Kelemahan Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan

5.3.2 Kelemahan

Variabel-variabel kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan yaitu : a. Suplai Bahan baku Raw Material yang terbatas Saat ini perusahaan memperoleh pasokan bahan baku susu segar dari peternak yang terdapat di sekitar provinsi Jawa Barat. Walaupun terjadi peningkatan produksi susu segar di Jawa Barat perusahaan tetap kesulitan untuk mendapatkan pasokan bahan baku yang berkualitas. Hal ini terjadi karena pasokan bahan baku yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia SNI Susu Segar nomor 01-3141-1998 dimana dalam SNI tersebut mencantumkan syarat mutu susu segar harus memiliki kuman atau bakteri maksimum hanya 1 juta bakteriml. Walaupun produksi susu di Jawa Barat meningkat tetapi hanya 60 persen susu segar di tingkat peternak yang mengandung mikroba atau bakteri di bawah 3 jutaml. Jumlah mikroba meningkat sehingga hanya 35 persen susu segar di tingkat KUD atau Koperasi Susu yang mengadung mikroba di bawah 3 jutaml. Menurut Saleh 2004, faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air susu yaitu : keadaan kandang, kebersihan peralatan-peralatan pemerahan, pakan sapi perah. Peternak-peternak sapi di Jawa Barat masih kurang perhatian dalam hal kerbersihan kandang serta kerbersihan peralatan pemerahan. Hal ini menyebabkan kandungan bakteri yang berada pada susu tidak sesuai dengan standar. Selain itu, terkadang peternak melakukan kecurangan dalam hal memerah seperti memerah sapi di malam hari dan kemudian dicampur dengan hasil perahan dipagi hari dimana susu yang didiamkan semalaman memiliki jumlah bakteri yang banyak 5 . Kurang mengertinya peternak dalam hal cara pemerahan susu yang baik dan benar menyebabkan kandungan bakteri susu segar yang diperoleh dari peternak tinggi. Hal ini menjadi kendala bagi perusahaan untuk meningkatkan produksinya dengan tetap menjaga kualitas produknya. b. Research produk baru yang tidak efektif dan akurat Perusahaan kurang melakukan riset research produk dengan efektif dan akurat. Riset pengmbangan produk yang dilakukan perusahaan berbentuk riset pemasaran. Riset pemasaran yang dilakukan perusahaan dilakukan oleh divisi marketing. Kekurangan tenaga ahli dibidang riset ini menyebabkan dalam pengembangan produk baru perusahaan memakan biaya yang sangat besar dan waktu yang lama. Selain itu, dalam pengembangan produk berupa riset pemasaran perusahaan tidak melibatkan lembaga lainnya. c. Waktu kerusakan produk yang lebih cepat dibandingkan dengan susu bubuk dan susu kental manis Waktu penyimpanan produk susu yang relatif lebih pendek jika dibandingkan dengan susu kental manis dan susu bubuk menjadikan kelemahan produk susu UHT. Waktu kadaluarsa atau masa simpan susu UHT sampai produk susu tersebut tidak layak di konsumsi adalah 6 sampai dengan 10 bulan. Hal ini berbeda dengan susu kental manis dan susu bubuk yang dapat bertahan hingga 2 tahun. Selain dari pada itu, jika hendak mengkonsumsi susu UHT harus segera dikonsumsi atau disimpan dalam lemari es jika tidak maka rasa dapat berubah rasa dan tidak layak untuk 5 Kompas online, 2005. Peternak Sapi Perah di Jabar Hadapi Pilihan Sulit http:64.203.71.11kompas-cetak050702metro1859354.htm 02 Juli 2005 dikonsumsi. Hal ini dikarenakan pertumbuhan bakteri dalam susu UHT jauh lebih cepat dibandingkan susu kental manis atau susu bubuk. d. Promosi iklan yang kurang kontinyu Promosi merupakan hal yang penting dalam memperkenalkan produk perusahaan kepada konsumen. Akan tetapi, mahalnya biaya promosi dalam bentuk iklan menyebabkan perusahaan tidak dapat kontinyu dalam melakukan promosinya. Tabel 26. Faktor-faktor Kekuatan dan Kelemahan Pemasaran Susu UHT PT. Ultrajaya Tbk Faktor Internal Kelemahan Kekuatan A. Sumberdaya Manusia - Loyalitas SDM yang tinggi dan berkualitas B. Keuangan - Kondisi keuangan yang baik C. Proses Produksi dan Operasi Suplai bahan baku Raw Material yang terbatas Teknologi mesin UHT yang canggih dan modern D. Penelitian dan Pengembangan Research produk baru yang tidak efektif dan kurang akurat - E. Pemasaran - Pemimpin pasar market leader Produk Waktu kerusakan produk yang lebih cepat dibandingkan dengan susu bubuk dan susu kental manis - Kualitas produk yang tinggi - Kandungan gizi produk dan kepraktisan produk Tempat Place - Distributor yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia Promosi Promosi iklan kurang kontinyu - 5.4 Identifikasi Peluang dan Ancaman Identifikasi lingkungan eksternal digunakan untuk menentukan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dalam memasarkan susu UHT. Identifikasi faktor-faktor eksternal perusahaan dilakukan melalui wawancara dengan pihak manajemen perusahaan dan mencari informasi pendukung dari data- data instansi terkait seperti BPS, majalah, internet. Identifikasi faktor-faktor peluang dan ancaman yang dimiliki PT. Ultrajaya Tbk dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27. Faktor-faktor Peluang dan Ancaman Pemasaran Susu UHT PT. Ultrajaya Tbk Faktor Eksternal Peluang Ancaman A. Lingkungan Makro Demografi Meningkatnya populasi penduduk Indonesia Ekonomi - tingkat inflasi yang tinggi - Fluktuasi kurs mata uang dolar dan bahan baku yang tidak stabil Sosial-Budaya Konsumsi susu cair meningkat di Indonesia Pasar manca negara export Politik dan Hukum Tarif impor produk susu yang rendah 5 Teknologi Perkembangan pengguna internet

B. Lingkungan Mikro

Pelanggan Hubungan baik dengan konsumen Perantara Pemasaran Kerjasama dengan agen baru

C. Lingkungan Industri

Ancaman Produk Substitusi Produk substitusi susu bubuk atau susu kental manis Ancaman Pesaing Industri Hambatan masuk industri

5.4.1 Peluang