Faktor Politik dan Hukum

Penggunaan internet oleh perusahaan dilakukan untuk berkomunikasi di dalam perusahaan atau dengan distributor melalui email. Selain itu, internet juga digunakan perusahaan untuk memperkenalkan profil perusahaan, produk-produk yang dijual oleh perusahaan serta komunikasi dengan konsumennya melalui website resmi perusahaan.

4. Faktor Politik dan Hukum

Keadaan politik serta hukum yang berlaku saat ini di Indonesia dapat mempengaruhi kegiatan operasional dan keberlangsungan usaha perusahaan. Peraturan-peraturan dan kebijakan permerintah dapat mempengaruhi perkembangan usaha di industri minuman susu UHT. Akan tetapi, peraturan dapat mempengaruhi perusahaan dalam hal memudahkan perusahaan atau mempersulit perusahaan untuk berkembang. Salah satu variabel politik yang dapat digunakan untuk menganalisa keadaan politik di suatu negara adalah kebijakan-kebijakan atau peraturan- peraturan yang dikeluarkan pemerintah yang berhubungan dengan industri susu. Salah satu kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan industri susu yaitu kebijakan tarif impor susu dalam negeri. Pada tahun 1998 pemerintahan Indonesia mengeluarkan kebijakan tarif impor susu tentang Tarif Bea Masuk produk susu berkisar antara 5 persen sampai 20 persen sesuai dengan SK Menteri Keuangan No 16KMK.0171998. Akan tetapi, pemerintah merubah tingkat tarif impor dengan mengeluarkan SK No 467KMK.011998 sehingga tarif impor sebesar 0 persen untuk bahan baku dan 5 persen untuk produk susu dan diperbaharui dengan mengeluarkan kemudian diperbaharui lagi menjadi SK Menteri Keuangan No 573KMK.012000 untuk tarif impor produk susu sebesar 5 persen. Perubahan tarif impor produk susu yang awalnya sebesar 20 persen menjadi 5 persen menyebabkan perusahaan susu di Indonesia harus siap berhadapan dengan produk-produk luar negeri yang masuk ke dalam negeri. Harga produk-produk impor yang jadi lebih murah dan berkualitas mengharuskan perusahaan untuk dapat mampu meningkat kualitas dengan peningkatan harga yang tidak tinggi. Kebijakan pemerintah lainnya yang berkaitan dengan pengolahan makanan dan minuman yaitu tentang perlindungan masyarakat dari produk pangan olahan yang membahayakan kesehatan masyarakat. Kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan perlindungan makanan yaitu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 tahun 1999 peraturan yang berisikan kewajiban pendaftaran produk pangan olahan. Dalam PP No. 69 tahun 1999 menyatakan bahwa semua produk makanan dan minuman yang akan dijual di wilayah Indonesia, baik produksi lokal maupun impor, harus didaftarkan dan mendapatkan nomor pendaftaran dari Badan POM, sebelum boleh diedarkan ke pasar. Peraturan ini berlaku bagi semua produk pangan yang dikemas dan menggunakan label sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Sesuai dengan peraturan tersebut perusahaan telah mendaftarkan produknya ke Badan POM.

5. Faktor Ekonomi