Letak Topografi Geologi, tanah dan hidrologi

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Kondisi Taman Nasional Gunung Rinjani TNGR

Buklet tentang Sekilas Taman Nasional Gunung Rinjani 2011 menjelaskan gambaran Taman Nasional Gunung Rinjani berikut ini.

4.1.1 Letak

Secara geografis TNGR terletak antara 116°21’30”-116º34’15” bujur timur dan 8°18’18”-8º32’19” lintang selatan. Secara administratif TNGR berada di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

4.1.2 Topografi

Kawasan TNGR merupakan daerah yang bergunung-gunung dengan ketinggian beranekaragam antara 500 m dpl sampai 3.726 m dpl sedangkan kelerengannya mulai sedang 0- 25, curam 25-40, dan sangat curam 40. Luas masing-masing kelas lereng tersebut berturut-turut adalah 16.678 Ha, 15.882 Ha dan 7.645 Ha. Daerah yang relatif landai terdapat di bagian selatan dan timur laut, terletak pada ketinggian 1.800-2.000 m dpl yaitu kaki Gunung Rinjani. Puncak tertinggi terdapat di Gunung Rinjani 3.726 m dpl. Gunung-gunung lain yang berdekatan letaknya dengan Gunung Rinjani adalah Gunung Baru 2.376 m dpl, Gunung Sangkareang 2.914 m dpl, Gunung Buang Mangge 2.895 m dpl, Gunung Kondo dan Gunung Manuk. Di antara gunung-gunung tersebut dipisahkan oleh lembah yang luas dan jurang yang dalam dengan kelerengan yang terjal dan berbatu. Di lembah sebelah barat Gunung Rinjani terdapat Danau Segara Anak 2.100 m dpl yang airnya berbau belerang dengan suhu yang berbeda satu tempat dengan tempat lainnya, mulai dari dingin, sedang, hangat sampai panas. Gunung Baru mempunyai keistimewaan tersendiri karena gunung tersebut seakan-akan muncul dari tengah-tengah Danau Segara Anak.

4.1.3 Geologi, tanah dan hidrologi

Dilihat dari sebaran geologi kawasan komplek hutan Gunung Rinjani lebih didominasi oleh bahan vulkanis dengan klasifikasi tanah pembentuk yang dominan yaitu andosol okrik dengan bahan induk abu dan pasir volkan pada bagian utara dan selatan kemudian regosol eutrik dan litosol dengan bahan induk abu dan pasir volkan sekitar Danau Segara Anak dan Gunung Baru, andosol okrik abu dan pasir volkan sebagai bahan induk di bagian selatan dan timur laut batas kawasan taman nasional serta tanah litosol dan mediteran morik di bagian barat daya dan tenggara batas kawasan. Berdasarkan peta tanah tinjau tahun 1976 disajikan bahwa jenis tanah yang ada di Pulau Lombok terdiri dari 26 jenis yang dikelompokkan menjadi 6 kelompok yaitu tanah aluvial, tanah regosol, tanah gromosol, tanah mediterant, tanah litosol dan tanah branforest. Secara ekologis komposisi vegetasi pada kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani dan hutan di sekitarnya mempunyai arti yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan tata air di Pulau Lombok, hal ini dimungkinkan karena hutan Gunung Rinjani mencakup wilayah yang sangat luas dan merupakan daerah resapan air bagi wilayah-wilayah di sekitarnya, tercatat lebih dari 85 mata air berasal dari Gunung Rinjani yang ditandai dengan adanya pengelolaan daerah aliran sungai. terdapat 10 lokasi daerah aliran sungai dan 5 lokasi sub daerah aliran sungai. Beberapa lokasi DAS dengan sumber air utama dari Gunung Rinjani yaitu : DAS Lekok Amor-amor, DAS Lekok Perla, DAS Lekok Putih, DAS Jurit, DAS Gerengengan, DAS Lekok Kangan, DAS Terutuk, DAS Lekok Reak, DAS Monongge, serta Sub DAS Kokoq Belek, Sub DAS Segara Anak, Sub DAS Lenek DAS Dodokan, Sub DAS Jaga dan Sub DAS Teratak DAS Dodokan.

4.1.4 Iklim