Konsumen tersebut yaitu : Konsumen dalam negeri dan konsumen luar negeri. Untuk konsumen dalam negeri perusahaan mencoba menjual produk susu UHT
hampir keseluruh wilayah Indonesia. Selain dari pada itu, konsumen dari perusahaan datang dari kalangan anak sekolah, perusahaan dan masyarakat umum.
4. Pesaing
PT. Ultrajaya Tbk sebagai pemimpin pasar market leader dan merupakan salah satu perusahaan yang terkemuka di bidang industri pengolahan susu segar
menjadi susu UHT dengan menggunakan teknologi Ultra High Temperature Selain dari pada itu, perusahaan merupakan pionir dalam pemanfaatan teknologi
Ultra High Temperature. Sebagai pemimpin pasar PT. Ultrajaya Tbk tetap memperhatikan
perkembangan pasar dari susu cair. Saat ini perusahaan pesaing dalam industri susu cair yang di pertimbangkan oleh perusahaan yaitu : FFI, Primajafpa,
Fonterra, Nestle, AIMI. Pertimbangan sebagai pesaing didasarkan dengan perolehan pangsa pasar susu cair nasional.
5.2.3. Lingkungan Industri
Analisis lingkungan industri dilakukan berdasarkan konsep Competitive Strategy yang diperkenalkan oleh M.E Porter. Menurut Porter 1980, terdapat
lima kekuatan yang mempengaruhi persaingan dalam suatu Industri yaitu : 1 ancaman pendatang baru, 2 kekuatan pemasok, 4 kekuatan pembeli, 5 produk
subsitusi, 6 pesaingan antar perusahaan dalam industri.
1. Ancaman Pendatang Baru
Masuknya pendatang baru yang mengeluarkan produk sejenis dalam industri susu akan menimbulkan pengaruh-pengaruh terhadap strategi pemasaran
perusahaan. Pendatang-pendatang baru dalam industri susu cair yaitu : PT Japfa Comfeed dengan produknya Yahuii dan Greenfields, PT Monysaga Prima MP
dengan produk susu cair merek Mony, PT Ajinomoto Calpis yang memasarkan susu cair merek Calpico. Pengaruh-pengaruh pendatang baru tersebut adalah
perebutan pangsa pasar. Kondisi seperti ini dapat menjadi ancaman bagi perusahaan yang sudah ada. Akan tetapi, sebuah perusahaan baru yang hendak
memasuki industri susu cair tidak mudah. Hal ini dikarenakan adanya hambatan skala usaha, differensiasi produk, kebutuhan modal, akses kesaluran distribusi,
kebijakan pemerintah Pearce Robinson, 1997. Pesaing baru yang hendak memasuki pasar susu UHT memerlukan modal
yang cukup besar. Hal ini terlihat dari penguasaan pangsa pasar yang di dominasi oleh perusahaan dengan skala industri besar Gambar 8. Selain itu hambatan
masuk industri ini terlihat juga dari pertumbuhan perusahaan dalam industri susu yang kecil dimana rata-rata pertumbuhan jumlah perusahaan tiap tahunnya hanya
1,76 persen Tabel 24. Oleh karena itu, ancaman pendatang baru relatif rendah.
Tabel 24. Pertumbuhan Perusahaan Susu Skala Besar dan Sedang Tahun
Jumlah Perusahaan Pertumbuhan
1999 39
2000 41
5,13 2001
39 -4,88
2002 41
5,13 2003
39 -4,88
2004 42
7,69 2005
43 2,38
rata-rata 1,76
Sumber : BPS, 2005
2. Kekuatan Pemasok
PT. Ultrajaya mendapatkan pasokan bahan baku susu segar dari hasil peternakan di Jawa Barat. Jumlah populasi sapi perah provinsi Jawa Barat yang
semakin bertambah dengan rata-rata pertumbuhan 5,05 persen mulai dari tahun 2002 hingga tahun 2006 Tabel 25. Selain itu, kualitas susu yang masih kurang
baik menyebabkan kekuatan pemasok untuk tidak begitu kuat. Menurut Pearce dan Robinson 1997, salah satu indikasi kekuatan
pemasok dapat dilihat dari ketergantungan industri sebagai pelanggan penting bagi pemasok. Melihat hal ini, kerjasama yang telah di bina selama 30 tahun
antara perusahaan dengan pemasok menjadi penyebab kecilnya kekuatan pemasok. Selain dari pada itu, produksi susu pemasok rata-rata 80 persen diserap
oleh industri pengolahan susu segar.
Tabel 25. Populasi Sapi Perah Provinsi Jawa Barat Tahun
Jumlah ekor
Pertumbuhan
2002 91.219
2003 95.513
4,71 2004
98.958 3,61
2005 92.770
-6,25 2006
109.601 18,14
Rata-rata pertumbuhan 5,05
Sumber : Direktorat Jendral Peternakan, 2006
3. Kekuatan Pembeli