Dampak pencemaran udara Macam-Macam Pencemar Udara

2.8.1. Dampak pencemaran udara

Udara yang tercemar dengan partikel dan gas ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang berbeda tingkatan dan jenisnya, tergantung dari macam, ukuran dan komposisi kimiawinya. Gangguan tersebut terutama terjadi pada fungsi faal dari organ tubuh seperti paru-paru dan pembuluh darah, atau menyebabkan iritasi pada mata dan kulit. Pencemaran udara karena partikel debu biasanya menyebabkan penyakit pernafasan kronis, emfiesma paru, asma bronchial dan bahkan kanker paru. Sedangkan bahan pencemar gas yang terlarut dalam udara dapat langsung masuk ke dalam tubuh sampai ke paru-paru yang pada akhirnya diserap oleh sistem peredaran darah. Kadar timah Pb yang tinggi di udara dapat mengganggu pembentukan sel darah merah. Gejala keracunan dini mulai ditunjukkan dengan terganggunya fungsi enzim untuk pembentukan sel darah merah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan kesehatan lainnya seperti anemia, kerusakan ginjal dan lain-lain. Sedangkan keracunan Pb bersifat akumulatif Soedomo, 2001. Keracunan gas CO timbul sebagai akibat terbentuknya karboksihemoglobin COHb dalam darah. Afinitas CO yang lebih besar dibandingkan oksigen O 2 terhadap Hb menyebabkan fungsi Hb untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh menjadi terganggu. Berkurangnya penyediaan oksigen ke seluruh tubuh ini akan membuat sesak napas dan dapat menyebabkan kematian, pabila tidak segera mendapat udara segar kembali. Sedangkan bahan pencemar udara seperti SO x NO x , H 2 S dapat merangsang saluran pernapasan yang mengakibatkan iritasi dan peradangan Soedomo, 2001.

2.8.2. Macam-Macam Pencemar Udara

Lapisan udara yang mengelilingi bumi merupakan suatu campuran gas yang komposisinya selalu berubah ubah, beberapa diantaranya yang konsentrasinya paling bervariasi adalah H 2 O dan CO 2 . Konsentrasi CO 2 di udara selalu rendah, yaitu sekitar 0,03. Konsentrasi ini kadang kadang sedikit lebih tinggi pada tempat tempat pembusukan sampah tanaman yang menghasilkan CO 2 , pembakaran, atau di tempat kumpulan manusia dalam suatu ruang tertutup. Proses fotosintesis pada tanaman juga menyerap CO 2 sehingga ditempat tempat yang ‘hijau’ konsentrasi CO 2 relatif lebih rendah. CO 2 juga larut di dalam air sehingga udara yang baru melewati lautan konsentrasi CO 2 nya juga rendah Fardiaz, 1992. Komposisi udara kering dimana semua uap air telah dihilangkan relatif konstan. Komposisi udara kering yang bersih yang dikumpulkan di sekitar laut dapat dilihat pada Tabel 10. Konsentrasi gas dinyatakan dalam persen atau per sejuta ppm=part per million, tetapi untuk gas yang konsentrasinya sangat kecil biasanya dinyatakan dalam ppm. Selain gas –gas yang tercantum dalam Tabel 10 masih ada gas-gas lain yang mungkin terdapat di udara tetapi jumlahnya sangat kecil, yaitu kurang dari 1 ppm Fardiaz, 2001. Tabel 10 Komposisi udara kering dan bersih Komponen Formula Persen Volume ppm Nitrogen Oksigen Argon Karbon dioksida Neon Helium Metana Kripton N 2 O 2 Ar CO 2 Ne He CH 4 Kr 78,08 20,95 0,934 0,0314 0,00182 0,000524 0,0002 0,000114 780.800 209.500 9.340 314 18 5 2 1 Sumber: Stoker dan Seager dalam Fardiaz 1992 Udara di alam tidak pernah ditemukan bersih tanpa polutan sama sekali Fardiaz, 1992. Proses-proses alami seperti aktivitas vulkanik, pembusukan sampah tanaman, kebakaran hutan dan sebagainya dapat melepas beberapa gas seperti SO 2 , H 2 S dan CO ke udara sebagai produk sampingan. Selain itu partikel-partikel padatan atau cairan berukuran kecil dapat tersebar di udara oleh angin, letusan vulkanik atau gangguan alam lainnya. Selain disebabkan polutan alami tersebut, polusi udara juga daat disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pabrik dan transportasi. Polutan udara primer, yaitu polutan yang mencakup 90 dari jumlah polutan udara seluruhnya dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok sbb: 1. Karbon monoksida CO 2. Nitrogen oksida NO x 3. Hidrocarbon HC 4. Sulfur dioksida SO 2 5. Partikel SPM Menurut Fardiaz 1992 sumber polusi utama berasal dari transportasi, 60 diantaranya adalah karbon monoksida dan 15 terdiri dari hidrokarbon. Sumber- sumber polusi lainnya misalnya pembakaran, proses industri, pembuangan limbah, dan lain-lain. Polutan yang utama adalah karbon monoksida yang mencapai hampir setengah dari seluruh polutan yang ada. Tingkat toksisitas dari polutan tersebut berbeda-beda seperti tertera dalam Tabel 11. Tabel 11 Toksisitas relatif polutan udara Polutan Level toleransi ppm ugm 3 Toksisitas relatif CO HC SO X NO X Partikel 32,0 40.000 - 19.300 0,50 1.430 0,25 514 - 375 1,00 2,07 28,0 77,80 106,70 Sumber: Babcock 1971 dalam Fardiaz 1992

2.8.3. Kebisingan