Perlakuan Akuntansi Ilustrasi Jurnal

Lampiran SE BI No. 526BPS Tanggal 27 Oktober 2003 Bagian IV Akuntansi Kewajiban Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia IV-17

1. Definisi

Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah taksiran kerugian akibat tidak dipenuhinya komitmen dan kontinjensi oleh nasabah.

2. Dasar Pengaturan

a. Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi dibentuk sebesar taksiran kerugiannya serta diakui sebagai beban dan kewajiban secara terpisah. PSAK 31: Akuntansi Perbankan Paragraf 77 b. Bank membentuk taksiran kerugian yang dibentuk berdasarkan kualitas komitmen dan kontinjensi setelah dikurangi estimasi nilai realisasi bersih jaminan. Kualitas komitmen dan kontinjensi dinilai dengan memperhatikan prospek usaha, kondisi keuangan, dan kemampuan membayar nasabah. PSAK

31: Akuntansi

Perbankan, paragraf 78 c. PSAK 5 7 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi. 3. Penjelasan a. Kadang-kadang bank mengadakan transaksi yang tidak berakibat pada pengakuan aktiva dan kewajiban pada neraca, tetapi berakibat pada timbulnya komitmen dan kontinjensi. Transaksi seperti itu seringkali merupakan bagian yang penting dari kegiatan usaha suatu bank dan dapat berdampak signifikan terhadap tingkat risiko yang dihadapi bank tersebut. b. Pada umumnya komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit digolongkan dalam kualitas lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. c. Pada umumnya komitmen dan kontinjensi yang telah jatuh tempo dan nasabah tidak dapat memenuhi kewajibannya dialihkan menjadi kredit. Selanjutnya perlakuan akuntansi untuk komitmen dan kontinjensi yang telah dialihkan tersebut mengikuti akuntansi untuk kredit.

4. Perlakuan Akuntansi

Pengakuan dan Pengukuran a. Besarnya estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi dibentuk minimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan diakui sebagai beban pada periode berjalan. b. Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi dapat dilakukan setiap saat atau pada setiap tanggal laporan keuangan. c. Jika terjadi perubahan kualitas komitmen dan kontinjensi setelah tanggal neraca tetapi sebelum pemeriksaan lapangan oleh auditor eksternal selesai dilakukan, maka perubahan tersebut dianggap Lampiran SE BI No. 526BPS Tanggal 27 Oktober 2003 Bagian IV Akuntansi Kewajiban Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia IV-18 sebagai peristiwa setelah tanggal neraca yang mempengaruhi tanggal neraca subsequent event dan diakui sebagai koreksi saldo laba. Jika perubahan kualitas komitmen dan kontinjensi terjadi setelah tanggal neraca dan pemeriksaan lapangan oleh auditor eksternal telah selesai dilakukan, maka perubahan tersebut dianggap sebagai perubahan estimasi dan diakui sebagai koreksi dalam laporan labarugi tahun berjalan. Penyajian Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi disajikan pada neraca sebagai kewajiban.

5. Ilustrasi Jurnal

a. Pembentukan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Db. Beban estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kr. Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi b. Koreksi kelebihan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 1 jika diketahui pada masa subsequent event : Db. Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kr. Saldo laba 2 jika diketahui setelah masa subsequent event : Db. Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kr. Pendapatan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi c. Koreksi kekurangan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 1 jika diketahui pada masa subsequent event : Db. Saldo laba Kr. Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 2 jika diketahui setelah masa subsequent event : Db. Beban estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kr. Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi

6. Pengungkapan