2. Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas ini menganilisis seberapa besar kegiatan operasional perusahaan dibiayai oleh modal pinjaman. Rasio solvabilitas dapat di ukur
dari utang dengan total harta yang dimiliki oleh perusahaan Debt To Total Asset Ratio. Jika dilihat dari parameter ini maka perbandingan hutang
perusahaan dengan harta asset yang dimiliki oleh perusahaan semakin kecil dimana pada tahun 2002 perbandingannya adalah 48,36 persen menjadi 34,77
persen pada tahun 2006 Lampiran 1. 3.
Rasio Pertumbuhan Rasio Pertumbuhan ini mengukur bagaimana kemampuan perusahaan
mempertahankan posisi ekonomi dalam industri. Parameter yang dapat dilihat yaitu : Penjualan sales. Jika dilihat dari pertumbuhan penjualan susu UHT,
maka penjualan susu UHT mengalami rata-rata pertumbuhan tiap tahunnya sebesar 16,20 persen. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat
mempertahankan posisinya di industri susu UHT Tabel 16.
Tabel 16. Volume Penjualan Susu UHT PT. Ultrajaya Tbk
Tahun Volume
1000 liter Pertumbuhan Penjualan
2002 32.565
2003 36.221
11,23 2004
38.994 7,66
2005 47.957
22,99 2006
56.280 17,36
2007 68.546
21,79 Rata-rata pertumbuhan
16,20
Sumber : PT. Ultrajaya Tbk, 2007
5.1.3 Proses Produksi dan Operasi
Proses produksi produk susu UHT perusahaan diawali dengan mengangkut susu segar dari pemasok seperti Koperasi Unit Desa KUD, Koperasi Peternak
Bandung Selatan KPBS Pangalengan, Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara KPSBU Lembang. Susu segar yang diperoleh dari koperasi-koperasi tersebut
dikumpulkan dan diangkut oleh truk tangki milik perusahaan. Rata-rata waktu tempuh truk tangki untuk mengantarkan susu segar hingga keperusahaan yaitu dua
jam. Setelah sampai di perusahaan maka susu segar tersebut di olah hingga menjadi produk akhir. Proses pengolahan susu segar hingga menjadi produk akhir
dan disimpan dalam gudang dilakukan secara otomatis dengan sistem komputerisasi dan robotik. Pengolahan dari susu segar ini dibagi menjadi tiga
tahap. Tahapan pengolahan susu segar tersebut yaitu Gambar 5 : 1.
Tahap Pembersihan Bahan Baku Raw Material Pada tahap pertama ini susu segar dibersihkan dan kemudian dimasukan
kedalam tangki pendingin. Susu didinginkan dengan susu sebesar 4 derajat celcius.
Pendinginan ini
bertujuan untuk
menekan perkembangan
mikroorganisme atau bakteri yang ada dalam susu segar. Setelah didinginkan kemudian susu dicampur dengan campuran-campuran sesuai dengan jenis
produknya. 2.
Tahap Pemberi Panas Heat Treatment Pada tahap ini susu diberikan perlakuan panas sebesar 72 derajat celcius
dengan dimasukkan ketempat pasteurization dan kemudian dimaksukkan kembali ke tempat Homogenizer untuk disatukan kembali. Susu yang telah
dipanaskan kembali dimasukkan ke dalam tangki pendingin untuk didinginkan kembali. Setelah pendinginan dengan suhu 4 derajat celsius kemudian susu
dimasukkan kembali ke tempat sterilisasi dan di panaskan dengan suhu 140 derajat selama 4 detik.
3. Tahap Pengemasan Filling UHT
Tahap pengemasan merupakan tahap terakhir dalam proses mengolah susu segar menjadi produk susu UHT. Dalam tahap ini susu dikemas dalam
kemasan aseptik dengan ukuran yang berbeda-beda. Kemasan aseptik sebanyak 6 lapis terdiri dari plastik polietilen, kertas dan lapisan alimunium.
Setelah dikemas produk susu UHT kemudian dilengkapi dengan sedotan straw application akan tetapi untuk produk susu sehat aksesoris sedotan
tidak diberikan karena produk susu sehat merupakan produk susu bantalan. Produk akhir yang telah diperlengkapi dengan sedotan kemudian dimasukkan
kedalam kardus dan disimpan kedalam gudang.
Mesin produksi susu UHT yang dimiliki perusahaan didapat dengan mengimpor mesin tersebut dari Jerman dan Swedia. Mesin yang dimiliki
Fresh Milk Cleaning Cooling
Storage Recombining
Homogenizer storage
Homogenizer sterilization
Aseptic Filling
Tahap 1. Raw Material
Tahap 2. Heat Treatment
Tahap 3. Filling UHT
Straw Application Card Board Packing
End Product
Gambar 5. Proses Produksi susu UHT Sumber : PT. Ultrajaya Tbk
Pasteurization
perusahaan merupakan mesin yang moderen dan canggih karena dilengkapi sistem komputerisasi dan penyimpanan kedalamtangki secara otomatis. Kapasitas total
dari seluruh mesin UHT adalah 160.000.000 liter susu. Akan tetapi, realisasi produksi susu UHTnya baru 71.508.000 liter susu Tabel 17.
Tabel 17. Produksi dan Kapasitas Produksi Susu Cair UHT
Tahun Produksi Susu Cair UHT
1000 liter Kapasitas Produksi
1000 liter 2002
34.900 110.000
2003 35.910
110.000 2004
38.755 110.000
2005 52.458
110.000 2006
55.958 160.000
2007 71.508
160.000
Sumber : PT. Ultrajaya Tbk, 2007
5.1.4 Penelitian dan Pengembangan