Rata-Rata Kecepatan Kendaraan Volume Lalu-Lintas

 Pada Skenario 2 dan 3, walaupun derajat kejenuhan jalan pada tahun 2040 belum mencapai maksimum = 1 , namun nilainya masih lebih tinggi dari derajat kejenuhan jalan pada skenario 5. T A H U N D e ra ja t_ Ke je n u h a n _ J a la n 2,010 2,020 2,030 2,040 0.4 0.6 0.8 1.0 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Gambar 52 Perilaku derajat kejenuhan jalan hasil simulasi skenario kebijakan 1 sd 5.  Pada skenario 4, penurunan derajat kejenuhan jalan pada waktu implementasi kebijakan terlihat cukup tinggi, namun setelah itu derajat kejenuhan jalan kembali meningkat. Pada saat kapasitas jalan ditingkatkan kembali, derajat kejenuhan turun kembali, demikian terjadi pengulangan naik dan turunnya derajat kejenuhan jalan sampai tahun 2040.  Alternatif kebijakan skenario 5 dianggap pilihan terbaik dengan pencapaian derajat kejenuhan jalan terendah sampai dengan tahun 2040.

8.3.2. Rata-Rata Kecepatan Kendaraan

Kecepatan kendaraan rata-rata pada skenario 1 sd 5 dapat dilihat pada Gambar 53.  Pada skenario 1 do nothing, kecepatan kendaraan mencapai nilai = 0 pada tahun 2024.  Pada tahun 2014 saat dilakukannya perubahan kebijakan transportasi besar besaran kecepatan rata-rata kendaraan pada skenario 2 langsung meningkat dari 22,46 kmjam hingga mencapai 54,58 kmjam dan naik terus sampai 58,83 kmjam pada tahun 2025, setelah itu turun perlahan-lahan seiring dengan bertambahnya waktu sampai pada kecepatan 55,47 kmjam pada tahun 2040.  Pada skenario 3, penambahan kecepatan kendaraan tidak spontan, tapi berangsur angsur hingga mencapai kecepatan 54,77 kmjam pada tahun 2031. Setelah itu kembali menurun sampai 51,47 kmjam pada tahun 2040. T a h u n R a ta 2 _ K e c e p a ta n _ k e n d 2,010 2,020 2,030 2,040 20 40 60 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 4 5 Gambar 53 Perilaku rata-rata kecepatan kendaraan hasil simulasi skenario kebijakan 1 sd 5.  Skenario 5 dianggap pilihan yang terbaik dengan kecepatan rata-rata kendaraan yang paling tinggi pada tahun 2040 61,24 kmjam, dan kecepatan maksimum mencapai 66,94 kmjam pada tahun 2026.

8.3.3. Volume Lalu-Lintas

Volume Lalu-Lintas yang membebani ruas jalan pada skenario kebijakan 1 sampai dengan skenario kebijakan 5 dapat dilihat pada gambar 54.  Pada skenario 1 tanpa perubahan kebijakan, volume lalu lintas terus bertambah dari 1020 smphari pada tahun 2004, sampai mencapai 1586 smphari pada tahun 2040.  Pada saat pelaksanaan perubahan kebijakan transportasi tahun 2014, volume lalu-lintas dengan skenario kebijakan 2 dan 5 terjadi penurunan yang cukup signifikan, volume lalu lintas pada skenario 2 menurun lebih kecil daripada volume lalu-lintas pada skenario 5.  Skenario 3 menghasilkan volume lalu lintas yang tidak terlalu menurun drastis, tetapi menurun perlahan lahan sampai tahun 2030, kemudian trend nya kembali meningkat sedikit demi sedikit.  Skenario 4 penambahan kapasitas jalan tidak menurunkan volume lalu lintas, tetapi malah lebih meningkatkan volume lalu lintas melebihi dari pada skenario 1 skenario tanpa perubahan kebijakan.  Skenario 5 dianggap pilihan terbaik dengan volume lalu lintas terendah sampai dengan tahun 2040. T a h u n V o lu m e _ L a lu _ L in ta s 2,010 2,020 2,030 2,040 500 1,000 1,500 2,000 2,500 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 4 Gambar 54 Perilaku volume lalu-lintas hasil simulasi skenario kebijakan 1 sd 5.

8.3.4. Indeks Kualitas Udara