VIII.   SKENARIO KEBIJAKAN
8.1.  Pendahuluan
Pada  bagian  ini  akan  dibahas  pemilihan  kebijakan  dari  beberapa  alternatif kebijakan yang ada dengan menggunakan analisis sensitivitas model.  Pada bagian
sebelumnya,  telah  dilakukan  analisis  persepsi  masyarakat  dengan  menggunakan PCA principal component analysis yang akan dipakai sebagai dasar pengambilan
alternatif kebijakan untuk analisa sensitivitas model. Dari  beberapa alternatif  kebijakan, diambil  kebijakan  terbaik  dengan  melihat
perilaku  model  yang  paling  menguntungkan  dilihat  dari  sisi  keberlanjutan pengelolaan  transportasi  di  kawasan  perumahan  di  pinggiran  kota  metropolitan
tersebut.
8.2.  Alternatif  Skenario Kebijakan
Hasil  penelitian  terhadap  persepsi  masyarakat  dengan  menggunakan  PCA principal  component  analysis  seperti  yang  tercantum  dalam  bab  V    diperoleh  2
dua bagian besar persepsi masyarakat untuk pengelolaan transportasi pada jalan akses ke perumahan di pinggir metropolitan yaitu:
1.  Peningkatan    perbaikan  prasarana  jaringan  jalan  infrastruktur  transportasi, dengan variabel:
  Meningkatkan kapasitas dasar jalan 0,852   Menyesuaikan lebar bahu sesuai volume lalu-lintas 0,850
  Menyesuaikan jarak kerb sesuai volume lalu-lintas 0,799   Menambah lebar jalur lalu lintas 0,745
  Menyesuaikan rasio arah sesuai volume lalu-lintas 0,652   Tidak merubah kebijakan 0,526.
2.  Peningkatan    perbaikan  sarana  kendaraan  sarana  transportasi,  dengan variabel:
  Pengurangan emisi kendaraan” 0,882   Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi 0,749
  Pembatasan umur kendaraan pribadi 0,738   Peningkatan kualitas dan kuantitas angkutan umum 0,704
Disini  terlihat  bahwa  masyarakat  paling  banyak  memilih  untuk  meningkatkan kapasitas  dasar  jalan  untuk  perbaikan  prasarana  dan  pengurangan  emisi  gas
buang  kendaraan  untuk  perbaikan  sarana  transportasi.  Pengurangan  emisi kendaraan  dapat  dilakukan  dengan  pengujian  semua  kendaraan  secara  berkala
dan  pengurangan  emisi  gas  buang  setiap  kendaraan  dengan  berbagai  teknologi mutakhir yang sudah dapat dilakukan pada masa sekarang.
Dalam penelitian ini ada beberapa alternatif kebijakan yang akan diambil yaitu: 1.  Alternatif kebijakan untuk tidak mengadakan perubahan skenario do nothing
2.  Alternatif  kebijakan  :    peningkatan  kualitas  dan  kuantitas  angkutan  umum dibarengi dengan pengurangan emisi gas buang kendaraan.
3.  Alternatif  kebijakan  :  pembatasan  umur  kendaraan  pribadi  dibarengi  dengan pengurangan emisi gas buang kendaraan.
4.  Alternatif  kebijakan  :  peningkatan  kapasitas  dasar  jaringan  jalan  dan pengurangan emisi gas buang kendaraan.
5.  Alternatif kebijakan : peningkatan kualitas dan kuantitas angkutan umum serta pembatasan umur kendaraan pribadi dibarengi dengan pengurangan emisi gas
buang kendaraan. Adapun  5  alternatif  kebijakan  yang  diambil  tersebut  dapat  diuraikan  sebagai
berikut:
1.  Alternatif  kebijakan  1  :  Tidak  mengadakan  perubahan  kebijakan    do nothing :
Alternatif  ini  diambil  sebagai  pembanding  dalam  pengambilan  alternatif kebijakan  lainnya,  juga  sebagai  alternatif  kebijakan  apabila  kebijakan  lainnya
kenyataannya tidak lebih baik dari yang sudah ada sekarang. Dalam pemilihan alternatif kebijakan ini tidak ada perubahan parameter yang dilakukan.
2.  Alternatif kebijakan 2: Peningkatan kualitas dan kuantitas angkutan umum
Alternatif  kebijakan  ini adalah  skenario kebijakan  dengan peningkatan kualitas angkutan umum sehingga menarik minat para pemakai kendaraan pribadi untuk
berpindah  moda  ke  angkutan  umum.  Tingkat  pertumbuhan  kendaraan  pribadi dikendalikan  dengan  ketat  sehingga  diharapkan dapat  turun  menjadi  50 dari
tingkat  pertumbuhan  sebelumnya.  Uji  emisi  gas  buang  kendaraan  dilakukan secara periodik dan konsisten sehingga diharapkan emisi gas buang kendaraan
berkurang 50.
3.  Alternatif kebijakan 3: Pembatasan umur kendaraan pribadi
Alternatif kebijakan ini adalah kebijakan dengan membatasi umur mobil pribadi dari 15 tahun menjadi 7 tahun, dan umur sepeda motor dari 10 tahun menjadi 5
tahun.  Dengan  demikian  diharapkan  akan  terjadi  pengurangan  pertumbuhan jumlah  secara  total  dari  kendaraan  pribadi  tersebut. Kebijakan  ini disertai  juga
dengan pengurangan emisi gas buang kendaraan hingga 50 dari kondisi yang ada sekarang.
4.  Alternatif kebijakan 4 : Penambahan kapasitas dasar jalan
Adalah  alternatif  kebijakan  dengan  menambah  kapasitas  dasar  jaringan  jalan yaitu  dengan  menambah  panjang  jalan,  membuat  jalan  alternatif  atau
memperlebar  jalan  sehingga  diperoleh  peningkatan  kapasitas  jaringan  jalan secara  periodik.  Kebijakan  ini  dibarengi  juga  dengan  pengurangan  emisi  gas
buang kendaraan hingga 50 dari emisi gas buang yang ada sekarang.
5.  Alternatif kebijakan 5 : Kombinasi alternatif kebijakan 2 dengan 3:
Adalah  kombinasi  antara  alternatif  kebijakan  2  yaitu  peningkatan  kualitas angkutan  umum  dengan  alternatif  kebijakan  3  yaitu  pembatasan  umur
kendaraan  pribadi,  yang  disertai  dengan  pengurangan  emisi  gas  buang kendaraan sebesar 50.
Pelaksanaan perubahan  kebijakan transportasi  secara  besar-besaran dalam permodelan  ini  diasumsikan  akan  dilakukan  pada  tahun  2014,  sehingga  seluruh
parameter  model  dianggap  tetap,    mulai  dari  tahun  awal  simulasi  tahun  2004 sampai dengan tahun perubahan kebijakan transportasi tahun 2014 tersebut.
Untuk  melihat  alternatif  kebijakan  mana  yang  terbaik,  penelitian  dilakukan terhadap  perilaku  simulasi  model  dengan  merubah  beberapa  parameter  yang
menggambarkan  kondisi  yang  akan  terjadi  di  alam  nyata  apabila  suatu  alternatif kebijakan tertentu diambil.  Dengan merubah parameter parameter tersebut Tabel
28  diperoleh  gambaran  kondisi  transportasi  yang  akan  dialami  oleh  pelaku perjalanan pada kawasan perumahan di lokasi penelitian tersebut.
Dari  ke  5  skenario  kebijakan  yang  disimulasikan,  akan  diambil  skenario kebijakan  paling  baik  dengan  melihat  pada  kondisi  derajat  kejenuhan  jalan,
kecepatan  kendaraan  rata-rata,  pencemaran  udara  dan  kebisingan  pada  tahun tahun  setelah  pelaksanaan  kebijakan  transportasi  tahun  2014  sampai  dengan
tahun 2040. Parameter-parameter  model  yang  akan  dirubah  dalam  simulasi  alternatif
skenario kebijakan   5 alternatif kebijakan yang diambil adalah seperti tertera pada Tabel 28.
Tabel 28   Parameter parameter dalam simulasi skenario kebijakan
PARAMETER UNIT
SKENARIO KEBIJAKAN
SKENARIO 1
SKENARIO 2
SKENARIO 3
SKENARIO 4
SKENARIO 5
TANPA PERUBAHAN
KEBIJAKAN PENINGKATAN
ANGKUTAN UMUM
PEMBATASAN UMUR
KENDARAAN PENAMBAHAN
KAPASITAS DASAR JALAN
PENINGKATAN ANGKUTAN
UMUM  DAN PEMBATASAN
UMUR KENDARAAN
PRIBADI
Tk Okupansi Angkutan Umum orgkend
4 8
4 4
8 Kualitas Angkutan Umum
- 6
10 6
6 10
Tingkat Pertumb. Angkutan Umum -
0,065 0,0325
0,065 0,065
0,0325 Tingkat Pertumb. Mobil Pribadi
- 0,06
0,03 0,06
0,06 0,03
Tingkat  Pertumb. Sepeda Motor -
0,09 0,045
0,09 0,09
0,045 Fraksi Moda Sepeda Motor
0,28 0,14
0,28 0,28
0,14 Fraksi Moda Mobil Pribadi
0,18 0,09
0,18 0,18
0,09 Fraksi Moda Angkutan Umum
0,35 0,50
0,35 0,35
0,50 Fraksi Penambahan Kapasitas
Jalan -
0,000002 0,000002
0,000002 0,025
0,000002 Fraksi Pencemar  CO
x
- 0,00533
0,0026 0,0026
0,0026 0,0026
Fraksi Pencemar NO
x
- 0,00012
0,00006 0,00006
0,00006 0,00006
Fraksi Pencemar SO
x
- 0,00002
0,00001 0,00001
0,00001 0,00001
Fraksi Pencemar HC -
0,00358 0,00179
0,00179 0,00179
0,00179 Fraksi Pencemar SPM
- 0,06401
0,032 0,032
0,032 0,032
Fraksi Kebisingan -
0,0107 0,0054
0,0054 0,0054
0,0054 Umur mobil pribadi
tahun 15
15 7
15 7
Umur sepeda motor tahun
10 10
5 10
5
8.3.  Perilaku Model Hasil Simulasi Skenario Kebijakan 1 sd 5 8.3.1. Derajat Kejenuhan Jalan