Perlakuan Akuntansi INVESTASI PADA EFEK SURAT BERHARGA 1.

Lampiran SE BI No. 526BPS Tanggal 27 Oktober 2003 Bagian III Akuntansi Aktiva Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia III-22 e. Selain karena ketentuan pada poin d, akad istishna dapat dihentikan jika kedua belah pihak telah memenuhi kewajibannya. f. Pengakuan pendapatan pada piutang istishna harus diakui bila seluruh kondisi berikut terpenuhi: 1 Perusahaan telah memindahkan resiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli. 2 Perusahaan tidak lagi mengelola atau mengendalikan secara efektif atas barang yang dijual. 3 Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. 4 Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada perusahaan tersebut. 5 Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dapat diukur secara andal. g. Mekanisme pembayaran istishna harus disepakati dalam akad dan dapat dilakukan dengan cara: 1 Pembayaran dimuka, yaitu pembayaran dilakukan secara keseluruh- an pada saat akad sebelum aktiva istishna diserahkan kepada pembeli akhir. 2 Pembayaran saat penyerahan barang, yaitu pembayaran dilakukan pada saat barang diterima oleh pembeli akhir. Cara pembayaran ini dimungkinkan adanya pembayaran termin sesuai dengan progres pembuatan aktiva istishna . 3 Pembayaran ditangguhkan, yaitu pembayaran dilakukan setelah aktiva istishna diserahkan kepada pembeli akhir. h. Metode pengakuan pendapatan yang digunakan jika bank menggunakan mekanisme pembayaran dimuka adalah pengakuan pendapatan dan jurnal transaksinya sebagaimana dalam transaksi salam . i. Metode pengakuan pendapatan yang dapat digunakan jika bank meng- gunakan mekanisme pembayaran dimuka dan saat penyerahan adalah metode persentase penyelesaian dan metode akad selesai. j. Metode pengakuan pendapatan yang digunakan jika bank menggunakan mekanisme pembayaran ditangguhkan adalah pengakuan pendapatan dan jurnal transaksinya sebagaimana dalam transaksi murabahah . k. Pembeli mempunyai hak untuk memperoleh jaminan dari penjual atas: 1 jumlah yang telah dibayarkan; 2 penyerahan barang pesanan sesuai dengan spesifikasi dan tepat waktu. l. Penjual mempunyai hak untuk mendapatkan jaminan bahwa harga yang disepakati akan dibayar tepat waktu. m. Perpindahan kepemilikan barang pesanan dari penjual ke pembeli dilaku- kan pada saat penyerahan sebesar jumlah yang disepakati. Perpindahan kepemilikan ini terjadi secara otomatis dengan tanpa syarat. n. Biaya pra-akad adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh bank terkait dengan aktiva istishna sebelum akad ditandatangani dan disepakati oleh nasabah.

4. Perlakuan Akuntansi

Pengakuan dan Pengukuran Lampiran SE BI No. 526BPS Tanggal 27 Oktober 2003 Bagian III Akuntansi Aktiva Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia III-23 a. Perlakuan akuntansi jika penyelesaian pembayaran dilakukan dengan cara pembayaran dimuka secara penuh maka perlakuan akuntansinya mengikuti perlakuan akuntansi untuk transaksi salam , namun istilah “piutang salam ” diganti menjadi “Aktiva istishna dalam penyelesaian” sedangkan “hutang salam ” diganti menjadi “hutang istishna ”. b. Perlakuan akuntansi jika penyelesaian pembayaran dilakukan bersamaan dengan proses pembuatan aktiva istishna , adalah sebagai berikut: 1 Biaya pra-akad diakui sebagai biaya ditangguhkan sebesar jumlah yang dikeluarkan oleh bank. 2 Biaya ditangguhkan yang berasal dari biaya pra-akad diakui sebagai aktiva istishna dalam penyelesaian pada saat akad ditandatangani. 3 Biaya istishna diakui sebagai aktiva istishna dalam penyelesaian pada saat terjadinya. 4 Biaya istishna paralel diakui sebagai aktiva dalam penyelesaian pada saat diterimanya tagihan dari sub-kontraktor sebesar jumlah tagihan dan pada saat yang bersamaan diakui hutang istishna kepada sub- kontraktor. 5 Tagihan setiap termin dari bank kepada pembeli akhir diakui sebagai piutang istishna dan pada saat bersamaan diakui termin istishna . 6 Jika menggunakan metode persentase penyelesaian, pada akhir periode laporan keuangan diakui pendapatan istishna dan harga pokok istishna . Selisih antara pendapatan istishna dan harga pokok diakui sebagai margin keuntungan istishna . 7 Jika menggunakan metode akad selesai, pada saat barang selesai dibuat, diakui pendapatan istishna dan harga pokok istishna . Selisih antara pendapatan istishna dan harga pokok diakui sebagai margin keuntungan istishna. c. Perlakuan akuntansi jika penyelesaian pembayaran dilakukan dengan cara tangguh setelah penyerahan barang maka perlakuan akuntansinya mengikuti perlakuan akuntansi untuk transaksi murabahah , namun istilah “piutang murabahah ” diganti menjadi “piutang istishna ” sedangkan “ margin murabahah ditangguhkan” diganti dengan ” margin istishna ditangguhkan”. Penyajian a. Piutang istishna yang berasal dari transaksi istishna yang penyelesaian pembayarannya bersamaan dengan proses pembuatan aktiva istishna disajikan di neraca sebesar tagihan termin kepada pembeli akhir. b. Piutang istishna yang berasal dari transaksi istishna yang penyelesaian pembayarannya secara tangguh setelah penyerahan aktiva istishna disajikan di neraca sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan piutang istishna dikurangi margin istishna yang ditangguhkan.

5. Jurnal