ini adalah spesies yang memiliki umbi atau rimpang seperti famili Zingiberaceae. Misalnya, kunyit Curcuma domestica dengan cara diparut digunakan untuk sakit pada bagian payudara ibu yang baru melahirkan Gambar 35. Gambar 35 Kunyit Curcuma domestica yang diparut. Pengolahan tumbuhan obat dengan cara diparut di desa ini, relatif berbeda dengan desa atau tempat lainnya. Masyarakat Suku Sasak di Desa Jeruk Manis dalam hal pengobatan lebih menggunakan “elong pari” ekor pari untuk memarut tumbuhan obat. Mereka mempercayai bahwa penggunaan “elong pari” akan membawa khasiat lebih baik untuk penyembuhan dibandingkan dengan menggunakan alat parut biasa. Cara pengolahan tumbuhan obat lainnya adalah ditumbuk lalu direbus atau sebaliknya direbus baru ditumbuk. Masing-masing dapat dicontohkan dengan spesies yang berbeda. Cara pengolahan ditumbuk lalu direbus adalah ketumbi Phylanthus urinaria untuk mengobati luka bakar. 3-7 batang ketumbi lengkap akar, batang, daun dan bunga dicampur dengan 1 rimpang sekur Kaempferia galanga, 3 buah cengkeh kering Syzygium aromaticum dan 1 potong kayu manis Cinnamomum burmannii. Ketumbi ditumbuk halus dan sekur diiris tipis- tipis. Setelah itu semua bahan direbus dalam 3 gelas air sampai mendidih. Saring dan setelah hangat diminum. Pengolahan yang dilakukan dengan cara direbus lalu ditumbuk adalah taruna semalam Arthrophyllum javanicum. Buah dari tumbuhan ini direbus lalu ditumbuk. Buat menyerupai pil dan diminum. Penggunaan tumbuhan ini untuk obat kuat.

5.3.9 Cara pemakaian