Perlakuan Akuntansi Ilustrasi Pengungkapan
Lampiran SE BI No. 526BPS Tanggal 27 Oktober 2003 Bagian III Akuntansi Aktiva
Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia III-9
c. PSAK 13 tentang Akuntansi Investasi
d. Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia PAPI tahun 2001
e. Obligasi syariah adalah surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan oleh emiten kepada pemegang obligasi
syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasilmarginfee serta membayar
kembali pada saat jatuh tempo. Fatwa DSN No. 32DSN-MUIIX2002
f. Obligasi
syariah mudharabah adalah obligasi syariah yang berdasarkan
akad mudharabah
dengan memperhatikan substansi fatwa DSN-MUI No. 7DSN-MUIIV2000 tentang pembiayaan
mudharabah . Fatwa DSN-MUI
No. 33DSN-MUIIX2002
g. Fatwa tentang pedoman pelaksanaan investasi untuk reksadana syariah.
Fatwa DSN-MUI No. 20DSN-MUIIX2002 3.
Penjelasan
a. Efek yang dapat dimiliki oleh bank diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan fatwa DSN-MUI.
b. Investasi pada efek hanya dapat dilakukan pada efek-efek yang diterbitkan oleh emiten yang jenis kegiatan usahanya tidak bertentangan
dengan prinsip syariah. c.
Jenis kegiatan yang bertentangan dengan prinsip syariah antara lain: 1. usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagang-
an yang dilarang; 2. usaha lembaga keuangan konvensional
ribawi termasuk perbankan
dan asuransi konvensional; 3. usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan
makanan dan minuman yang haram; 4. usaha yang memproduksi, mendistribusi dan atau menyediakan
barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
d. Reksadana syariah adalah reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal
sebagai pemilik harta shahibul maal
dengan manajer investasi sebagai wakil pemilik harta
shahibul maal maupun antara manajer investasi
sebagai wakil pemilik harta shahibul maal
dengan pengguna investasi.