Lampiran SE BI No. 526BPS Tanggal 27 Oktober 2003 Bagian XIII Catatan Atas Laporan Keuangan
Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia XIII-1
BAGIAN XIII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. UMUM
1. Pengungkapan pada umumnya dilakukan dalam catatan atas laporan
keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan. 2.
Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan mengenai gambaran umum bank syariah, ikhtisar kebijakan akuntansi, penjelasan pos-pos laporan
keuangan dan informasi penting lainnya.
3. Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos
dalam neraca; laporan laba rugi; laporan perubahan ekuitas; laporan arus kas; laporan perubahan dana investasi terikat; laporan sumber dan penggunaan
dana zakat, infak dan sadaqah; dan laporan sumber dan penggunaan dana
qardhul hasan harus berkaitan dengan informasi yang ada dalam catatan atas
laporan keuangan. 4.
Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan: a. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan
akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting.
b. Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan dalam neraca; laporan laba rugi; laporan perubahan ekuitas; laporan arus kas;
laporan perubahan dana investasi terikat; laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak dan sadaqah; dan laporan sumber dan
penggunaan dana qardhul hasan.
c. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam neraca; laporan laba rugi;
laporan perubahan ekuitas; laporan arus kas; laporan perubahan dana investasi terikat; laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak dan
sadaqah; dan laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan
tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.
d. Penjelasan dan perincian pos-pos yang nilainya material dan pos-pos yang bersifat khusus bank syariah tanpa mempertimbangkan materialitas-
nya. e. Penjelasan sifat dari unsur utamanya dan perincian pos yang merupakan
hasil penggabungan beberapa akun sejenis. f.
Jumlah dan saldo pos dari setiap jenis transaksi dengan pihak terkait pihak yang memiliki hubungan istimewa secara terpisah.
g. Aktiva bank syariah yang diasuransikan yang meliputi: jenis dan nilai aktiva yang diasuransikan, nilai pertanggungan asuransi serta pendapat
manajemen atas kecukupan pertanggungan asuransi. Dalam hal tidak di- asuransikan, harus diungkapkan alasannya.
Lampiran SE BI No. 526BPS Tanggal 27 Oktober 2003 Bagian XIII Catatan Atas Laporan Keuangan
Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia XIII-2
B. UNSUR-UNSUR CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 1.