Metropolitan Bandung Kabupaten Bandung Barat

III. KARAKTERISTIK LOKASI PENELITIAN

3.1. Metropolitan Bandung

Perkembangan kota Bandung yang dari tahun ke tahun semakin pesat baik dalam hal penduduk, sosial ekonomi, ketersediaan sarana dan prasarana maupun perluasan fisik perkotaan menyebabkan perkembangan tersebut melintasi batas- batas administrasinya. Hal ini dapat dilihat di daerah perbatasan yang sudah membaur menjadi perkotaan. Daya tarik Kota Bandung yang kuat dari sisi ekonomi dan ketersediaan fasilitas menyebabkan kota-kota lain disekitarnya beraglomerasi dengan kota Bandung. Kecepatan perkembangan tersebut menjadi tidak terkendali sehingga diperlukan suatu perencanaan Kota Bandung dengan wilayah sekitarnya secara terpadu dalam konteks wilayah Metropolitan Bandung Dardak, 2006. Berdasarkan RTRWP Jawa Barat Tahun 2010, Metropolitan Bandung terdiri dari 5 lima wilayah administratif setelah pemekaran Kabupaten Bandung yaitu: Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang. Gambar 4 Beberapa wilayah yang termasuk dalam wilayah metropolitan Bandung LOKASI STUDI Gambar 5 Fungsi kawasan dalam metropolitan Bandung. Lokasi dari studi adalah pada kawasan jalan Sersan Bajuri, yang melewati ke tiga perumahan yaitu perumahan Setiabudi Regensi, Graha Puspa dan Trinity dan terletak dalam daerah administrasi Kabupaten Bandung Barat, tetapi secara fungsional masih dalam cakupan wilayah metropolitan Bandung yang pengelolaan transportasinya sangat mempengaruhi baik buruknya transportasi kota metropolitan Bandung. Dalam penelitian ini, akan diuraikan kondisi daerah administrasi Kabupaten Bandung Barat secara garis besar sebagaimana berikut ini.

3.2. Kabupaten Bandung Barat

Kabupaten Bandung Barat secara resmi berdiri pada 2 Januari 2007 dengan dasar hukum Undang-Undang 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Bandung Barat adalah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia, sebagai hasil pemekaran Kabupaten Bandung. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten

V. PERSEPSI MASYARAKAT PENGHUNI PERUMAHAN