Pengungkapan Perlakuan Akuntansi AKTIVA TETAP DAN AKUMULASI PENYUSUTAN 1.

Lampiran SE BI No. 526BPS Tanggal 27 Oktober 2003 Bagian III Akuntansi Aktiva Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia III-98 Kr. Aktiva lain-piutang ijarah Db. Piutang Ijarah dalam penyelesaian Kr. Rekening lawan- piutang ijarah dalam penyelesaian

6. Pengungkapan

Hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain: Rincian piutang ijarah berdasarkan jumlah, jangka waktu, jenis valuta. R.3.AKTIVA LAINNYA 1. Definisi Aktiva lainnya adalah aktiva yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam pos-pos sebelumnya dan tidak cukup material disajikan dalam pos tersendiri.

2. Dasar Pengaturan

a. PSAK 16 Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain b. PSAK 46 Akuntansi Pajak Tangguhan

c. PSAK 47 Akuntansi Tanah

d. PSAK 59 Akuntansi Perbankan Syariah 3.

Penjelasan a. Komponen aktiva lain-lain, antara lain: 1 aktiva tetap yang tidak digunakan; 2 beban dibayar dimuka; 3 beban yang ditangguhkan; 4 agunan yang diambil alih; 5 emas batangan; 6 commemorative coin ; dan 7 uang muka pajak. b. Aktiva tetap yang tidak digunakan adalah aktiva tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif operasional dan ditahan untuk dilepaskan. c. Beban dibayar dimuka adalah biaya yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai beban pada periode terjadinya dan masa manfaatnya jangka waktu telah diperjanjikan sejak awal. Misalnya: biaya asuransi, biaya sewa. d. Beban yang ditangguhkan adalah biaya yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai beban pada periode terjadinya dan masa manfaatnya ditentukan oleh kebijakan manajemen. Beban ditangguhkan antara lain berupa hak atas tanah, yaitu biaya legal audit , biaya pengukuran dan pematokan ulang, biaya notaris, biaya jual beli dan PPAT, pajak terkait dengan jual beli tanah dan biaya resmi yang dibayar kepada kas negara. e. Agunan yang diambil alih adalah agunan yang diperoleh bank dari pem- biayaan macet setelah adanya pengalihan hak kepemilikan melalui lelang atau penyerahan secara sukarela oleh nasabah.

4. Perlakuan Akuntansi

Lampiran SE BI No. 526BPS Tanggal 27 Oktober 2003 Bagian III Akuntansi Aktiva Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia III-99 Pengakuan dan Pengukuran a. Pada dasarnya aktiva lainnya diakui pada saat terjadinya sebesar biaya perolehan. b. Emas batangan dinilai sebesar harga pasar setelah dikurangi dengan taksiran biaya penjualan net realizable value . c. Aktiva tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif dan ditahan untuk dilepaskan: 1 dinilai sebesar nilai tercatat dan tidak disusutkan; 2 jika terjadi penurunan nilai, aktiva tersebut harus diturunkan nilainya dan diakui kerugiannya pada saat terjadinya; dan 3 keuntungan atau kerugian diakui pada saat aktiva tersebut dilepaskan. d. Commemorative coin dinilai sebesar nilai perolehannya. e. Agunan yang diambil alih: 1 Apabila nilai agunan yang diperoleh, baik melalui lelang maupun penyerahan secara sukarela, lebih kecil daripada pembiayaan atau piutang, maka selisihnya dibebankan pada Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif PKAP pembiayaan atau piutang. 2 Apabila nilai agunan yang diperoleh, baik melalui lelang maupun penyerahan secara sukarela, lebih besar daripada pembiayaan atau piutang, maka selisihnya dikembalikan kepada nasabah. 3 Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi dan tidak disusutkan. 4 Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. 5 Agunan yang diambil alih sekurang-kurangnya dalam waktu satu tahun dilakukan penilaian kembali untuk memastikan ada tidaknya penurunan nilai permanen. Penyajian Aktiva lainnya disajikan secara gabungan sesuai dengan karakteristik jenis masing-masing aktiva lainnya, kecuali oleh otoritas pengawas atau ketentuan harus disajikan tersendiri.

5. Jurnal