Sumberdaya Manusia Analisis Lingkungan Internal

V. ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN PERUSAHAAN

5.1 Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal mengarah pada faktor-faktor yang berada dalam perusahaan dan mempengaruhi operasional perusahaan. Analisis lingkungan internal merupakan proses identifikasi terhadap faktor-faktor kekuatan dan kelemahan dari perusahaan dalam memasarkan produknya. Untuk menganalisis lingkungan internal ini dapat dengan menganalisis faktor-faktor seperti : sumber daya manusia SDM, keuangan, proses produksi dan operasi, kegiatan penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen, pemasaran bauran pemasaran.

5.1.1 Sumberdaya Manusia

Sumberdaya manusia atau human capital merupakan aset yang sangat penting bagi perusahaan karena maju mundurnya sebuah organisasi sangat tergantung pada kualitas kinerja sumberdaya manusia tersebut. Untuk itu, manajemen perusahaan merasa perlu mengembangkan dan mempertahankan sumberdaya manusia yang sangat terampil sehingga keterampilan sumberdaya manusia yang dimiliki oleh perusahaan dapat selalu berkembang seiring dengan perkembangan teknologi makanan dan minuman serta dapat memberikan produk- produk baru yang inovatif untuk memuaskan permintaan konsumen sekaligus membangun merek yang kuat. Peningkatan kemampuan dan profesionalisme sumber daya manusia, serta pendayagunaannya secara optimal senantiasa menjadi perhatian perusahaan. Bentuk perhatian dari perusahaan adalah membentuk sumberdaya manusia yang berkualitas, terampil dan terlatih dengan senantiasa menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan bagi para karyawan sesuai dengan tingkat pendidikan dan jabatan mereka. Hal ini dilakukan melalui suatu program pendidikan dan pelatihan secara regular, baik yang dilakukan secara internal in-house training maupun yang dilakukan di luar lingkungan perusahaan, di dalam maupun di luar negeri. Pada saat ini perusahaan memiliki 1298 orang karyawan, dimana karyawan tersebut tersebar diberbagai divisi seperti manajemen, pabrik manufacturing, tenaga penjualan dan pemasaran dan lain-lain. Komposisi karyawan dalam divisi yang menempati posisi jumlah karyawan terbanyak yaitu Sales distribution sebanyak 592 orang, sedangkan jumlah karyawan yang paling sedikit ditempati oleh divisi I.T. dan Internal Audit Tabel 14. Tabel 14. Komposisi Karyawan menurut Penempatan di setiap Divisi Divisi Jumlah jiwa Sales distribution 592 Marketing 17 Plant Manufacturing 496 Personnel General Affairs 75 Finance Accounting 25 I. T 14 Engineering 44 Internal Audit 14 Management 21 Total 1.298 Sumber : Laporan Tahunan PT. Ultrajaya, 2006 PT. Ultrajaya memperkerjakan tenaga kerja yang terdiri dari lulusan S 2 , S 1 , D 3 , SMU, SLTA, SLTP dan SD. Komposisi pendidikan karyawan yang bekerja pada pabrik di dominasi oleh lulusan SMU, sedangkan tingkat pendidikan karyawan yang bekerja di kantor didominasi oleh S 1 Tabel 15 . Tabel 15. Komposisi Karyawan menurut Jenjang Pendidikan Pendidikan Jumlah jiwa S-1 dan S-2 191 D-1, D-2 dan D-3 127 SMA dan sederajat 778 SMP dan Sederajat 127 SD dan sederajat 75 Total 1.298 Sumber : Laporan Tahunan PT. Ultrajaya, 2006 Perusahaan memberlakukan sistem pembagian jam shift kerja untuk karyawan yang bekerja di dalam pabrik. Pembagian shift kerja karyawan pabrik dibagi kedalam tiga bagian shift dimana setiap shiftnya karyawan bekerja selama 8 jam. Karyawan yang bekerja di kantor bekerja dimulai pukul 08.00-16.30 WIB. Kesejahteraan karyawan merupakan hal yang diperhatikan oleh pihak perusahaan. Dalam hal pembayaran gaji karyawan, perusahaan menetapkan gaji sesuai dengan Upah Minimum Regional UMR yang ditetapkan oleh pemerintah. Sistem Pembayaran upah dilakukan perusahaan dengan dua cara yaitu bulanan dan harian. Karyawan-karyawan yang bekerja pada PT. Ultrajaya Tbk di berikan perlindungan Jamsostek dan tunjangan kesehatan. Selain dari pada itu, perusahaan juga mengadakan program pesangon dimana perusahaan menyertakan seluruh karyawan tetap, kontrak, dan trainee ke dalam Program Manulife Program Pesangon Plus MPP Plus melalui lembaga keuangan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Manfaat pesangon yang akan dibayar dihitung berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Sebagai hasil dari perhatian perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan perusahaan maka terbentuk loyalitas yang tinggi dimana lebih dari 70 persen karyawan yang telah melayani lebih dari 10 tahun bersama perusahaan.

5.1.2 Keuangan