5.2.2 Keanekaragaman famili
Keanekaragaman tumbuhan pangan berdasarkan familinya dikelompokkan ke dalam 53 famili. Gambar 10 menunjukkan bahwa urutan teratas jumlah spesies
berdasarkan famili adalah famili Fabaceae dengan jumlah 11 spesies.
Gambar 10 Jumlah spesies tumbuhan pangan berdasarkan famili.
Beberapa spesies dari famili Fabaceae seperti antap Vigna sinensis, bage Tamarindus indica, botor Psophocarpus tetragonolobus, buncis Phaseolus
vulgaris, kacang tana` Arachis hypogea, kedelai Glycine max, ketujur Sesbania grandiflora dan komak Lablab purpureus merupakan bahan pangan
yang digunakan sebagai sayur dan ditemukan cukup melimpah. Spesies dari famili Fabaceae ini khususnya antap, botor, buncis dan komak merupakan spesies yang
telah dibudidayakan oleh masyarakat. Masyarakat di Desa Jeruk Manis membudidayakan sayur-sayuran untuk
pemenuhan kebutuhan hidup atau kebutuhan rumah tangga sendiri. Warga masyarakat menanam sayur-sayuran tersebut di pekarangan rumah, kebun atau
ladang. Bahkan sisa pematang sawah pun sering digunakan sebagai lahan menanam sayuran Gambar 11.
2 4
6 8
10 12
Araceae Arecaceae
Cucurbitaceae Euphorbiaceae
Fabaceae Moraceae
Myrtaceae Poaceae
Rubiaceae Rutaceae
Solanaceae Zingiberaceae
4 5
7 6
11 5
6 5
4 5
6 9
Jumlah spesies F
am il
i
a b
Gambar 11 Sayur yang ditanam di pematang sawah: a antap Vigna sinensis; b botor Psophocarpus tetragonolobus.
Dominasi spesies dari famili
Fabaceae polong-polongan yang
dikembangkan dan ditanam oleh masyarakat di Desa Jeruk Manis karena kondisi lingkungan wilayah ini. Menurut Wisnu et al. 2004, wilayah Desa Jeruk Manis
yang dulunya berada pada administrasi Desa Kembang Kuning masuk dalam kategori agroekosistem lahan kering, terletak di daerah pinggiran hutan dengan
sistem pertanian berbasis perkebunan. Soil Survey Staffs 1998, mendefinisikan lahan kering sebagai hamparan
lahan yang tidak pernah tergenang atau digenangi air selama periode sebagian besar waktu dalam setahun. Hal ini juga dipertegas oleh Suwardji dan Tejowulan
2002 yang mendefinisikan lahan kering sebagai hamparan lahan yang didayagunakan tanpa penggenangan air, baik secara permanen maupun musiman
dengan sumber air berupa hujan atau air irigasi. Dengan kata lain struktur tanah, siklus air, karbon dan hara, kurang menunjang bagi kualitas tanah yang baik
tingkat kesuburan tanah rendah. Penanaman spesies polong-polongan famili Fabaceae yang dapat
bersimbiosis dengan bakteri nitrogen yakni Rhizobium leguminosarum, maka akan terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah. Bakteri
ini hidup dalam akar membentuk nodul atau bintil-bintil akar. Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong
hidup. Senyawa nitrogen inilah yang dapat menambah kesuburan tanah Simanungkalit et al. 2006.
Kearifan tradisional masyarakat Suku Sasak di Desa Jeruk Manis dalam hal pemilihan spesies polong-polongan, menunjukkan bahwa sekalipun hal yang
mereka kerjakan tidaklah berlandas pada ilmu pengetahuan yang ilmiah, namun kearifan tradisional tersebut telah membuktikan bahwa apa yang dikerjakan dapat
berhasil dan menjadi pekerjaan sampai dengan saat ini. Kebiasaan masyarakat di Desa Jeruk Manis dengan menanam spesies polong-polongan ternyata telah
meningkatkan kesuburan tanah setempat. Spesies lain yang banyak ditanam dan dipelihara oleh masyarakat di Desa
Jeruk Manis adalah spesies dari famili Zingiberaceae. Beberapa spesies dari famili ini adalah jahe Zingiber officinale, kunci Gastrochilus panduratum, kunyit
Curcuma domestica, kunyit asa Curcuma xanthorrhiza, lengkuaslaos Alpinia galanga dan sekur Kaempferia galanga. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh
Rostiana et al. 1992 bahwa temulawak, jahe, lengkuas, kencur dan kunyit merupakan spesies yang telah memasyarakat pembudidayaannya dan banyak
digunakan. Spesies dari famili ini oleh masyarakat di Desa Jeruk Manis digunakan sebagai bahan penyedap, perasa atau bumbu masak juga obat tradisional.
Spesies-spesies dari famili Zingiberaceae ini sering menjadi campuran ramuan pada beberapa jenis penyakit. Salah satu spesies tersebut adalah sekur
Kaempferia galanga Gambar 12. Sekur atau kencur ini digunakan sebagai campuran komplementer untuk mengobati penyakit seperti sariawan, sakit
perut, batuk, panas bahkan kanker.
Gambar 12 Sekur Kaempferia galanga.
Famili terbanyak ketiga yang diketahui dan digunakan oleh masyarakat Suku Sasak di Desa Jeruk Manis adalah famili Cucurbitaceae. Beberapa spesies
dari famili yang dikenal sebagai suku labu-labuan ini di antaranya adalah bokarsondak Lagenaria leucantha, jebetjepan Sechium edule, pria
Momordica charantia dan wolu Cucurbita moschata. Spesies-spesies ini lebih banyak digunakan sebagai sayur mayur.
5.2.3 Keanekaragaman tipe habitat