Lampiran SE BI No. 526BPS Tanggal 27 Oktober 2003 Bagian IV Akuntansi Kewajiban
Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia IV-4
b. Pada saat bagi hasil dibagikan kepada shahibul maal
Db. Bagi hasil yang masih harus dibagikan Kr. Kasrekening nasabahkliring
6. Ketentuan Lain-lain
—
C. SIMPANAN 1.
Definisi
a. Simpanan adalah kewajiban bank syariah kepada pihak ketiga bukan bank berupa giro dan tabungan yang mempergunakan prinsip
wadiah .
b. Wadiah
adalah titipan nasabah yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat bila nasabah yang bersangkutan menghendaki. Bank syariah ber-
tanggungjawab atas pengembalian titipan dana tersebut.
2. Dasar Pengaturan
a. Dana wadiah
diakui sebesar jumlah dana yang dititipkan pada saat terjadinya transaksi. Penerimaan yang diperoleh atas pengelolaan dana
titipan diakui sebagai pendapatan bank dan bukan merupakan unsur keuntungan yang harus dibagikan. PSAK 59: Akuntansi Perbankan
Syariah, paragraf 137
b. Pengakuan pemberian bonus dalam transaksi wadiah
diakui sebagai
beban pada saat terjadinya. PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah, paragraf 138, huruf a
3. Penjelasan
a. Giro wadiah
adalah titipan pihak ketiga pada bank syariah yang penarikan- nya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro,
kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pe- mindahbukuan. Termasuk didalamnya giro
wadiah yang diblokir untuk
tujuan tertentu misalnya dalam rangka escrow account
, giro yang diblokir oleh yang berwajib karena suatu perkara.
b. Tabungan wadiah
adalah titipan pihak ketiga pada bank syariah yang pe- narikannya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati
dengan kuitansi, kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
c. Atas bonus simpanan
wadiah dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan
perpajakan yang berlaku.
4. Perlakuan Akuntansi
Pengakuan dan pengukuran a. Giro
Wadiah 1 Giro
wadiah diakui sebesar nominal penyetoran atau penarikan yang
dilakukan oleh pemilik rekening.
Lampiran SE BI No. 526BPS Tanggal 27 Oktober 2003 Bagian IV Akuntansi Kewajiban
Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia IV-5
2 Setoran giro wadiah
yang diterima secara tunai diakui pada saat uang diterima. Setoran giro
wadiah melalui kliring diakui setelah efektif
diterima. b. Tabungan
Wadiah 1 Tabungan
wadiah diakui sebesar nominal penyetoran atau penarikan
yang dilakukan oleh pemilik rekening. 2 Setoran tabungan
wadiah yang diterima secara tunai diakui pada saat
uang diterima. Setoran tabungan wadiah
melalui kliring diakui setelah efektif diterima.
c. Pemberian bonus atas simpanan kepada nasabah diakui sebagai beban
pada saat terjadinya.
Penyajian
Saldo simpanan wadiah
disajikan sebesar jumlah nominalnya untuk masing- masing bentuk simpanan.
5. Ilustrasi Jurnal