Perubahan tarif impor produk susu yang awalnya sebesar 20 persen menjadi 5 persen menyebabkan perusahaan susu di Indonesia harus siap
berhadapan dengan produk-produk luar negeri yang masuk ke dalam negeri. Harga produk-produk impor yang jadi lebih murah dan berkualitas mengharuskan
perusahaan untuk dapat mampu meningkat kualitas dengan peningkatan harga yang tidak tinggi.
Kebijakan pemerintah lainnya yang berkaitan dengan pengolahan makanan dan minuman yaitu tentang perlindungan masyarakat dari produk pangan olahan
yang membahayakan kesehatan masyarakat. Kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan perlindungan makanan yaitu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 69 tahun 1999 peraturan yang berisikan kewajiban pendaftaran produk pangan olahan. Dalam PP No. 69 tahun 1999 menyatakan bahwa semua produk
makanan dan minuman yang akan dijual di wilayah Indonesia, baik produksi lokal maupun impor, harus didaftarkan dan mendapatkan nomor pendaftaran dari Badan
POM, sebelum boleh diedarkan ke pasar. Peraturan ini berlaku bagi semua produk pangan yang dikemas dan menggunakan label sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Sesuai dengan peraturan tersebut perusahaan telah mendaftarkan produknya ke Badan POM.
5. Faktor Ekonomi
Keadaan perekonomian suatu negara mempengaruhi kinerja perusahaan dalam memasarkan produknya. Perekonomian yang stabil dan berkembang
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Beberapa kondisi perekonomian suatu negara adalah tingkat inflasi.
Tingkat infasi disuatu negara dapat mempengaruhi daya beli masyarakat.
Tingkat inflasi yang tinggi mengurangi daya beli masyarakat yang kemudian mengurangi juga permintaan terhadap produk susu perusahaan. Tingkat inflasi
yang meningkat pada tahun 2006 sebesar 5,27 persen menjadi 6,71 persen pada tahun 2007 mencerminkan pengurangan daya beli dari masyarakat Indonesia
Tabel 22.
Tabel 22. Perbandingan Inflasi Tahun kalender, Year on Year,
Tahun 2003-2007
Tingkat Inflasi Periode Waktu
2003 2004
2005 2006
2007 Januari–November Tahun
Kalender 4,08
5,31 17,17
5,32 5,43
November terhadap November year on year
tahun n tahun n-1 5,33
6,18 18,38
5,27 6,71
Sumber : www.bps.go.id
Selain dari pada tingkat inflasi, fluktuasi nilai mata uang asing juga mempengaruhi keadaan iklim perekonomian negara. Fluktuasi nilai tukar mata
uang dollar yang tidak stabil dan meningkat pada bulan Nopember 2007 sebesar Rp 9.764 jika dibandingkan pada bulan Januari 2007 sebesar Rp 9.568. Fluktuasi
yang tidak stabil ini juga mempengaruhi biaya produksi produk susu UHT perusahaan. Pengaruh flutuasi kurs mata uang dollar pada perusahaan dikarenakan
perusahaan mengimpor bahan kemasan untuk produk minuman UHT. Dalam penyediaan bahan baku kemasan tersebut perusahaan bekerjasama dengan
pemasok dari luar negeri dan melakukan transaksi berdasarkan tingkat kurs mata uang asing yang di terbitkan oleh Bank Indonesia Tabel 23.
Tabel 23. Kurs Mata Uang US Dollar Tahun
Bulan Kuantitas
Dollar Kurs Jual
Rp Kurs Beli
Rp
November 1
9,764 8,764
Oktober 1
9,607 8,607
September 1
9,810 8,810
Agustus 1
9,867 8,867
Juli 1
9,567 8,567
Juni 1
9,484 8,484
Mei 1
9,344 8,344
April 1
9,598 8,437
Maret 1
9,664 8,664
Februari 1
9,568 8,568
2007
Januari 1
9,568 8,568
Desember 1
9,587 8,587
November 1
9,635 8,635
Oktober 1
9,687 8,687
September 1
9,643 8,643
Agustus 1
9,594 8,594
Juli 1
9,625 8,625
Juni 1
9,863 8,863
Mei 1
9,485 8,485
April 1
9,437 8,437
Maret 1
9,672 8,672
Februari 1
9,753 8,753
2006
Januari 1
10,471 9,421
Sumber : www.bi.go.id
Selain dari pada itu, dengan kenaikan harga bahan baku susu segar yang dijual kepada produsen pengolah susu segar juga mempengaruhi perusahaan.
Harga susu segar dari produsen susu di provinsi Jawa Barat cendrung meningkat dari mulai bulan januari hingga desember tahun 2007. Harga susu pada bulan
Januari sebesar Rp 1.494 pada bulan Januari 2007 meningkat menjadi Rp 2.343 pada bulan Desember 2007 Tabel 7.
5.2.2. Lingkungan mikro