setelah ditentukan maka keputusan distribusi sangat kritis untuk mensukseskan perusahaan Peter dan Donnelly, 1992.
Menurut Peter dan Donnelly 1992, pemenuhan distribusi dibutuhkan karena karakteristik dari produk dan lingkungan yang dibutuhkan untuk menjual
produk, serta kebutuhan dan ekspektasi dari pembeli potensial, produk akan bervariasi dalam intensitas dari kebutuhan pemenuhan distribusinya. Ada tiga
pertimbangan distribusi yang berkaitan dengan hal ini yaitu : 1.
Distribusi intensif : disini perusahaan mencoba mendapatkan pengenalan melalui sebanyak mungkin pengecer dan tengkulak.
2. Distribusi selektif : disini perusahaan membatasi penggunaan para
perantara yang dipercaya menjadi terbaik yang tersedia. 3.
Distribusi eksklusif : disini perusahaan serius membatasi distribusi, dan para perantara diberikan hak eksklusif di dalam wilayah tertentu .
c. Keuangan dan akutansi
Kondisi keuangan sering dianggap ukuran tunggal terbaik dari posisi bersaing perusahaan dan daya tarik keseluruhan bagi investor. Menetapkan
kekuatan keuangan organisasi dan kelemahan amat penting untuk merumuskan strategi secara efektif. Likuiditas, solvabilitas, modal kerja, profatibilitas,
pemanfaatan harta, arus kas, dan modal perusahaan dapat mengeliminasi beberapa strategi alternatif yang mungkin.
d. Produksi atau Operasi
Aktivitas produksi atau operasi sering merupakan bagian terbesar dari aset manusia dan modal. Dalam kebanyakan industri, biaya utama untuk menghasilkan
produk dan jasa berasal dari operasi, jadi produksi atau opersai dapat mempunyai
nilai tinggi sebagai senjata persaingan dalam strategi perusahaan secara keseluruhan.
Fungsi produksi atau operasi dari suatu usaha terdiri dari semua aktivitas yang mengubah masukan menjadi barang dan jasa. Manajemen produksi atau
operasi menangani masukan, pengubahan, dan keluaran yang bervariasi antara industri dan pasar. Manajemen produksi atau operasi terdiri dari lima fungsi atau
bidang keputusan : proses, kapasitas, sediaan, tenaga kerja, dan mutu. Kekuatan dan kelemahan dalam lima fungsi produksi dapat berarti sukses atau gagal dari
suatu usaha.
e. Penelitian dan pengembangan
Bagian utama kelima dari operasi internal yang harus diteliti kekuatan dan kelemahannya adalah penelitian dan pengembangan litbang. Banyak perusahaan
tidak melakukan litbang dan banyak juga perusahaan lain yang tergantung pada kesuksesan aktivitas litbang agar dapat bertahan. Perusahaan yang menjalankan
strategi pengembangan produk harus mempunyai orientasi litbang yang kuat.
f. Sistem informasi manajemen operasi
Informasi mengikat semua fungsi bisnis menjadi satu dan menjadi dasar untuk semua keputusan manajerial. Informasi merupakan batu penjuru dari semua
organisasi. Informasi mewakili sumber utama keunggulan atu kelemahan bersaing. Menilai kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dalam sistem
informasi merupakan dimensi kritis dari pelaksanaan analisis internal.
2.6.2 Analisis Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan merupakan faktor-faktor yang berada diluar perusahaan yang mempengaruhi operasi perusahaan Boone dan Kurtz,
1992. Tujuan analisis dari lingkungan eksternal adalah untuk mengembangkan daftar kesempatan terbatas yang dapat menguntungkan perusahaan dan ancaman
yang seharusnya dihindari David, 2003. Menurut Kotler 2002, lingkungan eksternal perusahaan dibagi menjadi dua yaitu : lingkungan makro dan lingkungan
mikro. Menurut Pierce dan Robinson 1997, terdiri dari tiga perangkat faktor yang saling berkaitan yang memainkan peran penting dalam menentukan peluang,
ancaman, dan kendala yang dihadapi perusahaan. Ketiga faktor ini merupakan lingkungan eksternal perusahaan dan ketiga faktor tersebut yaitu :
1. Lingkungan Makro
Lingkunngan makro ini memberikan peluang, ancaman, dan kendala bagi perusahaan tetapi satu perusahaan jarang sekali mempunyai pengaruh berarti
terhadap lingkungan ini. Menurut Kotler 2002, faktor-faktor dari lingkungan makro yaitu :
1. Demografi
Faktor Demografi ini merupakan aspek yang berkaitan dengan populasi manusia, distribusi penduduk secara geografis, distribusi umur, kecendrungan
pergerakan penduduk dan sebagainya. Berbagai aspek demografis ini dapat dimanfaatkan perusahaan untuk dijadikan dasar dalam membuat strategi dan
program pemasarannya. 2.
Ekonomi Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat
suatu perusahaan beroperasi. Karena pola konsumsi dipengaruhi oleh kesejahteraan relatif berbagai segmen pasar, dalam perencanaan strategiknya
setiap perusahaan harus mempertimbangkan kecendrungan ekonomi di segmen-
segmen yang mempengaruhi industrinya baik di tingkat nasional maupun internasional. Perusahaan juga harus mempertimbangkan ketersediaan kredit
secara umum, tingkat penghasilan yang dapat dibelanjakan disposable income, serta kecendrungan belanja masyarakat, suku bunga primer, laju inflasi, serta
kecenderungan pertumbuhan PDB Pierce dan Robinson, 1997. 3.
Sosial-budaya Menurut Kotler 2002, masyarakat membentuk keyakinan, nilai, dan
norma kita. Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan
ekstern perusahaan yang berkembang dari pengaruh kultural, ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan etnik. Jika sikap sosial berubah, berubah pulalah
permintaan akan berbagai jenis pakaian, buku, kegiatan waktu senggang, dan sebagainya Pierce dan Robinson, 1997.
4. Politik dan Hukum
Menurut Kotler 2002, keputusan pemasaran dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan politik dan hukum. faktor-faktor politik menentukan
parameter legal dan regulasi yang membatasi operasi perusahaan. Arah dan stabilitasnya merupakan pertimbangan penting bagi para manajer dalam
merumuskan strategi perusahaan Pierce dan Robinson, 1997. 5.
Teknologi Faktor teknologi dalam lingkungan eksternal perusahaan perlu
diperhatikan agar dapat menghindari keusangan dan mendorong inovasi. Adaptasi teknologi yang kreatif dapat membuka kemungkinan terciptanya produk baru,
penyempurnaan produk yang sudah ada, atau penyempurnaan dalam teknik
produksi dan pemasaran. Terobosan teknologi dapat mempunyai dampak segera dan dramatik atas lingkungan perusahaan. Terobosan ini dapat membuka pasar
dan produk baru yang canggih atau dapat juga mempersingkat usia fasilitas produksi Pierce dan Robinson, 1997.
2. Lingkungan Mikro
Menurut kotler 2002, lingkungan mikro merupakan lingkungan eksternal perusahaan yang mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.
Menurut Amir 2005, faktor-faktor dari lingkungan mikro yaitu : 1.
Pemasok Pemasok mempunyai peran tersendiri. Pemasok memegang peranan
penting dalam menjamin suksesnya pemasaran. Keterlambatan pasokan bahan baku akan memberikan dampak atas pemenuhan pesanan perusahaan.
2. Pelanggan
Menurut Pierce dan Robinson 1997, mengembangkan profil pelanggan dan calon pelanggan perusahaan meningkatkan kemampuan para manajernya
untuk merencanakan operasi strategik untuk mengantisipasi perusahaan besar pasar.
3. Pesaing
Menurut Pierce dan Robinson 1997, menilai posisi bersaing dapat meningkatkan kesempatan perusahaan untuk merancang strategi yang
mengoptimalkan peluang yang muncul dari lingkungan. Pesaing merupakan perusahaan lain yang menawarkan produk yang sama dengan produk perusahaan
atau produk substitusinya.
4. Perantara Pemasaran
Perantara pemasaran adalah perusahaan lain yang membantu perusahaan dalam mempromosikan, menjual dan mendistribusikan barang-barang kepada
pembeli akhir.
3. Lingkungan Industri
Sesuatu bagian penting dari analisis eksternal adalah mengidentifikasikan perusahaan-perusahaan saingan lainnya dan menentukan kekuatan, kelemahan,
kemampuan, peluang, ancaman, sasaran hasil, dan strategi mereka.
Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi pesaing-pesaing sangat perlu untuk keberhasilan perumusan strategi David, 2003
Model lima kekuatan dari porter mengenai analisis persaingan merupakan pendekatan yang dipakai secara luas untuk mengembangkan strategi dalam
banyak industri David, 2004. Pengaruh persaingan terhadap strategi dalam industri dapat dilihat pada Gambar 1. Menurut Porter 1980, lima kekuatan
persaingan dalam lingkungan industri yaitu : 1.
Ancaman pendatang baru : Pendatang baru pada suatu industri membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian pasar, serta seringkali juga
sumberdaya yang besar. Akibat dari hal-hal tersebut harga dapat menjadi turun atau biaya membengkak sehingga mengurangi kemampuanlabaan.
Ancaman masuknya pendatang baru ke dalam industri tergantung pada rintangan masuk yang ada, digabung dengan reaksi dari para pesaing yang
sudah ada yang dapat diperkirakan oleh si pendatang baru. Ada enam sumber utama rintangan masuk yaitu : sekala ekonomis, diferensiasi
produk, kebutuhan modal, biaya beralih pemasok switching costs, akses ke saluran distribusi, kebijakan pemerintah.
2. Pemasok: pemasok dapat memanfaatkan kekuatan tawar menawarnya
terhadap para peserta industri dengan mengancam akan menaikan harga atau menurunkan mutu produk atau jasa yang dibeli. Pemasok yang kuat
karenanya dapat menekan kemampulabaan industri yang tidak mampu mengimbangi kenaikan biaya dengan menaikan haarganya sendiri.
3. Pembeli : pembeli dapat juga menekan harga, menuntut kualitas lebih
tinggi atau layanan lebih banyak, serta berperan sebagai pesaing satu sama lain. Semua ini dapat menurunkaan laba industri.
4. Produk substitusi : produk substitusi membatasi laba potensial dari industri
dengan menetapkan harga tertinggi ceiling price. Produk substitusi yang perlu mendapatkan perhatian besar adalah produk-produk yang kualitasnya
mampu menandingi kualitas produk industri atau dihasilkan oleh industri yang menikmati laba tinggi.
5. Para pesaing industri : persaingan dikalangan pesaing industri terjadi
karena mereka merasakan adanya tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki posisi dengan menggunakan taktik-taktik seperti persaingan
harga, perang iklan, introduksi produk, dan meningkatkan pelayanan atau jaminan kepada pelanggan. Persaingan tajam seperti ini bersumber pada
faktor-faktor yaitu : jumlah pesaing yang banyak atau seimbang, pertumbuhan industri yang lamban, biaya tetap atau biaya penyimpangan
yang tinggi, ketiadaan diferensiasi atau biaya peralihan, hambatan keluar tinggi, penambahan kapasitas dalam jumlah besar, para pesaing beragam
dalam hal strategi dan asal-usul. PENDATANG
BARU PORTENSIAL
PEMASOK PARA PESAING
INDUSTRI
Persaingan di antara Perusahaan
yang ada PEMBELI
PRODUK PENGGANTI
Ancaman masuknya pendatang baru
Kekuatan tawar- menawar pemasok
Kekuatan tawar- menawar pembeli
Ancaman produk atau jasa pengganti
Gambar 1. Kekuatan-kekuatan yang Mempengaruhi Persaingan Industri Sumber : Porter 1980
2.7 Analisis Matrik IE Internal-Eksternal
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal EFE membuat ahli strategi meringkas dan mengeavaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan,
politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan persaingan. Sedangkan untuk mnganalisis strategi manajemen internal maka digunakan matriks Evaluasi Faktor
Internal IFE. Alat perumusan strategi internal meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam berbagai bidang fungsional dari suatu
usaha David, 2004.
Tabel 10. Matriks IFE Internal Factor Evaluation
Faktor-faktor Internal kunci
Bobot Peringkat
Bobot x Peringkat = Nilai yang di bobot
Kekuatan Internal -
- Kelemahan Internal
- -
Total 1,0
Sumber : David, 2004
Pada Tabel 10. jumlah nilai yang dibobot dapat berkisar dari 1,0 yang terendah sampai 4,0 yang tertinggi dengan rata-rata 2,5. Total nilai yang dibobot
yang jauh di bawah 2,5 merupakan ciri perusahaan yang lemah secara internal, sedangkan jumlah nilai diatas 2,5 menunjukkan posisi internal yang kuat.
Pada Tabel 11. jumlah nilai yang dibobot dapat berkisar dari 1,0 yang terendah sampai 4,0 yang tertinggi dengan rata-rata 2,5. Jumlah nilai yang dibobot
sama dengan 4,0 menunjukkan bahwa suatu perusahaan memberi jawaban dengan carayang luar biasa pada peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungannya.
Dengan kata lain, strategi perusahaan secara efektif memanfaatkan peluang yang ada dan meminimalkan pengaruh negatif potensial dari ancaman eksternal. Jumlah
nilai sama dengan 1,0 menunjukkan bahwa strategi perusahaan memanfaatkan peluang atau menghindari ancaman eksternal.
Tabel 11. Matriks EFE Eksternal Factor Evaluation
Faktor-faktor Eksternal kunci
Bobot Peringkat
Bobot x Peringkat = Nilai yang di bobot
Kekuatan Internal -
- Kelemahan Internal
- -
Total 1,0
Sumber : David, 2004
Gabungan kedua matriks IFE-EFE menghasilkan matriks IE Internal- Eksternal yang berisikan sembilan macam sel yang memperhatikan kombinasi
total nilai yang terboboti dari matriks-matriks IFE-EFE. Matriks IE digunakan untuk menganalisis posisi perusahaan. Ilustrasi Matriks IE dapat dilihat pada
Gambar 2.
Sumbu horizontal pada matriks IE menunjukkan skor total IFE sedangkan pada sumbu vertikal menunjukkan skor total EFE. Skor antara 1 sampai 1,99 pada
4,0 3,0
2,0 1,0
Kuat Rata-rata
Lemah
3,0
2,0 1,0
Tinggi
Sedang
Rendah TOTAL SKOR IFE
TOTAL SKOR
EFE
Gambar 2. Matriks IE Internal-Eksternal Sumber : David, 2004
V II
VII IV
I
IX VI
III
VIII
sumbu horizontal menunjukkan posisi internal yang lemah; skor 2,00 sampai 2,99 menunjukkan rata-rata; sedangkan skor 3,00 sampai 4,00 menunjukkan posisi
internal yang kuat. Pada sumbu vertikal skor 1 sampai 1,99 menunjukkan posisi eksternal yang rendah; skor 2,00 sampai 2,99 menunjukkan posisi eksternal yang
sedang; skor 3,00 sampai 4,00 menunjukkan pengaruh yang tinggi David, 2004. Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yang mempunyai
dampak strategi yang berbeda. Pertama, divisi yang masuk dalam sel I, II, atau IV dapat disebut tumbuh dan bina. Strategi intensif atau strategi integratif cocok bagi
divisi ini. Kedua, divisi yang masuk sel III, V, atau VII terbaik dapat dikelola dengan strategi pertahankan dan pelihara; penetrasi pasar dan pengembangan
produk merupakan dua strategi yang biasa digunakan dalam divis ini. Ketiga, divisi yang umum yang masuk dalam sel VI, VII, atau IX adalah panen atau
divestasi.
2.8 Matriks SWOT