Jurnal INVESTASI PADA EFEK SURAT BERHARGA 1.

Lampiran SE BI No. 526BPS Tanggal 27 Oktober 2003 Bagian III Akuntansi Aktiva Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia III-23 a. Perlakuan akuntansi jika penyelesaian pembayaran dilakukan dengan cara pembayaran dimuka secara penuh maka perlakuan akuntansinya mengikuti perlakuan akuntansi untuk transaksi salam , namun istilah “piutang salam ” diganti menjadi “Aktiva istishna dalam penyelesaian” sedangkan “hutang salam ” diganti menjadi “hutang istishna ”. b. Perlakuan akuntansi jika penyelesaian pembayaran dilakukan bersamaan dengan proses pembuatan aktiva istishna , adalah sebagai berikut: 1 Biaya pra-akad diakui sebagai biaya ditangguhkan sebesar jumlah yang dikeluarkan oleh bank. 2 Biaya ditangguhkan yang berasal dari biaya pra-akad diakui sebagai aktiva istishna dalam penyelesaian pada saat akad ditandatangani. 3 Biaya istishna diakui sebagai aktiva istishna dalam penyelesaian pada saat terjadinya. 4 Biaya istishna paralel diakui sebagai aktiva dalam penyelesaian pada saat diterimanya tagihan dari sub-kontraktor sebesar jumlah tagihan dan pada saat yang bersamaan diakui hutang istishna kepada sub- kontraktor. 5 Tagihan setiap termin dari bank kepada pembeli akhir diakui sebagai piutang istishna dan pada saat bersamaan diakui termin istishna . 6 Jika menggunakan metode persentase penyelesaian, pada akhir periode laporan keuangan diakui pendapatan istishna dan harga pokok istishna . Selisih antara pendapatan istishna dan harga pokok diakui sebagai margin keuntungan istishna . 7 Jika menggunakan metode akad selesai, pada saat barang selesai dibuat, diakui pendapatan istishna dan harga pokok istishna . Selisih antara pendapatan istishna dan harga pokok diakui sebagai margin keuntungan istishna. c. Perlakuan akuntansi jika penyelesaian pembayaran dilakukan dengan cara tangguh setelah penyerahan barang maka perlakuan akuntansinya mengikuti perlakuan akuntansi untuk transaksi murabahah , namun istilah “piutang murabahah ” diganti menjadi “piutang istishna ” sedangkan “ margin murabahah ditangguhkan” diganti dengan ” margin istishna ditangguhkan”. Penyajian a. Piutang istishna yang berasal dari transaksi istishna yang penyelesaian pembayarannya bersamaan dengan proses pembuatan aktiva istishna disajikan di neraca sebesar tagihan termin kepada pembeli akhir. b. Piutang istishna yang berasal dari transaksi istishna yang penyelesaian pembayarannya secara tangguh setelah penyerahan aktiva istishna disajikan di neraca sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan piutang istishna dikurangi margin istishna yang ditangguhkan.

5. Jurnal

Jurnal ini merupakan transaksi istishna dengan pembayaran pada saat penye- rahan aktiva istishna pembayaran dengan progress penyelesaian. a. Pengakuan biaya pra-akad 1 Pada saat dikeluarkannya biaya akad Db. Beban pra-akad yang ditangguhkan Kr. KasHutang Lampiran SE BI No. 526BPS Tanggal 27 Oktober 2003 Bagian III Akuntansi Aktiva Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia III-24 2 Pada saat ada kepastian transaksi istishna a Jika akad ditandatangani Db. Aktiva istishna dalam penyelesaian Kr. Beban pra-akad yang ditangguhkan b Jika akad tidak ditandatangani Db. Beban pra-akad Kr. Beban pra-akad yang ditangguhkan b. Pada saat pengeluaran biaya untuk memproduksi aktiva istishna . Db. Aktiva istishna dalam penyelesaian Kr. Hutang c. Pada saat pembayaran utang Db. Hutang Kr. KasRekening pemasok d. Pada saat bank menagih kepada pembeli akhir Db. Piutang istishna Kr. Termin istishna e. Pada saat penerimaan pembayaran dari pembeli akhir Db. KasRekening nasabah pemesan Kr. Piutang istishna f. Jika menggunakan metode prosentase penyelesaian: 1 Pengakuan harga pokok dan pendapatan pada akhir periode laporan keuanganpada akhir termin: Db. Harga pokok istishna Db. Aktiva istishna dalam penyelesaian penyesuaian Kr. Pendapatan istishna 2 Pada saat bank menerima barang pesanan dari sub kontraktor: Db. Persediaan Kr. Aktiva istishna dalam penyelesaian 3 Pada saat penyelesaian akad dan penyerahan barang pesanan kepada pembeli akhir: Db. Termin istishna Kr. Persediaan g. Jika menggunakan metode akad selesai: 1 Pada saat bank menerima barang pesanan dari sub kontraktor: Db. Persediaan Kr. Aktiva istishna dalam penyelesaian 2 Pada saat penyelesaian akad dan penyerahan barang pesanan kepada pembeli akhir: Db. Tagihan termin istishna Kr. Persediaan Kr. Pendapatan bersih istishna Istishna Paralel a. Pengakuan Biaya Pra-Akad 1 Pada saat dikeluarkannya biaya akad Db. Beban pra-akad yang ditangguhkan Kr. KasUtang 2 Pada saat ada kepastian penandatangan akad Lampiran SE BI No. 526BPS Tanggal 27 Oktober 2003 Bagian III Akuntansi Aktiva Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia III-25 a Jika akad ditandatangani Db. Aktiva istishna dalam penyelesaian Kr. Beban pra-akad yang ditangguhkan b Jika akad tidak ditandatangani Db. Beban pra-akad yang ditangguhkan Kr. Beban pra-akad b. Pengakuan harga perolehan aktiva istishna : 1 Pada saat penerimaan tagihan dari sub-kontraktor untuk memproduk- si aktiva istishna . Db. Aktiva istishna dalam penyelesaian Kr. Hutang istishna 2 Apabila aktiva istishna yang dipesan bank kepada sub-kontraktor tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan akhir maka bank harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memenuhi spesifikasi. Pada saat pengeluaran biaya tersebut, dijurnal: Db. Aktiva istishna dalam penyelesaian Kr. Hutang istishna c. Pada saat pembayaran utang Db. Hutang istishna Kr. KasRekening sub-kontraktor d. Pada saat penagihan bank kepada pemesan pembeli akhir Db. Piutang istishna Kr. Tagihan termin istishna rekening tagihan termin istishna merupakan contra account dari aktiva istishna dalam penyelesaian e. Pada saat penerimaan pembayaran dari pemesan pembeli akhir Db. KasRekening nasabah pemesan Kr. Piutang istishna f. Jika menggunakan metode prosentase penyelesaian: 1 Pengakuan harga pokok dan pendapatan pada akhir periode laporan keuanganpada akhir termin: Db. Harga pokok istishna Db. Aktiva istishna dalam penyelesaian penyesuaian Kr. Pendapatan istishna 2 Pada saat bank menerima barang pesanan dari sub kontraktor: Db. Persediaan Kr. Aktiva istishna dalam penyelesaian 3 Pada saat penyelesaian akad dan penyerahan barang pesanan kepada pembeli akhir: Db. Termin istishna Kr. Persediaan g. Jika menggunakan metode akad selesai: 1 Pada saat bank menerima barang pesanan dari sub kontraktor: Db. Persediaan Kr. Aktiva istishna dalam penyelesaian 2 Pada saat penyelesaian akad dan penyerahan barang pesanan kepada pembeli akhir: Lampiran SE BI No. 526BPS Tanggal 27 Oktober 2003 Bagian III Akuntansi Aktiva Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia III-26 Db. Tagihan termin istishna Kr. Persediaan Kr. Pendapatan bersih istishna

6. Pengungkapan