Perlakuan Akuntansi Jurnal SIMPANAN DARI BANK LAIN 1.

Lampiran SE BI No. 526BPS Tanggal 27 Oktober 2003 Bagian IV Akuntansi Kewajiban Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia IV-10

2. Dasar Pengaturan

a. Biaya istishna paralel diakui sebagai aktiva istishna dalam penyelesaian pada saat diterimanya tagihan dari subkontraktor kepada bank PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah, paragraf 91.b. b. Bank mengakui aktiva istishna dalam penyelesaian sebesar jumlah termin yang ditagih oleh penjual dan sekaligus mengakui hutang istishna kepada penjual. PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah, paragraf 100 3. Penjelasan a. Jika penyelesaian pembayaran istishna dilakukan dengan cara pem- bayaran dimuka secara penuh pada saat akad oleh pembeli akhir maka perlakuan akuntansi untuk hutang istishna mengikuti perlakuan akuntansi hutang salam . b. Jika pembeli akhir membayar uang muka kepada bank dalam proses pem- buatan aktiva istishna maka penerimaan uang muka tersebut diperlakukan sebagai pembayaran termin.

4. Perlakuan Akuntansi

Pengakuan dan Pengukuran a. Hutang istishna yang berasal dari transaksi istishna yang pembayarannya bersamaan dengan proses pembuatan aktiva istishna : 1 diakui pada saat diterima tagihan dari sub kontraktor kepada bank sebesar nilai tagihan. 2 dihapuskan dari neraca pada saat dilakukan pembayaran sebesar jumlah yang dibayar. b. Hutang istishna yang berasal dari transaksi istishna yang pembayarannya dilakukan dimuka secara penuh: 1 diakui pada saat pembayaran harga barang diterima dari pembeli akhir sebesar jumlah yang diterima. 2 dihapuskan dari neraca pada saat dilakukan penyerahan barang kepada pembeli akhir sebesar nilai kontrak. c. Jika pembeli akhir membayar uang muka kepada bank dalam proses pembuatan aktiva istishna maka penerimaan uang muka tersebut diperlakukan sebagai pembayaran termin sebesar jumlah uang muka yang dibayarkan. Penyajian Hutang istishna disajikan di neraca sebesar: a. tagihan dari sub kontraktor yang belum dilunasi jika berasal dari transaksi istishna yang pembayarannya bersamaan dengan proses pembuatan aktiva istishna ; atau b. nilai kontrak penjualan kepada pembeli akhir yang belum diserahkan barang pesanannya jika berasal dari transaksi istishna yang pembayaran- nya dilakukan dimuka secara penuh.

5. Jurnal

Lampiran SE BI No. 526BPS Tanggal 27 Oktober 2003 Bagian IV Akuntansi Kewajiban Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia IV-11 a. Jurnal hutang istishna yang berasal dari transaksi istishna yang pem- bayarannya bersamaan dengan proses pembuatan aktiva istishna 1 Pada saat diterima tagihan dari sub kontraktor: Db. Aktiva istishna dalam penyelesaian Kr. Hutang istishna 2 Pada saat pembayaran tagihan kepada sub kontraktor: Db. Hutang istishna Kr. KasRekening Sub kontraktor b. Jurnal hutang istishna yang berasal dari transaksi istishna yang pem- bayarannya dilakukan dimuka secara penuh 1 Pada saat diterima pembayaran harga barang secara penuh dari pembeli akhir Db. KasRekening pembeli akhir Kr. Hutang istishna 2 Pada saat penyerahan barang kepada pembeli akhir: Db. Hutang istishna Kr. Persediaan Kr. Pendapatan bersih istishna jika untung c. Penerimaan uang muka atas pembayaran barang pesanan yang masih dalam proses dari pembeli akhir 1 Pada saat penerimaan pembayaran Db. KasRekening pembeli akhir Kr. Termin istishna 2 Pada saat penyerahan barang kepada pembeli akhir Db. Termin istishna Kr. Persediaan d. Jurnal lainnya yang terkait dengan transaksi istishna lihat bagian ketentuan piutang istishna dan aktiva istishna dalam penyelesaian.

6. Pengungkapan