Akuntansi Perbankan Penjelasan IJARAH 1.

Lampiran SE BI No. 526BPS Tanggal 27 Oktober 2003 Bagian III Akuntansi Aktiva Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia III-79 10 Jika nasabah menjual aktiva kepada bank dan menyewanya kembali maka perlakuan akuntansi bank sebagai pemilik obyek sewa diterapkan. PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah , paragraf 127. 11 Jika bank menjual aktiva kepada nasabah dan menyewanya kembali, maka perlakuan akuntansi bank sebagai penyewa diterapkan sebagai berikut: a Keuntungan atau kerugian penjualan aktiva diakui bank pada saat terjadinya transaksi penjualan jika penyewaan kembali dilakukan secara ijarah ; dan b Keuntungan atau kerugian penjualan aktiva dialokasikan sebagai sebagai penyesuaian terhadap beban ijarah selama masa akad jika penyewaan kembali dilakukan secara ijarah muntahiyah bittamlik . PSAK

59: Akuntansi Perbankan

Syariah , paragraf 128. 12 Jika bank menyewakan kepada nasabah aktiva yang sebelumnya disewa oleh bank dari pihak ketiga, maka perlakuan akuntansi bank sebagai pemilik obyek sewa dan penyewa diterapkan. PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah , paragraf 129.

3. Penjelasan

a. Dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang disempurnakan dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998, Ijarah Muntahiyyah Bittamlik disebut juga dengan istilah Ijarah Wa Iqtina . Dalam PAPSI dipergunakan istilah Ijarah Muntahiyyah Bittamlik dengan pertimbangan sebagai berikut: 1 Lebih dikenal pada Perbankan Islam Internasional 2 Menggambarkan proses, yaitu sewa yang diakhiri dengan opsi kepemilikan, sedangkan pada Ijarah Wa Iqtina menimbulkan persepsi adanya sewa dan kepemilikan dilakukan secara bersamaan. b. Aktiva ijarah dapat dipindahkan kepemilikannya kepada penyewa melalui: 1 Hibah; 2 Penjualan pada akhir masa sewa dengan pembayaran tertentu yang disepakati di awal akad; 3 Penjualan sebelum akhir akad dengan harga yang sebanding dengan cicilan ijarah yang masih tersisa; dan 4 Penjualan secara bertahap. c. Pada dasarnya ijarah muntahiyah bittamlik perlakuan akuntansinya sama dengan perlakuan akuntansi ijarah operasi kecuali yang berkaitan dengan pemindahan hak kepemilikan. d. Pembayaran ijarah dapat dilakukan dimuka, dibelakang atau secara angsuran. e. Jumlah sewa yang dibayarkan tidak memisahkan antara pokok sewa dan margin sewa.

4. Perlakuan Akuntansi